Senin, 22 Agustus 2016

makalah 7 bulanan/selapanan




TRADISI 7 BULANAN




Dosen pengampu : Jefri gunawan, S.Pd
Disusun oleh : 5A PGSD
WULAN NORMADIANSA (201210004)
SITI MAHMUDA (201210005)
                                                DESI RATNASARI  (201210051)
                                                ANIS PRATIWI      (201210049)
                                               

S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ABDURACHMAN SALEH
SITUBONDO
2014/2015















KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Tradisi 7 bulanan” dengan tepat waktu.
            Makalah yang kami buat sesuai dengan petunjuk dosen pengampu dan sesuai dengan kemampuan yang kami miliki, maka dari itu kami berharap saran dan kritikan pada makalah yang telah kami buat ini, yaitu untuk penyempurnaan makalah ini.











                                                                                                            26 oktober 2014





























DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI  
BAB I PENDAHULUAN
1.1   Latar belakang
1.2   Rumusan masalah
1.3   Tujuan
BAB II            PEMBAHASAN
            2.1 Tradisi 7 bulanan
            2.2 Prosesi 7 bulanan
            2.3 Manfaat 7 bulanan
BAB  III  PENUTUP
            3.1 kesimpulan
            3.2 saran






































BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Pada umumnya masyarakat jawa meyakini adanya tradisi 7 bulanan bagi orang yang sedang hamil. Tradisi 7 bulanan ini adalah upacara selametan terhadap bayi yang masih ada di dalam kandungan .
Selametan 7 bulanan ini dilaksanakan pada usia kehamilan 7 bulan. Tradisi ini bermakna bahwa pendidikan bukan saja setelah dewasa akan tetapi semenjak benih tertanam di dalam rahim ibu. Dalam tradisi 7 bulanan ini calon ibu yang sedang hamil dimandikan dengan air yang dicampur dengan kembang setaman disertai do’a yang bertujuan untuk memohon do’a kepada Allah SWT agar selalu diberikan rahmat dan berkah sehingga bayi yang akan dilahirkan selamat dan sehat.
1.2  RUMUSAN MASALAH

1.      Apa yang dimaksud dengan 7 bulanan bagi orang hamil ?
2.      Apa manfaat diadakannya 7 bulanan bagi orang hamil ?
3.      Bagaimana prosesi 7 bulanan tsb ?

1.3  TUJUAN

1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan 7 bulanan bagi orang hamil ?
2.      Untuk mengetahui manfaat dari diadakannya 7 bulanan bagi orang hamil ?
3.      Untuk mengetahui prosesi 7 bulanan bagi orang hamil ?

























BAB II
PEMBAHASAN


2.2   TRADISI 7 BULANAN
Tradisi 7 bulanan adalah adat atau upacara selametan bagi bayi yang masih ada di dalam kandungan. Seperti yang telah dilakukan oleh pasangan miftahul arifin dan nur jannah. Nur jannah adalah wanita yang baru pertamakali hamil, untuk mensyukuri kehamilan pertamanya dan untuk berharap bayi pertama yang di kandung lahir dengan selamat seperti harapan  nur jannah, yaitu dia ingin anak pertamanya lahir dengan lancar dan di berkahi oleh allah swt .
2.3 PROSESI 7 BULANAN
Masyarakat di desa gebangan kampung kerajan RT 1/ RW 5 mengatahui dan mendapat undangan 7 bulanan yang diadakan oleh keluarga nur jannah. Sehingga sebagian besar masyarakat disana datang ke rumah nur jannah dengan membawa gula, beras, telur dll. Mereka ikut serta berpartisipasi dan membantu keluarga nur jannah dalam upacara  selametan 7 bulanan.
Alat-alat yang diperlukan saat prosesi 7 bulanan :
1.      Bak air
2.      Gayung yang terbuat dari batok kelapa
3.      2 Kursi
4.      Kain putih
5.      Sisir rambut
6.      Bunga setaman (melati, mawar, dan kenanga)
7.      Benang putih
8.      I butir telur
9.      2 buah kelapa yang bertuliskan tulisan madura
10.  Air sumur
11.  Ayam putih
12.  Sewek (samper)
13.  Kotak uang
14.  Kemenyan  

Langkah –langkah prosesi 7 bulanan :
1.      Kedua pasangan duduk di kursi yag telah disiapkan, dibawah kursi telah ada 1 ekor ayam putih dan kemenyan.di atas pangkuan sang ibu diberi telur ,setelah itu ditutupi oleh kain putih  dan kedua jari tangan pasangan ini diikat oleh tali putih . wanita diikat di jari tangan sebelah kanan dan laki-laki di jari tangan sebelah kiri, ikatan ini bertujuaan agar bayi yang mereka kandung setelah lahir memiliki ikatan yang erat dengan orang tuanya.
2.      Ibu dari pasangan ini menggendong kelapa yang bertuliskan tulisan madura, kelapa yang digendong oleh orang tua perempuan di berikan kepada calon ayah sementara kelapa yang digendong oleh orang tua laki-laki diberikan kepada calon ibu, kelapa ini di ibaratkan bayi bagi mereka, sehingga mereka sangat berhati-hati saat memangku kedua kelapa tsb.
3.      Kedua pasangan ini di beri asap kemenyan dengan tujuan agar bayi yang mereka kandung lahir dengan selamat.
4.      Dukun dari sang bayi mengambil air dari tempat yang sudah disediakan. Sebelum air di siramkan kepada ke dua pasangan air tersebut d bacakan doa terlebih dahulu barulah di siramkan kepada kedua pasangan .
5.      Setelah dukun menyiramkan air kepada kedua pasangan, barulah orang tua dan kerabat menyiramkan air kepada kedua pasangan dengan memberi uang seikhlasnya. Hal ini bertujuan untuk mensucikan calon ibu dan calon bayi yang sedang di kandung. Setelah itu kelapa yang mereka pangku diambil oleh kedua orang tua pasangan dan di bawa kedalam rumah.
6.      Ikatan tali di jari tangan mereka di buka lalu diambil, setelah itu kain putih yang ada di pangkuan pasangan diambil, dengan begitu telur yang ada di pangkuan calon ibu langsung jatuh dengan sendirinya dan telur itupun pecah, namun jika telur itu tidak pecah maka telur itu harus diinjak sampai telur itu pecah .

2.3  manfaat 7 bulanan  
1.      Agar bayi yang ada di dalam kandungan lahir dengan selamat
2.      Agar diberi kemudahan saat melahirkan
3.      Agar diberkahi oleh Allah swt
4.      Agar bayi yang mereka lahirkan kelak menjadi anak yang sholeh dan sholeha


















BAB III
PENUTUP


3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tradisi 7 bulanan ini adalah suatu adat yang telah diyakini oleh masyarakat dan sudah dilaksanakan secara turun – temurun. Tradisi 7 bulanan ini  dilaksanakan dengan harapan di berikan kelancaran saat melahirkan dan berharap kelak anak yang mereka lahirkan menjadi anak yang sholeh dan sholeha .

3.2  SARAN
Tradisi 7 bulanan ini sudah membudaya di masyarakat, oleh karena itu kita harus menghargai kebudayaan ini, walaupun ada sebagian yang mengarah pada perbuatan syirik, namun kita harus menghargai dan menghormati adanya kepercayaan yang ada dalam upacara selametan. Dan dalam tradisi 7 bulanan ini sebaiknya tidak dilaksanakan secara berlebihan






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar