Kamis, 18 Oktober 2018

PANDUAN DAN MACAM TEST PSIKOLOGI CPNS BESERTA CONTOH

Istilah psikotes (psychological testing) sering digambarkan sebagai aktivitas dalam proses seleksi yang menggunakan pendekatan psikologis. Padahal psikotes itu sendiri hanyalah salah satu bagian dari proses yang disebut asesmen psikologis atau pemeriksaan psikologis.

Psycho Test
Terlepas dari persoalan pemahaman atas terminologi itu, saya akan berbicara dulu tentang fungsi psikotes itu secara umum. Secara singkat, psikotes digunakan untuk “memilih orang terbaik dari sekian banyak calon, sesuai kriteria jabatan maupun tugas yang harus dilakukan”.

Keunikan dari tes ini adalah pada “ketidakpastiannya”. Mengapa? Karena faktor ini dapat memutarbalikan perhitungan logis potensi seseorang. Sebagai contoh, seseorang lulusan perguruan tinggi terbaik di negeri ini dengan IPK : 3 koma dan berpengalaman sebagai asisten dosen, tidak dapat lolos dari lobang jarum ujian psikotes sehingga akhirnya harus berwirausaha karena belum pernah mampu melewati psikotes untuk diterima bekerja di sebuah perusahaan. Memang ini ironi, namun ini fakta. Psikotes memang merupakan fenomena tersendiri bagi para pelamar kerja.

IQ Einstain
Dengan demikian, kalau anda gagal dalam psikotes, bukan berarti anda adalah orang bodoh atau orang yang tidak pantas mendapat pekerjaan. Hanya saja, dalam konteks pekerjaan yang anda lamar, anda memang bukan orang yang pas.

Sebagai contoh, kalau berdasar hasil psikotes diketahui anda adalah orang yang cenderung single fighter, tidak bisa bekerja sama dengan orang lain, perfectionist, apalagi kalau anda menyebutkan punya hobi membaca, maka anda bukan orang yang pas untuk direkrut sebagai staf marketing, staf public relations, atau petugas front office. Orang dengan karakter seperti anda barangkali sangat pas untuk perusahaan yang sedang mencari staf peneliti atau bagian riset, akuntan, atau staf keuangan.

Orang perfectionist memang hasil kerjanya sempurna, tetapi cenderung tertutup, tidak mau berimprovisasi atau berkreasi, bekerja setahap demi setahap sesuai “prosedur” dan dalam bekerja tidak suka campur tangan orang lain, atau sebaliknya, tidak suka mencampuri pekerjaan orang lain. Nah, kalau seorang perfectionist ditempatkan sebagai staf PR atau marketing, maka dia tidak akan bisa bekerja secara maksimal karena petugas PR atau marketing dituntut bekerja cepat, penuh kreasi dalam menanggapi berbagai keadaan, juga harus senang bergaul dan bekerja tim.

IQ-1
Sebaliknya, kalau anda adalah pekerja cepat (yang bersemboyan “nggak sempurna nggak apa-apalah yang penting segera selesai”), penuh kreasi, senang bergaul dan pekerja tim, penuh perhatian terhadap pekerjaan atau persoalan orang lain, maka anda tidak pas untuk menjadi pertugas riset, akuntan atau staf keuangan. Kalau jadi petugas riset, anda akan tergesa-gesa mengambil kesimpulan. Kalau menjadi staf keuangan, anda cenderung “mudah memberi kasbon”.

Alasannya sederhana. Kalau anda memang orang yang punya kecenderungan sebagai pribadi yang tertutup, perfectionist, tidak mau diganggu dan mengganggu, bukan pekerja tim, maka anda tidak akan bertahan lama pada pekerjaan itu. Kalau tidak stres ya dipindahtugaskan karena gagal bertugas dengan baik.

Jenis Alat Psikotest yang Digunakan untuk Tes Masuk Kerja
Pada umumnya model psikotest ini relatif tidak berubah karena memang dibuat secara standar tidak hanya nasional tetapi juga internasional.

Untuk memasuki lembaga media massa juga psikotest memiliki standar hampir sama dengan perusahaan lainnya. Tulisan ini masih akan berkembang, namun ada beberapa prinsip yang perlu dipersiapkan dalam menghadapi psikotest ini.

Pertama-tama tentu kita harus tahu jenis-jenis psikotest itu.

