Jumat, 10 Februari 2017

hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas V SDN 4 Peleyan tahun pelajaran 2016/2017



BAB 1. PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Di sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik yang diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan salah satu upaaya pemerintah untuk mencapai tujuan pendidikan.
Tujuan pendidikan nasioanal adalah tujuan pendidikan yang ingin dicapai pada tingkat nasional. Hasil pencapaiannya akan berwujud:warganegara yang berkepribadian nasional dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat, bangsa dan tanah air. Inilah yang merupakan tujuan pendidikan.
Guru harus mengimplementasikan tujuan-tujuan pendidikan tersebut. Tujuan pendidikan dapat ditempuh melalui kegiatan penyelenggaraan pendidikan. Penyelenggaraan pendidikan dapat ditempuh melalui pendidikan formal, nonformal dan informal. Pendidkan formal yang pada umumnya menunjuk pada pendidikan persekolahan. Pendidikan nonformal adalah jenis pendidikan yang selalu tidak terikat oleh jenjang dan terstruktur persekolahan tetapi tidak berkesinambungan. Pendidikan informal adalah pendidikan keluarga dan lingkungan. (Arif Rohman, 2009:223). Motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar.
Menurut Eysenck dkk (2003:170), motivasi adalah sebagai suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia, merupakan konsep yang rumit dan berkaitan dengan konsep-konsep lain seperti minat, konsep diri, sikap, dan sebagainya. motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain.
Menurut Slameto (2003:2) “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Jika dihubungkan dengan pembelajaran Matematika maka pada hakekatnya merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan menghitung pada siswa. Pengukuran belajar Matematika dapat dilihat dari hasil nilai tes ujian/ulangan.
Sardiman (2006:75) Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jika dikaitkan dengan pembelajaran, motivasi belajar adalah keseluruhan daya pengaruh didalam diri siswa, yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu, maka tujuan yang dikehendaki siswa dapat tercapai. Pengertian motivasi di atas, menunjukkan bahwa motivasi belajar adalah suatu daya (kekuatan) yang ada pada diri siswa untuk mengaktifkan kegiatan belajar, karena pentingnya motivasi bagi siswa, maka guru perlu berusaha merangsang munculnya motivasi dan meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran. Guru perlu merancang dan melakukan pembelajaran yang memungkinkan muncul dan berkembangnya motivasi belajar siswa. Dengan adanya motivasi belajar maka akan menghasilkan hasil belajar yang baik.
Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Hasil belajar kognitif merupakan salah satu acuan dalam mencapai tujuan pendidikan. Kemampuan intelektual peserta didik sangat menentukan keberhasilan dalam memperoleh hasil belajar yang peserta didik inginkan. Berhasil tidaknya seorang peserta didik dalam belajar dapat diketahui dengan melakukan penilaian yang dilakukan oleh guru, tujuan penilaian ini untuk mengetahui hasil yang diperoleh oleh peserta didik setelah proses pembelajaran berlangsung.
Pembelajaran matematika adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada peserta didik melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga peserta didik memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari. Salah satu komponen yang menentukan ketercapaian kompetensi adalah penggunaan strategi pembelajaran matematika, yang sesuai dengan ( 1). Topik yang sedang dibicarakan, (2). Tingkat perkembangan intelektualpeserta didik, (3). Prinsip dan teori belajar, (4). Keterlibatan aktif peserta didik, (5). Keterkaitan dengan kehidupan peserta didik sehari-hari, dan (6). Pengembangan dan pemahaman penalaran matematis.
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Oleh karena itu, matematika sebagai ilmu dasar perlu dikuasai dengan baik oleh siswa, terutama sejak usia sekolah dasar. Matematika dapat meningkatkan kemampuan berfikir dan berargumentasi, bernalar secara kritis, kreatif dan aktif. Kompetensi tersebut diperlukan siswa agar memiliki kemampuan untuk memperoleh, mengelola, memanfaatkan informasi, untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Berdasarkan wawancara dengan  guru yang dilakukan peneliti  di SDN 4 Peleyan, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa berasal dari dalam (intrinsik) dan faktor dari luar (ekstrinsik). Faktor dari dalam; setiap siswa memiliki motivasi belajar yang berbeda-beda, ada yang kuat dan ada yang lemah. Motivasi belajar Matematika siswa SDN 4 Peleyan masih cenderung lemah. Hal ini dapat diketahui dari sikap siswa ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung. Siswa cenderung kurang memperhatikan dan masih ada yang berbicara sendiri pada saat guru memberikan  pelajaran.
Siswa SD tidak menyukai pelajaran matematika. karena matematika dianggap sulit dan rumit serta berkaitan dengan menghafal rumus dan berhitung. Banyak siswa beranggapan bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sukar. Salah satu faktor yang menjadi penyebab matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit adalah karena matematika merupakan bidang studi yang didominasi oleh lambang-lambang sehingga tingkat abstraksinya lebih tinggi dibandingkan dengan bidang studi lainnya.
Dalam kaitannya dengan hasil belajar,motivasi belajar sangat diperlukan dalam proses pembelajaran karena fungsinya mendorong, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar. Disamping itu apabila seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, maka tidak akan tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran. Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek komunitif, efektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “ Hubungan Antara Motivasi dengan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas V SDN 4 Peleyan tahun Pelajaran 2016/2017 ”.

1.2    Batasan Masalah
            Batasan Masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1)        Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh siswa sebagai subjek dapat tercapai. Motivasi dalam penelitian ini termasuk faktor intrinsik dan ekstrinsik yang mempengaruhi hasil belajar.
2)        Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar. Hasil belajar dalam penelitian ini hasil belajar pada ranah kognitif berupa skor yang didapat siswa pada nilai ulangan harian mata pelajaran matematika.
1.3    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini yaitu apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas V SDN 4 Peleyan tahun pelajaran 2016/2017?


1.4    Tujuan Penelitian
       Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan penelitian ini yaitu ntuk mengetahui adanya hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas V SDN 4 Peleyan tahun pelajaran 2016/2017?
1.5    Manfaat Penelitian
            Berdasarkan tujuan penelitian, maka hasil penelitian diharapkan bermanfaat.
1)        Bagi guru, dapat memberikan wawasan dan keterampilan pembelajaran sebagai upaya mengembangkan kreatifitasnya dalam meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
2)        Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk memilih media dan metode pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa guna meningkatkan mutu pendidikan.
3)        Bagi penelitian, sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam penelitian   selanjutnya





BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

2.1         Motivasi belajar

2.1.1        Pengertian Motivasi Belajar

Pada dasarnya motivasi adalah usaha yang didasari untuk mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai  hasil atau tujuan tertentu. Sehingga motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Menurut Hamzah (2008:23). Belajar merupakan perubahan tingkah laku secara relativ permanen dan secara potensional terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Motivasi belajar juga merupakan kebutuhan untuk mengembangkan kemampuan diri secara optimum, sehingga mampu berbuat yang lebih baik, berprestasi dan kreatif. Abraham maslow (2004) dalam Ahmad Nawir (2015:6). Kemudian menurut Cliton Alderfer (2004) dalam Ahmad Nawir (2015:6) motivasi belajar adalah suatu dorongan internal dan eksternal yang menyebabkan seseorang (individu) untuk bertindak atau berbuat mencapai tujuan, sehingga perubahan tingkah laku pada diri siswa diharapkan terjadi.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong siswa untuk belajar dengan senang dan belajar secara sungguh-sungguh, yang pada gilirannya akan terbentuk cara belajar siswa yang sistematis, penuh konsentrasi dan dapat menyeleksi kegiatan-kegiatannya.

Menurut  (Sudjana, 2011:61). Tingkat motivasi belajar siswa dapat diamati dari sikap yang ditunjukkan oleh siswa pada pembelajaran berlangsung. Untuk mengetahuinya dapat diamati sebagai berikut :

1.        Minat belajar siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
2.        Semangat siswa untuk melakukan tugas-tugas belajarnya
3.        Tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas-tugas belajarnya
4.        Reaksi yang di tunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru
5.        Rasa senang dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
            Ditinjau dari sudut sumber yang menimbulkannya motivasi dibedakan dua macam, yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
a)              Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya   tidak dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contohnya dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya (misalnya kegiatan belajar), maka yang dimaksud motivasi intrinsik disini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung dalam perbuatan belajar itu sendiri. Sebagai contoh konkretnya siswa melakukan belajar karna betul-betul ingin ingin mendapatkan pengetahuan, nilai, keterampilan,agar dapat berubah tingkah lakunya tidak karna tujuan yang lain.
b)             Motivasi ekstrinsik yaitu motif-motif yang timbul karena adanya rangsangan dari luar individu.
Motivasi intrinsik lebih kuat dari motivasi ekstrinsik. Oleh karena itu, siswa harus berusaha menimbulkan motivasi intrinsik dengan menumbuhkan dan mengembangkan minat mereka terhadap mata pelajaran matematika.
Menurut Sardiman (2001: 81), interaksi dan motivasi belajar mengajar mengemukakan beberapa indikator motivasi belajar sebagai berikut :
a.       Tekun menghadapi tugas
b.      Ulet menghadapi kesulitan
c.       Menunjukkan minat
d.      senang bekerja mandiri.
e.       Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin
f.       Dapat mempertahankan pendapatnya
g.      Senang mencari dan memecahkan soal-soal
h.      Tidak mudah melepas hal yang diyakini





2.1.2        Macam-macam Motivasi Belajar
Motif dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu : (Akhyas Azhari, 1996:75)
a)        Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu misalnya :
1.    Minat
 Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Siswa yang berminat terhadap suatu mata pelajaran akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh, karena ada daya tarik baginya.
2.    Ketekunan
Ketekunan adalah upaya bersinambung untuk mencapai tujuan tertentu tanpa mudah menyerah hingga meraih keberhasilan.
3.    Keinginan
Keinginan adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk mencapai sebuah keberhasilan yang akan dicapai.
4.    Perhatian
Perhatian adalah pemprosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia.
b)        Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya karna ada perangsang dari luar misalnya:
1.    Orang tua
Orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar, misalnya tinggi rendahnya pendidikan, besar kecilnya penghasilan dan perhatian.
2.    Guru
Guru turut mempengaruhi tingkat keberhasilan anak, karena kualitas guru, metode mengajar guru, kesesuaian kurikulum dan sebagainya, semua ini mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.
3.    Hadiah
Hadiah dapat membuat siswa termotivasi untuk memperoleh nilai yang baik,. Hadiah tersebut dapat digunakan orang tua atau guru untuk memacu belajar siswa.
4.    Pujian
Pujian adalah bentuk reinforcement positif sekaligus motivasi yang baik.guru bisa memanfaatkan pujian untuk memuji keberhasilan siswa dalam mengerjakan pekerjaan sekolahdengan pujian yang tepat akan memupuk suasana menyenangkan, mempertinggi gairah belajar.
5.    Hukuman
Hukuman merupakan reinforcement negatif, tetapi jika dilakukan dengan tepat dan bijak akan merupakan alat motivasi yang baik dan efektif.

2.1.3        Unsur-unsur Motivasi Belajar
Motivasi belajar yang kuat dapat menjadi landasan untuk dapat memperoleh suatu prestasi. Motivasi timbul dari diri individu masing-masing, juga dapat datang dari lingkungan. Dimyati dan Mudjiono (2006:97-100) mendeskripsikan unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar siswa sebagai berikut:
a)        Cita-cita atau aspirasi siswa
Keinginan yang terpuaskan dapat memperbesar kemampuan dan semangat belajar. Dalam proses pembelajaran, penguatan berupa hadiah atau hukuman dapat mengubah keinginan mengubah kemauan, dan kemauan selanjutnya menjadi cita-cita.
b)        Kemampuan siswa
Suatu keinginan atau tujuan haruslah disertai dengan kemampuan atau kecakapan dalam mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan.
c)        Kondisi siswa
Kondisi jasmani dan rohani siswa mempengaruhi motivasi belajar siswa. Seorang siswa yang sakit, lapar atau emosi akan menggangu perhatian belajar, sedangkan siswa yang sehat, kenyang, dan gembira akan mudah memusatkan perhatian.

d)       Kondisi lingkungan siswa
Lingkungan siswa dapat berupa keadan alam lingkungan tempat tinggal, dan kehidupan masyarakat. Dengan lingkungan yang aman, tentram, tertib, dan indah, semangat dan motivasi siswa mudah di perkuat.
e)        Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan dan pikiran yang terus berkembang karena adanya pengalaman hidup dan lingkungan siswa dapat mendinamiskan motivasi belajar.

2.1.4        Strategi Motivasi Belajar
                  Menurut Catharina Tri Anni (2006:186-187) ada beberapa strategi  motivasi belajar antara lain sebagai berikut:
1.      Membangkitkan minat  belajar
Pengaitan pembelajaran dengan minat siswa adalah sangat penting dan karena itu tunjukkanlah bahwa pengatahuan yang dipelajari itu sangat bermanfaat bagi mereka. Cara lain yang dapat dilakukan adalah memberikan pilihan kepada siswa tentang materi pembelajaran yang akan dipelajari dan cara-cara mempelajarinya.
2.      Mendorong rasa ingin tahu
Guru yang terampil akan mampu menggunakan cara untuk membangkitkan dan memelilhara rasa ingin tahu siswa didalam kegiatan pemmbelajaran. Metode pembelajaran studi kasus, diskoveri, inkuiri, diskusi, curah pendapat, dan sejenisnya merupakan beberapa metode yang dapat digunakan untuk membangkitkan hasrat ingin tahu siswa.
3.      Menggunakan variasi metode penyajian yang menarik
Motivasi untuk belajar sesuatu dapat ditingkatkan melalui penggunaan materi pembelajaran yang menarik dan juga penggunaan variasi metode penyajian.
4.      Membantu siswa dalam merumuskan tujuan belajar.
Prinsip yang mendasar dari motivasi adalah anak akan belajar keras untuk mencapai tujuan apabila tujuan itu dirumuskan atau ditetapkan oleh dirinya sendiri dan bukan dirumuskan atau ditetapkan oleh orang lain.

2.2         Hasil Belajar
2.2.1        Pengertian hasil belajar
Menurut Catharina Tri Anni (2002:4) hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar juga merupakan pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apersepsi, dan keterampilan. Hasil belajar menyangkut pada serangkaian pola atau sikap peserta didik untuk mengolah sendiri informasi yang baru saja diperoleh dengan pengetahuan yang sebelumnya sudah dimiliki peserta didik Suprijono (2010:5). Hasil belajar adalah terjadinya perubahan dari hasil masukan pribadi berupa motivasi dan harapan untuk berhasil dan masukan dari lingkungan berupa rancangan dan pengelolaan motivasional tidak berpengaruh terdadap besarnya usaha yang dicurahkan oleh siswa untuk mencapai tujuan belajar, (Keller dalam H Nashar, 2004: 77). Seseorang dapat  dikatakan telah belajar  sesuatu apabila dalam dirinya telah terjadi  suatu perubahan, akan tetapi tidak semua perubahan yang terjadi. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa  hasil belajar merupakan pencapaian tujuan belajar dan hasil belajar sebagai produk dari proses belajar, maka didapat hasil belajar.

2.2.2    Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar
Setiap kegiatan belajar menghasilkan suatu perubahan yang disebut sebagai hasil belajar. Hasil belajar dapat dicapai peserta didik melalui usaha-usaha sebagai perubahan tingkah laku sehingga tujuan yang telah ditetapkan tercapai secara optimal. Hasil belajar yang diperoleh peserta didik tidak sama karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilannya dalam proses belajar Menurut Slameto (1995:56) factor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar sebagai berikut:
a)    Faktor intern adalah faktor yang ada  dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal meliputi:
1.        Faktor jasmani, meliputi: kesehatan dan cacat tubuh
2.        Faktor psikologis, meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, kematangan, dan kesiapan.
3.        Faktor kelelahan, seperti kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.
Berdasarkan pendapat diatas menjelaskan bahwa faktor dalam diri individu sangat mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran hingga mendapat hasil belajar yang memuaskan. Faktor psikologis, meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat pada diri siswa sangat penting sekali untuk dikembangkan. Apabila orang tua dan guru tidak dapat mengembangkan dan cenderung memaksakan bakat yang bukan kemauan siswa tersebut, maka menyebabkan kemunduran hasil belajar siswa.
b)   Faktor ekstern, adalah faktor yang ada diluar individu. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.
1.      Satu keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi, dan latar belakang kehidupan orang tua.
2.      Faktor sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung sekolah, metode mengajar dan tugas dirumah.
3.      Faktor masyarakat, meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, temen bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat lainnya.
Faktor dari dalam merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Faktor dari dalam meliputi faktor jasmani, faktor psikologis dan faktor kelelahan dari faktor intern dan ekstern, motivasi disini termasuk dalam kategori faktor intern yaitu faktor psikologis. Oleh karena itu motivasi belajar juga ikut mempengaruhi hasil belajar.