1. Tes Intelegence Question (IQ)
Biasanya contoh soal-soal ini dapat mudah didapatkan di toko buku. Tes kecerdasan ini melibatkan serangkaian soal matematika dalam istilah tesnya tes verbal dan non verbal. Angka dan bahasa merupakan bagian dari tes ini. Jika Anda senang dengan teka teki silang dan hitungan secara cepat maka Anda beruntung bisa lulus. Namun tes IQ memang dibuat standar agar bisa dilakukan setiap orang.IQ-2
Tes Intelektual, terdiri dari :
CFIT (Culture Fair Intelegence Test) : tes untuk mengungkap kemampuan mental umum
TIU (Tes Intelegensi Umum) : tes untuk mengungkap kemampuan mental umum
TKD (Tes Kemampuan Dasar) : tes untuk mengukur kemampuan dasar individu
AA (Army Alpha) : tes untuk mengetahui daya tangkap / daya konsentrasi orang
ADKUDAG (Administrasi dan Keuangan) : tes untuk mengetahui kemampuan administrasi dan keuangan
IST (Tes Inteligensi) : tes yang terdiri dari 9 subtes didasarkan pada anggapan bahwa struktur intelegensi tertentu cocok dengan pekerjaan atau profesi tertentu

2. Tes Kepribadian
Di dalam tes ini Anda akan dihadapkan kepada serangkaian pertanyaan mengenai berbagai dilema dalam pekerjaan, seperti bagaimana menghadapi konflik, bagaimana bekerja sama dan bagaimana solusi jika menghadapi suatu dilema. Dari sini dapat dikaji, seberapa jauh kemampuan Anda bekerja dalam tim dan apakah Anda termasuk orang yang “hangat” dalam pergaulan dan tidak “kaku”.Personality test Psychology test
Tes Kepribadian, terdiri dari :
EPPS (Edwards Personal Preference Schedule) : tes untuk mengukur kepribadian orang dilihat dari kebutuhan-kebutuhan yang mendorongnya (16 faktor) atau motif seseorang
DAM & BAUM ( Draw A Man Tes / Tes Gambar Orang) : tes menggambar untuk mengetahui tanggung jawab, kepercayaan diri, kestabilan dan ketahanan kerja
WARTEGG TEST : tes menggambar untuk mengetahui emosi, imajinasi, intelektual dan aktifitas subjek.
TES PAULI : tes untuk mengukur sikap kerja dan prestasi kerja (daya tahan, keuletan, sikap terhadap tekanan, daya penyesuaian, ketekunan, konsistensi, kendali diri)
KRAEPLIEN TEST : tes untuk mengungkap ketelitian, kecepatan, kestabilan dan ketahanan kerja
RM (The Rothwell Miller) : tes untuk mengetahui minat seseorang terhadap jenis pekerjaan tertentu
PAPI Kostick : tes untuk menjabarkan kepribadian dalam 20 aspek yang masing-masing mewakili need atau role tertentu, tinggi rendahnya need atau role tertentu mempunyai arti yang spesifik. Konfigurasi yang diperoleh adalah gambaran dari pilihan testee yang bermuatan need atau role, dan dibandingkan dengan need atau role lain dalam keseluruhan sistem kepribadian berdasarkan persepsi testee atas dirinya sendiri.

3. Tes Kemampuan
Anda akan diuji serangkaian tugas di bawah tekanan tinggi, apakah Anda masih bisa melakukannya. Biasanya tes kemampuan ini mengkondisikan Anda dalam suasana penuh tekanan tetapi harus menyelesaikan soal dengan cepat. Bisa bentuknya angka atau permainana kata-kata. Bisa pula berupa grafik dan bentuk-bentuk tiga dimensi.

epp_large 

4. Tes Kreatifitas
Biasanya Anda akan diminta menulis atau menggambarkan sesuatu. Pada salah satu tes Anda diminta melanjutkan gambar dari enam kotak yang sudah ada. Lanjutkan dengan ilustrasi yang baik semaksimal mungkin. Satu lagi tes final biasanya Anda diminta menggambar. Saya sarankan gambarlah orang yang sedang aktif bertindak, misalnya sedang lari sehingga terlihat aktif. Kata psikolog, orang yang seperti itu termasuk dinamis dan kreatif. Itu pendapat psikolog.