2.2.3    Klasifikasi Hasil belajar
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin S. Bloom dalam Catharina Tri Ani (2006:7-12) secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu:
a.       Ranah Kognitif
Ranah kognitif berkaitan dengan kemampuan intelektual seseorang. Hasil belajar kognitif melibatkan siswa kedalam proses berpikir seperti mengingat, memahami, menerapkan, menganalisa sintesis dan evaluasi.
b.      Ranah  Afektif
Ranah afektif berkaitan dengan kemampuan yang berkenaan dengan sikap, nilai perasaan dan emosi. Tingkatan-tingkatannya aspek ini dimulai dari yang sederhana sampai kepada tingkatan yang kompleks, yaitu penerimaan, penanggapan penilaian, pengorganisasian, dan karakterisasi nilai.
c.       Ranah Psikomotor 
Ranah Psikomotor berkaitan dengan kemampuan yang menyangkut gerakan-gerakan otot. Tingkatan-tingkatan aspek ini, yaitu gerakan refleks keterampilan  pada gerak dasar kemampuan perseptual, kemampuan dibidang pisik, gerakan-gerakan skil mulai dari keterampilan sederhana sampai kepada keterampilan yang kompleks dan kemampuan yang berkenaan dengan  non discursive  komunikasi seperti gerakan ekspresif dan interpretative.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada hasil belajar lebih memfokuskan pada ranah kognitifnya saja.
2.3  Tinjauan Umum Pelajaran Matematika
2.3.1        Pengertian Pembelajaran Matematika
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Oleh karena itu, matematika sebagai ilmu dasar perlu dikuasai dengan baik oleh siswa, terutama sejak usia sekolah dasar. Matematika dapat meningkatkan kemampuan berfikir dan berargumentasi, bernalar secara kritis, kreatif dan aktif. Kompetensi tersebut diperlukan siswa agar memiliki kemampuan untuk memperoleh, mengelola, memanfaatkan informasi, untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 
2.3.2        Tujuan Pembelajaran Matematika
a.         Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep, dan mengaplikasikan konsep.
b.        Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagsan dan pernyataan matematika.
c.         Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
d.        Mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, tabel, diagram, atau media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.
2.4  Kerangka Berfikir
dalam penelitian ini peneliti  terdorong untuk meneliti hubungan motivasi belajar terhadap hasil belajar dengan gambaran skema sebagai berikut:
 
3             
4             
5             
6             
7             
8             
9             

10                                                                         




2.5   Hipotesis Penelitian

       Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian dan tujuan pustaka maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :
H0 = Tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas V di SD Negeri 4 Peleyan Situbondo
Ha = Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas V di SD Negeri 4 Peleyan Situbondo






BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1         Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian korelasional, dengan design penelitian survey. Menurut Ari Kunto dalam Basriono (2011:23). Penelitian korelasi adalah penelitian yang dimaksud mengetahui variable independen dan dependen, dimana salah satu variable independennya dibuat tetap atau dikendalikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variable atau lebih. Dalam hal ini penulis penelitian hubungan antara motivasi sebagai variable X dengan hasil belajar siswa kelas V SDN 4 Peleyan kapongan sebagai varable Y.
Penelitian survei bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang variable dari sekelompok objek atau populasi. Pada penelitian ini survei dilakukan untuk memperoleh data dari variabel dengan menggunakan questioner atau angket.
3.2         Populasi dan Sampel
3.2.1   Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2013:173). Disamping itu dapat juga diartikan populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya dapat diduga. Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa SD Negeri 4 Peleyan Kapongan Tahun pelajaran 2016/2017.
3.2.2   Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2013:174) dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Yang dimaksud dengan menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 20 siswa.
3.3         Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda terhadap judul penelitian, maka perlu diberikan penjelasan beberapa istilah yaitu sebagai berikut:
3.3.1   Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah suatu dorongan internal dan eksternal yang menyebabkan seseorang (individu) untuk bertindak atau berbuat mencapai tujuan, sehingga perubahan tingkah laku pada diri siswa diharapkan terjadi.
3.3.2    Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar juga merupakan pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apersepsi, dan keterampilan.
3.4  Instrumen Penelitian
3.4.1        Angket (Questionnaire)
Daftar pernyataan atau pernyataan yang harus dijawab atau diisi oleh responden. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan angket tertutup yaitu jawaban untuk setiap pertanyaan atau pertanyaan telah disediakan.
Maka dari itu dalam penelitian ini angket menggunakan skala Likert.
Tabel 3.1 Ketentuan Pemberian Skor Angket Motivasi Belajar

Pernyataan
Kriteria Skor
SS
S
RG
TS
STS
Favorebel
5
4
3
2
1
Unfavorebel
1
2
3
4
5











Tabel 3.2  Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar

No.

Indikator

Aitem Favorebel

Aitem Unfavorebel

pernyataan

+

-

a.    Tekun menghadapi tugas
b.    Ulet menghadapi kesulitan
c.    Menunjukkan minat
d.   senang bekerja mandiri.
e.    Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin
f.     Dapat mempertahankan pendapatnya
g.    Senang mencari dan memecahkan soal-soal
h.    Tidak mudah melepas hal yang diyakini
2


2

2

2

2


2


2


2


2


2

2

2

2


2


2


2


4


4

4

4

4


4


4


4
1, 2


3, 7

10, 12

13, 16

17, 19


20, 28


22, 24


29, 30


6, 7


4, 8

9, 11

14, 15

18, 21


23, 25


26, 27


31, 32




32



3.4.1 Nilai Ulangan Harian Matematika
Nilai ulangan harian yang digunakan  sebagai instrumen pada penelitian ini adalah nilai ulangan harian Matematika