Pekerjaan yang cocok
Pertanyaannya adalah, pekerjaan apakah yang cocok untuk anda? Untuk keperluan ini, bisa jadi anda perlu “mem-psikotes-kan” diri sendiri. Anda bisa datang ke lembaga jasa psikologi. Kalau di Solo, biayanya berkisar di angka 100 ribu rupiah. Ini akan sangat membantu anda mengetahui karakter diri sendiri.

Para psikolog punya “pakem yang baku” untuk mengetahui apakah anda termasuk atau tidak termasuk “orang yang terbuka”, “punya sifat kepemimpinan yang baik”, “kreatif”, “mampu bekerja sama” dan sebagainya. Pernahkah anda ketika mengikuti psikotes diminta menggambar pohon atau menggambar rumah? Atau diminta menyelesaikan gambar berdasar titik dan garis tertentu yang sudah ada? Nah, itulah salah satu perangkatnya.

“Kunci jawaban” atas soal atau tugas seperti itu hanya dimiliki oleh para psikolog. Kalau saya kebetulan tahu, ya itu karena saya diberitahu oleh teman saya, seorang psikolog yang “tidak erat memegang etika profesi”. Kenapa? Ya sebab itu adalah rahasia etik profesi yang sebenarnya tidak boleh diketahui orang non-psikolog.

Kalau saat ini banyak kita temui buku-buku atau tulisan di internet mengenai cara menembus soal psikotes, maka biasanya hanya menyentuh masalah kecerdasan dan daya nalar. Kalau sampai menyangkut masalah kepemimpinan misalnya, atau kecenderungan psikologis lain, maka saya yakin penulisnya sama dengan psikolog yang memberi bocoran ke saya, yakni sama-sama psikolog yang tidak tahu etika.

Penulis juga pernah menghadapi hal serupa, untuk kemudian harus bangkit melalui proses “learning by doing”. Penulis bukan seorang psikiater maupun phsicology tester, namun beberapa tips yang akan di-share berikut ini, berdasarkan pengalaman penulis ketika menghadapi psikotes, diharapkan mampu membantu mengurangi kegagalan psikotes Anda:

1. Test Pemahaman
Ada beberapa cara untuk mengukur kemampuan anda dalam test ini, antara lain :
a. Test Analogi Verbal (korelasi makna), test ini untuk melihat pemahaman anda terhadap hubungan antar kata. Dampak positifnya adalah mengukur kemampuan anda dalam memahami suatu permasalahan. Contoh soal :
Kepala – Pusing = Perut – … a. Batuk b. Pilek c. Mules d. Ngilu
Air – Haus = Nasi – … a. Goreng b. Lapar c. Beras d. Rames
b. Test Antonim (lawan kata), test ini ditujukan untuk mengukur kemampuan melihat kebenaran secara terbalik (kemampuan seseorang untuk mengetahui sesuatunya benar atau salah tidak hanya secara fenomenologis tetapi juga secara dialektis), sekaligus melihat wawasan anda. Contoh soal :
Asli >< … a. Orisinil b. Tiruan c. Autentik d. Murni
Insidental >< … a. Khusus b. Tertentu c. Rutin d. Istimewa
c. Test Sinonim (persamaan/padanan makna/kata), test ini untuk mengukur tingkat kewaspadaan dan kecermatan anda terhadap suatu indikasi yang sama/mirip. Maksudnya yaitu seseorang akan lebih cepat, lebih efektif, dan lebih efisien dalam mengambil keputusan/kebijakan, ketika dihadapkan pada permasalahan yang memiliki prinsip serta tipe yang sama dengan permasalahan yang pernah dihadapinya. Contoh :
Kreasi = … a. Rencana b. Pemikiran c. Ciptaan d. Program
Implisit = … a. Tersirat b. Terbuka c. Kedalaman d. Penggandaan
d. Test Penalaran dan Pemahaman, test ini untuk melihat pemahaman anda dan tindakan yang akan anda ambil bilamana dihadapkan pada suatu situasi tertentu. Dalam test ini anda akan diberikan sejumlah narasi/cerita singkat dan anda disuruh menjawab soal-soal yang berkaitan dengan narasi/cerita tersebut.
2. Tes Logika Aritmatika
Tes ini terdiri atas deret angka. Yang diukur dalam tes ini adalah kemampuan analisa anda dalam memahami pola-pola/kecenderungan tertentu (dalam wujud deret angka) untuk kemudian memprediksikan hal-hal lain berdasarkan pola tersebut. Selain deret angka, bentuk tes aritmatika yang diujikan yaitu bentuk penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian, pensentase dan pecahan angka (40 soal).
Contoh:
– 16 8 4 2 1 1/2 … …
– 45 15 18 6 9 3 … …
Tipsnya:
Jangan terpaku pada deret hitung atau deret ukur perhitungan matematika saja yaitu jangan terpaku pada 3 -4 angka terdepan dalam deret namun adakalanya anda melihat deret secara keseluruhan karena pola bisa berupa urutan, pengelompokan berurutan maupun pengelompokan loncat
Ingat keterbatasan waktu. Jangan terlalu asyik dan terpaku hanya pada sebuah soal yang penasaran ingin anda pecahkan, lompati ke soal berikutnya karena terkadang soal di bawahnya lebih mudah dipecahkan dibandingkan soal sebelumnya
Anda bisa melatih kemampuan anda ini dari buku-buku tes UMPTN/SPMB untuk materi deret hitung/deret ukur
3. Tes Logika Penalaran
Tes ini terdiri atas deret gambar baik 2 maupun 3 dimensi. Anda disuruh memilih gambar selanjutnya yang akan muncul (50 soal). Yang ingin diukur dalam tes ini adalah kemapuan anda dalam memahami pola-pola/kecenderungan tertentu (dalam wujud gambar) untuk kemudian melakukan prediksi berdasarkan pola anda tersebut.
Tipsnya: konsetrasi, hati-hati dan teliti. Karena bentuk-bentuk yang ditawarkan hampir serupa walau tak sama.
Contoh:

4. Kraeplien atau Pauli Tes
Ke dua tes ini terdiri atas gugusan angka-angka yang tersusun secara membujur (atas-bawah) dalam bentuk lajur-lajur dalam sebuah kertas besar. Yang membedakan hanya cara dan jumlah isinya, Kraeplien tes memiliki jumlah deret angka yg lebih banyak (27 bujur, 50 kolom). Anda akan diminta untuk menjumlahkan dua angka yang berdekatan dalam waktu tertentu di setiap kolom dan menuliskan disampingnya. Biasanya sang psikolog hanya menginstruksikan “pindah” pada waktu tertentu dan berbeda-beda untuk melihat daya tahan otak dan konsistensi anda. Yang diukur dalam tes ini adalah konsistensi, ketahanan, sikap terhadap tekanan, kemampuan daya penyesuaian diri, ketelitian sekaligus kecepatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan.

Tipsnya :
Jangan sekalipun menggunakan pensil mekanis dalam tes ini melainkan pensil biasa atau pulpen saja, karena tes ini sangat terikat dengan waktu. Pensil mekanis membutuhkan di-reload ketika ujung granitnya habis, mekanisme ini membutuhkan waktu sekitar 0.5-1 detik. Apabila anda melakukan reload dalam 10 lajur berarti anda telah kehilangan waktu 5-10 detik

Usahakan jumlah angka yang dijumlahkan di masing-masing kolom stabil. Hasilnya akan lebih baik jika dibandingkan anda memaksakan diri di awal tes namun tergopoh-gopoh di pertengahan dan akhir tes. Kendalikan diri anda untuk menghemat tenaga. Akan lebih baik hasilnya bila saat ditarik garis lurus tingkat teratas penjumlahan terbentuk grafik penjumlahan yang stabil syukur-syukur meningkat

Jangan sekalipun melakukan cheating terhadap waktu maupun hasil penjumlahan. Hal ini akan merugikan anda sendiri karena justru untuk cheating anda akan membutuhkan waktu sekian detik untuk memutuskan dan itu berarti justru membuang waktu dan memubuat grafik penjumlahan anda tidak alami

Hal yang paling penting dari keseluruhan tes kraeplein adalah konsentrasi. Terkadang anda akan merasa blank pada pertengahan tes, namun anda harus bisa bangkit & fokus lagi pada tes. Untuk itu kondisi fisik sangat berpengaruh. Usahakan tidak begadang dan sarapan dahulu sebelum berangkat tes karena model tes ini sangat menyedot energi anda.