3.5         Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat dipergunkan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Arikunto dalam Basriyono, 2011:25). Pengumpulan data dimkasud untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan dan akurat yang dapat digunakan dengan tepat sesuai dengan tujuan penelitian. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah angket atau kuisioner,wawancara dan dokumentasi
a)             Metode Angket/Kuesioner
Menurut Arikunto (2013: 194), kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Dalam penelitian ini sebelum kuesioner dijadikan sebagai alat pengumpulan data, terlebih dahulu akan diadakan uji validitas dan reabilitas instrumen terhadap instrumen variabel motivasi belajar dengan maksud agar data yang diperoleh benar-benar teruji keandalannya.
Angket dalam penelitian ini berupa angket tertutup yang ditunjukkan kepada siswa kelas V SD Negeri 4 Peleyan Kapongan yang terpilih sebagai sampel penelitian. Angket dalam penelitian ini berisi sejumlah pertanyaan yang berjumlah 20 butir pertanyaan.
Alasan menggunakan angket sebagai alat untuk mengetahui tentang faktor-faktor motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Matematika kelas V SDN 4 Peleyan, yang sesuai dengan fakta. Isi dari angket ini berisi pertanyaan-pertanyaan tentang fakta yang dianggap diketahui responden. Selain itu penggunaan angket mempunyai keuntungan yaitu angket dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden, serta dapat dijawab oleh responden menurut kecepatan masing-masing dan waktu senggang responden. 
b)             Metode Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan pembicaraan secara langsung dengan pihak-pihak yang dibutuhkan untuk mendapatkan informasi yang berkenaan dengan penelitian ini.
c)             Metode Dokumentasi
Menurut Arikunto (2013:201), teknik dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip nilai. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil ulangan harian mata pelajaran Matematika siswa kelas V SD Negeri 4 Peleyan Kapongan.

3.6         Analisis Data

3.6.1   Uji Validitas Angket

Menurut Sumardi Suryabrata validitas soal adalah derajat kesesualan antara perangkat soal dengan soal yang lain. Ukuran soal adalah kolerasi antara skor pada soal itu dengan skor pada perangkat soal yang biasa disebut kolerasi beserial.
Uji validitas dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila angket tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat. Validitas alat ukur diuji dengan menggunakan bantuan komputer program Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) versi 16 for Windows. Syarat bahwa item-item tersebut valid adalah nilai korelasi (r Hitung harus positif dan lebih besar atau sama dengan r Tabel) dengan menggunakan taraf signifikansi 0.05%.
Adapun rumus yang digunakan untuk menguji validitas angket adalah product moment dengan angka kasar yang dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
N = jumlah sampel
X = skor butir
Y = skor total
rxy = koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program komputer SPSS For Windows Release 16.0. untuk mengetahui apakah kuesioner yang digunakan valid atau tidak, maka dengan membandingkan antara nilai (rhitung) dengan (rtabel) dengan taraf signifikansi 5% (0,05). Apabila rhitung > rtabel maka instrumen dikatakan valid, apabila rhitung < rtabel maka instrumen dikatakan tidak valid.

3.6.2        Uji Reliabilitas

Suharsimi Arikunto (2006: 154) menyatakan “Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”.
Uji reliabilitas dilakukan dengan rumus cronbach alpha. Apabila koefisien Cronbach Alpha (r11) ≥ 0,7 maka dapat dikatakan instrumen tersebut reliabel (Johnson & Christensen, 2012).
Sama halnya dengan Uji Validitas, Uji Reliabilitas juga dilakukan dengan menggunakan software SPSS 16.0 for windows.
      Rumus Alpha Cronbach:
Keterangan :
r11
= reliabilitas instrument
K
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
= jumlah varians butir
= varians total








3.6.3    Uji Hipotesis  
            Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk mencari hubungan antara motivasi dengan hasil belajar matematika siswa kelas V SDN 04 Peleyan Kapongan adalah menggunakan analisa statistik dengan rumusan Korelasi Product Moment karena data ini membahas 2 variabel yang berhubungan. Adapun rumus korelasi yang digunakan adalah:

            rxy        =  n∑xy – (∑x)(∑y)
                        √(n∑x² - (∑x²)(n∑y² - (∑y)²

Keterangan :
∑Y      : jumlah seluruh skor Y
rXY     : koefisien korelasi variabel X dengan Y
x          : selisih setiap skor pada variabel X dengan rata-rata skor variabel X
y          : selisih setiap skor pada variabel Y dengan rata-rata skor variabel Y
xy        : hasil perkalian antara x dengan y
         : kuadrat dari x
         : kuadrat dari y
N         : jumlah sampel

       Interprestasi besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut:
Interval Korelasi
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat






BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1    Deskripsi Data
4.1.1        Deskripsi Data Motivasi Belajar
Pada Penelitian ini, peneliti melakukan sebuah penelitian di kelas V SD Negeri 4 Peleyan yang memiliki sejumlah murid 20 siswa. Peneliti akan meneliti Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas V Di SD Negeri 4 Peleyan. Dengan menggunakan angket yang dibuat sendiri oleh peneliti dan hasil ulangan harian Matematika yang dibuat oleh Guru Kelas 5. Penelitian ini dilaksanakan mulai Hari Senin tanggal 22 Agustus 2016 sampai Hari Rabu Tanggal 31 Agustus 2016. Dan menyampaikan permohonan ijin kepada kepala sekolah untuk mengadakan penelitian. Kegiatan penyebaran angket dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2016. Kegiatan penyebaran angket bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi terhadap hasil belajar matematika. Data motivasi belajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.1 Data Motivasi Belajar siswa kelas V SDN 4 Peleyan (Nilai Angket)
NO
NAMA
MOTIVASI BELAJAR (X)
1
Adinda Oktavia
64
2
Ahmad Adiantoro
68
3
Ahmad Davin
70
4
Andi Prayoga
71
5
Azize
63
6
Citra Indriyani
72
7
Cintia Nurul .M
72
8
David Hariyanto
64
9
Dewi Arindi
68
10
Fika Dwi Fatma H
75
11
Ganda G.Z
77
12
Herna Sintia Sari
80
13
Mila Tuljanna
81
NO
NAMA
MOTIVASI BELAJAR (X)
14
Mili Novia
77
15
Radittya 
73
16
Rehan B
74
17
Siti Hotima
81
18
Samsul Sufyan
74
19
Wulan Safitri
77
20
Zainul Muhyi
80
Jumlah
1461
Berdasarkan hasil penelitian di atas, didapat data tentang motivasi belajar  kelas V SDN 4 Peleyan dengan nilai angket tertinggi 81 dan nilai angket terendah 63 pada lampiran. Nilai rata – rata adalah 72,85, simpangan baku 3,59,  median 73,3 dan modus 73,75 (perhitungan dalam mencari mean, median, modus dan simpangan baku dapat dilihat di lampiran). Berikut ini daftar distribusi frekuensi data angket motivasi belajar kelas V SDN 4 Peleyan :
Tabel 4.2 Data Motivasi Belajar kelas V di SDN 4 Peleyan
NO
X
F
Xi
fi.Xi
Fk
1
63 – 65
3
64
192
3
2
66 – 68
2
67
134
5
3
69 – 71
2
70
140
7
4
72 – 74
5
73
365
12
5
75 – 77
4
76
304
16
6
78 – 80
2
79
158
18
7
81 – 83
2
82
164
20
20
511
1457