5. Wartegg Test
Tes Wartegg pada dasarnya adalah tes menggambar. Tes menggambar ini (wartegg) tidak memerlukan kemampuan menggambar, melainkan hal ini hanya suatu cara bagi seorang penguji/psikolog untuk mengetahui kepribadian anda dari cara anda menggambar dan apa yang anda gambar. Menurut informasi yang didapat juga menyatakan, dari cara Anda menggambar akan terlihat apakah Anda seorang yang keras kepala, tidak terorganisir,dll. Semuanya terlihat dari kebersihan, kerapian, tekanan pensil dan sebagainya. Test ini juga mampu untuk mengungkapkan kemampuan IQ anda, dari hasil apa yang Anda gambar. Yang diukur dalam tes ini adalah emosi, imajinasi, intelektual dan aktifitas subjek. Tes ini terdiri atas 8 kotak di selembae kertas yang berisi bentukan-bentukan tertentu seperti titik, garis kurva, 3 garis sejajar, kotak, dua garis saling memotong, dua garis terpisah, tujuh buah titik tersusun melengkung dan garis melengkung. Anda akan diminta membuat suatu gambar dari pola tersebut, kemudian menuliskan urutan gambar yang telah anda buat, judul gambar dalam setiap kotak sesuai urutan, lalu menuliskan nomor gambar mana paling disukai, tidak disukai, sulit dan mudah menurut anda.

Delapan kotak tersebut adalah sebagai berikut :
Makna dari masing-masing gambar adalah :gbr 1. berupa titik ditengah kotak : ini menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan penyesuaian diri yaitu bagaimana seseorang menempatkan diri dlm lingkungangbr 2. berupa ~ tp berada di kotak sebelah kiri : menunjukkan fleksibilitas perasaan.gbr 3. berupa 3 garis horisontal dr pendek, sedang tinggi sejajar: mengukur hasrat untuk maju/ambisigbr 4. berupa kotak kecil di sebelah kanan : mengukur bagaimana seseorang mengatasi kesulitangbr 5. seperti huruf T tp miring (susah gambarin nya) : mengukur bagaimana cara bertindak.gbr 6. berupa garis horisontal & vertikal : mengukur cara berpikir/analisa & sintesagbr 7. berupa titik2 : menyangkut kehidupan dan perasaan (apakah sudah stabil, kekanakan)gbr 8. berupa lengkungan : mengenai kehidupan sosial/ hubungan social

Berikut ini adalah contoh pengerjaan yang pernah digunakan penulis untuk melewati tahap psikotes ini:
Tipsnya :

Tes Wartegg mengharuskan peserta untuk melengkapi gambar yang terdiri dari 8 gambar, 4 diantaranya berupa garis lurus (Gambar III, IV, V, dan VI) dan empat lainnya berupa garis lengkung (Gambar I, II, VII, VIII). Yang perlu anda ingat adalah untuk garis lengkung sebaiknya anda menggambar benda hidup dan untuk garis lurus yang kaku sebaiknya anda menggambar benda mati. Jika anda menggambar terbalik, misal garis lurus digambar dengan bunga, hewan dan sebagainya atau garis lengkung digambar dengan mobil, mesin dan sebagainya, hal ini menandakan “ada yang salah” dengan jiwa atau kepribadian anda

Urutan menggambar sebaiknya anda buat kombinasi antara sesuai nomor dan acak. Misalnya 1,2,3,4 kemudian 8,7,6,5. Karena apabila anda menggambar berdasarkan urutan 1,2,3,4,5,6,7,8 anda dipandang HRD sebagai orang yang kaku/konservatif sedangkan apabila anda menggambar secara acak misalnya 5,7,6,8,3,2,4,1 anda akan dipandang HRD sebagai orang yang terlalu kreatif, inovatif dan cenderung suka akan ‘breaking the low‘

Kalau anda bergender lelaki jangan mulai dengan nomor 5, karena beberapa anggapan menyebutkan hal ini berpengaruh terhadap orientasi seks anda

Ada beberapa versi jawaban untuk tes yang ini. Waktu itu saya sempat baca beberapa buku, dan saya menggunakan cara menyelesaikan gambar dengan gambar yang dinamis (bergerak). Misalkan ada garis lengkung setengah lingkaran, saya buat jadi gambar jembatan yang dibawahnya ada air mengalir. Ada juga lengkungan yang jadi burung yang sedang terbang. Pada prinsipnya saya mengusahakan semua gambar adalah gambar dinamis

Selanjutnya dari cara menggambar pun bisa kelihatan kepribadian seseorang misal : jika saat mengambar anda terlalu sering menghapus atau kotor menandakan bahwa anda adalah orang yang peragu atau tidak terencana dan jika anda menggambar terlalu kuat untuk garis yang seharusnya lembut berarti anda termasuk orang yang keras kepala

Apa yang anda gambarpun juga menunjukan kepribadian atau kemampuan IQ anda. Jika anda menggambar sesuatu yang “biasa saja dan umum” tentu penilaian tingkat kecerdasannya akan berbeda dibanding jika anda menggambar “sesuatu yang tidak terpikirkan oleh orang lain dan berwawasan” (disini kreativitas kita diuji, apakah kita mampu mengembangkan hal yang sudah ada menjadi suatu ide baru; atau sifat mengekor yang terlalu besar)

Bila diminta membuat gambar dari lingkaran-lingkaran, ketegasan kita dilihat; apakah menggambar lingkaran secara langsung dan tegas; atau terputus-putus dan pelan-pelan, sifat perfeksionis bisa terlihat disini

Kalo titik di tengah (gbr.1) di respon dengan menggambar mobil adalah tidak tepat karena kurang adaptif. Sebaiknya responlah setiap simbol berdasarkan sifat simbol itu.

Ada baiknya anda sudah mulai berkreasi dengan titik/garis tersebut agar saat pelaksanaan sudah lancar

6. BAUM TEST (Menggambar Pohon)
Tes dimana anda diberi kertas kosong dan diminta untuk menggambar pohon dengan kriteria : berkambium (dicotyl), bercabang dan berbuah, sehingga kelihatan akar, batang (dahan dan ranting), daun dan buah. Otomatis anda tidak diperbolehkan menggambar pohon jenis bambu, pisang, semak belukar ataupun jenis tanaman monocotyl lainnya. Yang dinilai bukan bagus atau tidaknya gambar tersebut, melainkan besar-kecil gambar, tarikan garis (tegas atau tidak atau patah-patah), letak gambar (kanan-kiri, atas-bawah, atau center). Dari sini akan terlihat kesabaran kita, apakah kita akan gambar dahan semua dulu baru daun, atau sekaligus semuanya, daunnya juga dilihat apakah satu-satu atau semuanya sekaligus menjadi satu objek. Konon etos kerja kita bisa terlihat disini, tukang nyicil atau tidak sabaran. Dibawah gambar, anda harus mencantumkan nama pohonnya.

Tipsnya :
Pada setiap tes menggambar pohon yang pernah dilalui, penulis selalu menggambar pohon nangka. Karena pohon tersebut mewakili jenis tanaman dicotyl / berkambium

Walaupun anda tidak begitu pandai dalam hal menggambar, usahakan menggambar secara detil dan rinci setiap komponen dari pohon tersebut seperti tangkai, bentuk daun, kerapatan daun, buah, akar bahkan alur pohon

Gambar pohon, batangnya ada ‘kroak’nya maka ada kemungkinan trauma di masa lalu
Untuk hasil yang lebih maksimal, fotolah pohon tersebut, pelajari karakter jenis pohonnya, kemudian latihlah kemampuan menggambar anda dengan mengacu pada foto tersebut

Sifat yang diperoleh dari gambar-gambar, bersifat interpretasi. Jadi pasti akan dikonfirmasi dengan hasil tes yang lain dan juga wawancara

7. Draw A Man Test (DAM)
Draw A Man Tes yaitu Tes Gambar Orang. Tes dimana anda diberi kertas kosong dan diminta untuk menggambar seorang manusia, untuk kemudian anda deskripsikan usia, jenis kelamin, bagaimana sifat kesehariannya dan aktifitas orang tersebut. Tes ini dipergunakan untuk mengatahui tanggung jawab, kepercayaan diri, kestabilan dan ketahanan kerja.