Berdasarkan data tabel diatas maka dapat diperoleh data bahwa siswa yang mendapatkan nilai angket antara 8183 sebanyak 2 siswa, yang mendapatkan nilai angket antara 7880 sebanyak 2 siswa, yang mendapatkan nilai angket antara 75 – 77 sebanyak 4 siswa, yang mendapatkan nilai angket antara 72 74 sebanyak 5 siswa, dan ada 2 orang siswa yang mendapatkan nilai angket antara 6971 sedangkan 2 orang siswa nilai angket antara 66 – 68 dan sisanya yaitu 3 orang siswa nilai angket antara 63 – 65.
Data   dapat disajikan dalam bentuk diagram batang di bawah ini, dapat dilihat pada gambar 4.1.
Gambar 4.1 Diagram Grafik Motivasi Belajar Kelas V SDN 4 Peleyan
4.1.2 Deskripsi Data Hasil Belajar
            Pada penelitian ini, peneliti melakukan observasi yang dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2016. Data hasil belajar siswa kelompok dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.3 Data Hasil Belajar Matematika Kelas V SDN 4 Peleyan (Nilai Ulangan)
NO
NAMA
HASIL  BELAJAR (Y)
1
Adinda Oktavia
70
2
Ahmad Adiantoro
70
3
Ahmad Davin
75
4
Andi Prayoga
75
NO
NAMA
HASIL  BELAJAR (Y)
5
Azize
70
6
Citra Indriyani
75
7
Cintia Nurul .M
75
8
David Hariyanto
70
9
Dewi Arindi
70
10
Fika Dwi Fatma H
80
11
Ganda G.Z
80
12
 Sintia Sari
90
13
Mila Tuljanna
86
14
Mili Novia
80
15
Radittya 
75
16
Rehan B
85
17
Siti Hotima
80
18
Samsul Sufyan
80
19
Wulan Safitri
85
20
Zainul Muhyi
85
Jumlah
1556

Berdasarkan hasil penelitian di atas, didapat data tentang hasil belajar siswa kelas V SDN 4 Peleyan dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 70 (pada lampiran). Nilai rata – rata 78,1, simpangan baku 1,21, median 77,5 dan modus 77,5 (perhitungan dalam mencari mean, median, modus dan simpangan baku dapat dilihat di lampiran). Berikut ini daftar distribusi frekuensi data hasil belajar Matematika kelas V SDN 4 Peleyan :



            Tabel 4.4 Data Hasil Belajar Siswa Kelas V di SDN 4 Pelryan
NO
X
F
Xi
fi.Xi
Fk
1
70 – 73
5
71,5
357,5
5
2
74 – 77
5
75,5
377,5
10
3
78 – 81
5
79,5
397,5
15
4
82 – 85
3
83,5
250,5
18
5
86 – 89
1
87,5
87,5
19
6
90 – 93
1
91,5
91,5
20
16
489,5
1562


Berdasarkan data tabel diatas maka dapat diperoleh data bahwa siswa yang mendapatkan nilai hasil belajar antara 90 – 93 sebanyak 1 siswa, yang mendapatkan nilai hasil belajar yang terletak antara 81 – 85 sebanyak 4 siswa, yang mendapatkan nilai hasil belajar antara 86 – 89 sebanyak 1 siswa dan ada 3 orang siswa yang mendapatkan nilai hasil antara 82 – 85 sedangkan 5 orang siswa nilai hasil belajarnya antara 78 – 81, yang mendapatkan nilai hasil belajar antara 74 – 77 sebanyak 5 siswa dan sisanya yaitu 5 orang siswa nilai hasil belajarnya antara 70 – 73.
            Data hasil belajar siswa dapat disajikan dalam bentuk diagram batang di bawah ini, dapat dilihat pada gambar 4.2.
 