Tipsnya:
Gambarlah orang tersebut secara utuh semua anggota tubuh di luar pakaian mulai dari ujung kepala sampai ke ujung kaki, termasuk detil muka seperti mata, hidung, mulut dan telinga. Kalau gambar orang tidak kelihatan jarinya maka ada kecenderungan bermasalah secara sosial (kemampuan adaptasinya kurang baik)
Gambarlah orang tersebut dalam keadaan sedang melakukan aktifitas, misalnya pak tani sedang membawa cangkul, eksekutif muda sedang menenteng koper dsb.

Konon dengan melihat ekspresi wajah yang berhasil digambar oleh kita; ekspresi dan detil wajah mampu menggambarkan sifat utama kita.

Gambar orang membelakangi/ tidak terlihat mukanya diartikan introvert, kurang bisa menghadapi realitas, asocial

Contoh : Bila anda ingin menggambar petani yang sedang memegang cangkul, berarti gambarnya harus laki-laki, usia biasanya sudah dewasa, sikapnya harus siap berjuang di sawah, pakaiannya juga harus mencerminkan seorang petani

8. Test Menggambar Rumah, Pohon, dan Orang
Dalam test ini anda akan diberi kertas kosong dan diminta untuk menggambar rumah, pohon, dan orang dalam satu obyek gambar, serta diminta untuk mencantumkan aktivitas apa yang sedang terjadi pada gambar. Dari test ini akan terlihat perbandingan tinggi dalam anda menggambar pohon, rumah, dan orang. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara anda menerapkan keserasian dalam hubungan dengan orang lain yang kedudukkanya lebih tinggi dari anda.

Tipsnya :
Gambar orang tidak boleh lebih tinggi dari rumah, dan gambar rumah tidak boleh lebih tinggi dari pohon (sesuai dengan kehidupan nyata to?)
Gambarlah suatu aktifitas yang dinamis, syukur-syukur dapat menggabungkan ketiga komponen dalam suatu alur aktifitas yang sama

9. PAPI Kostick Test
PAPI Kostick adalah tes untuk menjabarkan kepribadian dalam 20 aspek yang masing-masing mewakili need atau role tertentu, tinggi rendahnya need atau role tertentu mempunyai arti yang spesifik (90 soal). Konfigurasi yang diperoleh adalah gambaran dari pilihan testee yang bermuatan need atau role, dan dibandingkan dengan need atau role lain dalam keseluruhan sistem kepribadian berdasarkan persepsi testee atas dirinya sendiri. Anda akan disuruh memilih (melingkari) satu dari dua pernyataan yang sama-sama menyenangkan atau sama-sama tidak menyenangkannya. Ikon pemilihan jawaban bukan berupa huruf A dan B, tetapi berupa simbol panah mendatar ( ) dan miring ke atas ( ) atau kebawah ( ).

Tipsnya :
Jawablah semua pertanyaan secara jujur dan santai. Bayangkanlah jawaban yang akan dipilih saat anda dihadapkan pada pekerjaan atau profesi
Jawaban sebisa mungkin disinkronkan dengan jawaban pada Edwards Personal Preference Schedule (EPPS) karena kemungkinan jawaban pada kedua test ini akan dibandingkan

Seimbangkanlah jawaban-jawaban yang mengarah pada need dan role. Karena bila terlalu memilih need, berarti anda adalah orang yang terlalu bebas dan tidak mengindahkan aturan. Tetapi bila terlalu memilih jawaban role, berarti anda adalah orang yang terlalu kaku dan terpaku pada aturan.

Pada lembar jawab ada garis menyerong dari kanan atas menuju kiri bawah yang membagi lembar jawab menjadi dua bagian, sebisa mungkin anda melingkari tanda panah-tanda panah tersebut sesuai garis yang ada, karena kepribadian manusia secara umum tercermin dalam jawaban-jawaban dari tanda panah yang membentuk garis tersebut

10. Edwards Personal Preference Schedule (EPPS)
Tes ini terdiri atas pilihan-pilihan jawaban yang paling mencerminkan diri anda positif dan negative (225 soal). Mulai dari pertanyaan yang gampang sampe pertanyaan yang aneh-aneh (jenis kepribadian yang kita sukai dan tidak sukai). Tes ini dipergunakan untuk mengetahui seberapa besar motivasi, kebutuhan dan motif seseorang.