Gambar 4.2 Diagram Grafik Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 4  Peleyan
4.2  Pengujian Hipotesis
4.2.1 Uji Hipotesis
            Dari data penelitian didapat mean (rata – rata) motivasi belajar siswa adalah 72,85 dan Standar Deviasi (simpangan baku) adalah 3,59  Untuk mean (rata – rata) hasil belajar siswa adalah 78,1 dan Standar Deviasi (simpangan baku) adalah 1,21
Tabel 4.5 Data Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 4 Peleyan (Nilai Ulangan)
NO
Motivasi Belajar (X)
Hasil Belajar (Y)
1
64
70
2
68
70
3
70
75
4
71
75
5
63
70
6
72
75
7
72
75
8
64
70
9
68
70
10
75
80
11
77
80
12
80
90
13
81
86
14
77
80
15
73
75
16
74
85
17
81
80
18
74
80
NO
Motivasi Belajar (X)
Hasil Belajar (Y)
19
77
85
20
80
85
Jumlah
1461
1556
Skor data dari hasil tersebut adalah sebagai berikut :
N         = 20                                                     ∑X2     = 107333
∑X      = 1461                                                 ∑Y2       = 121796
∑Y      = 1556                                                 ∑XY   = 114261
Penelitian ini menggunakan Analisis Product Moment dari Karl Pearson yang bertujuan untuk mencari ada tidaknya hubungan antara Variabel X (Motivasi Belajar) dengan Variabel Y (Hasil Belajar). Data untuk Variabel X diperoleh dari hasil angket yang sudah diisi oleh 20 responden, sedangkan Variabel Y diperoleh dari hasil nilai ulangan siswa kelas V SDN 4 Peleyan.
            Untuk mengetahui besarnya hubungan antara Variabel X (Motivasi Belajar) dengan Variabel Y (Hasil Belajar), maka digunakan rumus Korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut : 
rxy        =
rxy        =
rxy           =
rxy           =
rxy           =
rxy           =  = 0,888
Untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, maka rhitung dibandingkan dengan rtabel. Hasil pengujian hipotesis selengkapnya adalah sebagai berikut : pada taraf signifikan 5% dengan jumlah responden / sampel 20 diperoleh rtabel =  0,444 sedangkan perhitungan rxy = 0,888. Jadi rhitung > rtabel, artinya Hipotesa Nihil (Ho) ditolak dan Hipotesa Kerja (Ha) diterima. Hipotesa Kerja yang diterima adalah : “Terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas 4 pada pelajaran Matematika di SDN 4 Peleyan Kecamatan Kapongan”.
Koefisien Determinasi
= r2 x 100%
= 0,8882 x 100
=0,789 x 100
= 78,9 %
Selanjutnya untuk mengidentifikasi tinggi rendahnya koefisien korelasi atau memberikan interpretasi koefisien korelasi maka nilai rxy = 0,888 dilihat  pada tabel Interpretasi Koefisien Korelasi berikut : 
Tabel 4.6 Pedoman untuk memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Korelasi
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat


            Sesuai tabel Interpretasi Koefisien Korelasi diketahui bahwa nilai 0,888 terletak antara 0,80 – 1,000 yang berarti tingkat hubungan sangat kuat. Selanjutnya untuk mengetahui hasil penelitian ini signifikan atau tidak maka dilakukan Uji Signifikasi Korelasi.
                        T =
                        T =
                        T =
                        T =
                        T =  = 8,37
            Hasil penelitian ini dikatakan signifikan apabila thitung > ttabel. Karena thitung 8,37 > ttabel 1,734 maka penelitian ini dinyatakan “Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas V pada pelajaran Matematika di SDN 4 Peleyan Kecamatan Kapongan”.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Pada pembahasan ini ditafsirkan analisis uji hipotesis yang telah diajukan yaitu : terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa pada pelajaran Matematika Kelas V di SDN 4 Peleyan Tahun Pelajaran 2016/2017. Setelah diadakan pengujian hipotesis, ternyata hipotesis yang diajukan diterima atau menunjukkan signifikansi dengan hasil sebesar 0,888 > rtabel 0,444. Terkait dengan hal itu, maka untuk mengetahui sejauh mana hubungan kedua variabel tersebut (hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa pada pelajaran Matematika Kelas V di SDN 4 Peleyan Tahun Pelajaran 2016/2017 telah dilakukan uji signifikan korelasi yang menunjukkan bahwa:
1.      Variabel (X) :  
Berdasarkan hasil angket motivasi belajar siswa kelas V SDN 4 Peleyan Kapongan  Situbondo sebagaimana diatas, dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai angket antara 81 – 83 sebanyak 2 siswa, yang mendapatkan nilai angket yang terletak antara 7880 sebanyak 2 siswa, yang mendapatkan nilai angket antara 75 – 77 sebanyak 4 siswa, yang mendapatkan nilai angket yang terletak antara 72 74 sebanyak 5 siswa  dan  ada 2 siswa yang mendapatkan nilai angket antara 6971 sedangkan 2 siswa nilai angket antara 66 – 68 dan sisanya yaitu 3 siswa nilai hasil angket antara 63 – 65.
2.      Variabel (Y) : Hasil Belajar Matematika
 Berdasarkan hasil belajar siswa kelas V SDN 4 Peleyan Kapongan Situbondo sebagaimana di atas, dapat diketahui nilai hasil belajar antara 90 – 93 sebanyak 1 siswa, yang mendapatkan nilai hasil belajar yang terletak antara 86 – 89 sebanyak 1   yang mendapatkan nilai hasil belajar yang terletak antara 82 – 85 sebanyak 3 siswa, yang mendapatkan nilai hasil belajar antara 78 – 81 sebanyak 5 siswa dan ada 5 orang siswa yang mendapatkan nilai hasil antara 74 – 77 dan 5 orang siswa nilai hasil belajarnya antara 70 – 73.
3.      Setelah diketahui hasil dari masing masing variabel di atas, kemudian dilakukan perhitungan melalui analisis Product Moment pada taraf signifikansi 5% yang menghasilkan nilai sebagai berikut :  nilai rhitung sebesar 0,888 > rtabel 0,444 Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya “Motivasi Belajar (X) berhubungan terhadap hasil belajar (Y). Kemudian dilakukan uji signifikasi korelasi dengan hasil sebagai berikit : nilai thitung sebesar 8,37 > ttabel 1,734. Hasil hipotesis penelitiannya terdapat hubungan yang signifikan antara peranan orang tua dengan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas IV di SDN 3 Kotakan Tahun Pelajaran 2016/2017.

4.4 Menafsirkan Temuan – Temuan Penelitian dan Mengintegrasikan ke dalam Pengetahuan dan Teori yang Telah Mapan.
Perhitungan pengujian hipotesis yang menyatakan bahwa Ha diterima terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Matematika Kelas V. Hal ini yang diperoleh sebesar 78.9 %. Dengan demikian hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh motivasi belajar, dan 21,1 % dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti tidak mendapat perhatian dan pengawasan orang tua, tidak mendapat fasilitas belajar dari orang tua, dan tidak mendapat motivasi belajar dari orang tua, sedangkan dari koefisien determinasi 78,9 %. Menurut Slameto (1995:56) factor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar sebagai berikut:
a)    Faktor intern adalah faktor yang ada  dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal meliputi:
1.        Faktor jasmani, meliputi: kesehatan dan cacat tubuh
2.        Faktor psikologis, meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, kematangan, dan kesiapan.
3.        Faktor kelelahan, seperti kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.
Berdasarkan pendapat diatas menjelaskan bahwa faktor dalam diri individu sangat mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran hingga mendapat hasil belajar yang memuaskan. Faktor psikologis, meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat pada diri siswa sangat penting sekali untuk dikembangkan. Apabila orang tua dan guru tidak dapat mengembangkan dan cenderung memaksakan bakat yang bukan kemauan siswa tersebut, maka menyebabkan kemunduran hasil belajar siswa.
b)   Faktor ekstern, adalah faktor yang ada diluar individu. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.
1.      Satu keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi, dan latar belakang kehidupan orang tua.
2.      Faktor sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung sekolah, metode mengajar dan tugas dirumah.
3.      Faktor masyarakat, meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, temen bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat lainnya.
Hasil penelitian sesuai dengan teori Akhyas Azhari, (1996:75) motivasi dibagi dua, Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu misalnya :
1.    Minat
 Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Siswa yang berminat terhadap suatu mata pelajaran akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh, karena ada daya tarik baginya.
2.    Ketekunan
Ketekunan adalah upaya bersinambung untuk mencapai tujuan tertentu tanpa mudah menyerah hingga meraih keberhasilan.
3.    Keinginan
Keinginan adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk mencapai sebuah keberhasilan yang akan dicapai.
4.    Perhatian
Perhatian adalah pemprosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia.
a)        Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya karna ada perangsang dari luar misalnya:
1.    Orang tua
Orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar, misalnya tinggi rendahnya pendidikan, besar kecilnya penghasilan dan perhatian.
2.    Guru
Guru turut mempengaruhi tingkat keberhasilan anak, karena kualitas guru, metode mengajar guru, kesesuaian kurikulum dan sebagainya, semua ini mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.
3.    Hadiah
Hadiah dapat membuat siswa termotivasi untuk memperoleh nilai yang baik,. Hadiah tersebut dapat digunakan orang tua atau guru untuk memacu belajar siswa.
4.    Pujian
Pujian adalah bentuk reinforcement positif sekaligus motivasi yang baik.guru bisa memanfaatkan pujian untuk memuji keberhasilan siswa dalam mengerjakan pekerjaan sekolahdengan pujian yang tepat akan memupuk suasana menyenangkan, mempertinggi gairah belajar.
5.    Hukuman
Hukuman merupakan reinforcement negatif, tetapi jika dilakukan dengan tepat dan bijak akan merupakan alat motivasi yang baik dan efektif.
  Faktor dari dalam merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Faktor dari dalam meliputi faktor jasmani, faktor psikologis dan faktor kelelahan dari faktor intern dan ekstern, motivasi disini termasuk dalam kategori faktor intern yaitu faktor psikologis. Oleh karena itu motivasi belajar juga ikut mempengaruhi hasil belajar.



BAB  5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
            Berdasarkan hasil penelitian, analisa data dan pengujian hipotesis maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan Matematika kelas V di SDN 4 Peleyan Situbondo Tahun Pelajaran 2016 / 2017. Hal ini dibuktikan dari hasil perhitungan rhitung sebesar 0,888 > rtabel 0,444 pada taraf signifikansi 5%. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya “Motivasi Belajar (X) berhubungan terhadap hasil belajar (Y). Kemudian dilakukan uji signifikasi korelasi dengan hasil sebagai berikit : nilai thitung sebesar 8,37 > ttabel 1,734. Hasil hipotesis penelitiannya terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Matematika  Kelas V di SDN 4 Peleyan Tahun Pelajaran 2016/2017.
5.2 Saran
            Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut :
1.      Bagi Orang Tua Murid :
Orang tua hendaknya mengetahui bahwa peranan orang tua ada hubungannya dengan hasil belajar anaknya, oleh karena ini orang tua hendaknya memberikan  perhatian dan pengawasan serta memfasilitasi belajar anak agar dapat memperoleh hasil belajar Matematika yang bagus.
2.      Bagi sekolah :
Sekolah hendaknya dapat membantu memfasilitasi kebutuhan yang dibutuhkan oleh siswa dalam kegiatan belajar dan menciptakan pengalaman belajar yang lebih agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3.      Bagi Peneliti : 
Mendapat ilmu pengetahuan dan tambahan wawasan.

DAFTAR PUSTAKA
Anni, Chatarina Tri. 2002. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Press.
Arikunto,Suharsimi.2013. Prosedur Penelitian.Jakarta:Rineka Cipta.
Basriyono.2015.Hubungan Antara Motivasi Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas 3 MI Sabilil Mukarromah Kecamatan Cerme Kabupaten Bondowoso. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Situbondo:Universitas Abdurachman Saleh Situbondo.
Dimyati dan Midjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar, 2001, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Bumi Aksara
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Sinar Grafika.
Nawir,Ahmad.2015. Hubungan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SDN 1 Duwet. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Situbondo: Universitas Abdurachman Saleh Situbondo.
Rohman, Arif.2009.Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta.
Sardiman. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV.Rajawali.
Slameto.2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sondang Siagian P. 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: PT Rineka Cipta
Sudjana, N.2011. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja  Rosdakarya.
Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Suprijono, A.2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Sutrisno Hadi, 1998. Metodologi Research II,  Yogyakarta, Andi Offset
Tim Dosen Prodi PGSD UNARS,2016.Pengantar Pendidikan. Pedoman Penulisan Skripsi. Situbondo Universitas Abduracman Saleh