Tipsnya:
Jawablah setiap pertanyaan dengan jujur sesuai dengan kondisi anda, setidaknya yang paling mendekati, karena pertanyaan akan berulang di nomor-nomor berikutnya, sehingga apabila jawaban anda tidak sinkron, hal ini akan merugikan Anda. Kejujuran anda terkait dengan cerminan kesesuaian diri anda terhadap lowongan pekerjaan yang anda lamar

Secara keseluruhan, tes EPPS ini memang paling sulit untuk di-adjustment (diakali), namun setidaknya ada beberapa pertanyaan yang bisa di-adjustment untuk disesuaikan dengan lowongan pekerjaan yang anda pilihan. Misalnya ketika anda melamar menjadi pegawai Bank, pilihlah jawaban-jawaban yang mencerminkan kejujuran, keteraturan, kedisiplinan dan mampu bekerja dalam teamwork

Karena sulitnya proses adjusment tehadap tes ini, jalan paling praktis yang dapat ditempuh adalah memperbaiki diri (self improvement) anda dalam segala hal, setup diri anda menjadi seakan-akan seseorang profesional dalam setiap tingkah laku keseharian anda seperti: jujur, tepat janji, tanggung jawab dan disiplin. Karena cerminan pola pikir dan tingkah laku positif diri anda, akan tertuang tanpa anda sadari dalam hasil tes
Contoh soalnya:

A. Saya suka memuji orang yang saya kagumi
B. Saya ingin merasa bebas untuk melakukan apa saja yang saya kehendaki
A. Saya merasa bahwa dalam banyak hal saya kalah dibandingkan orang lain
B. Saya suka mengelakkan tanggung jawab dan kewajiban-kewajiban

11. Army Alpha Intelegence Test (AA)
Tes ini terdiri atas 12 soal yang berisi kombinasi deretan angka dan deretan bentuk. Soal satu soal kadang terkait dengan soal sebelumya. Yang diukur dalam tes ini adalah kemampuan daya tangkap Anda dalam menerima dan melaksanakan instruksi dengan cepat dan tepat.

Tipsnya :
Konsentrasilah kepada apa yang dikatakan narator, karena narator tidak akan mengulang instruksi tersebut dan waktu yang diberikan sangat terbatas

Sabar, jangan terburu menjawab, sebelum narator selesai memberikan instruksi
Contoh: Narator akan mediktekan soal sebagai berikut : “Coretlah angka ganjil dalam kotak dan coretlah angka genap yang berhuruf dalam lingkaran, kerjakan!” dan pada lembar jawaban akan diberikan gambar sebagai berikut:

12. Wawancara dalam Tes Psikologi (Psikotes)
Berbohong saat tes wawancara bukan hanya tak berguna, tapi juga bisa membuat Anda tidak diterima. Lebih bijaksana bila pertanyaan dijawab apa adanya, spontan, langsung ke pokok persoalan, tidak mengada-ada, tidak menggurui, dan sopan.

“Padahal tinggal wawancara lo, kok gagal. Dulu juga begitu, selalu kandas di tahap ini”. Keluhan macam itu banyak kita dengar dari mereka yang tak lolos dalam wawancara psikologi untuk melamar kerja. Sebuah kenyataan yang menyesakkan, apalagi kebanyakan tahapan wawancara berada diakhir proses seleksi. Lolos di sini berarti si calon diterima di tempat kerja yang baru.

Wawancara psikologi punya banyak makna. Ada beberapa versi, salah satunya, menurut Bingham dan Moore, wawancara adalah “… conversation directed to define purpose other than satisfaction in the conversation it self”. Sedangkan menurut Weiner, “The term interview has a history of usage going back for centuries. It was used normally to designate a face to face meeting of individual for a formal conference on some point.”

Dari kedua definisi itu didapatkan kondisi bahwa wawancara adalah pertemuan tatap muka, dengan menggunakan cara lisan, dan mempunyai tujuan tertentu.

Jangan dibayangkan wawancara itu sama dengan interogasi karena tujuan utamanya memang “berbeda”, meskipun sedikit serupa dalam hal menggali dan mencocokkan data. Yang pasti, cara yang dipergunakan dalam kedua hal itu berlainan.

Interogasi lebih menekankan pada tercapainya tujuan, dengan berbagai cara dan akibat, baik secara halus maupun kasar. Posisi interogator lebih tinggi dan bebas daripada yang diinterogasi, serta lebih langsung.
Bandingkan dengan wawancara psikologi, di mana kedudukan antara pewawancara dan yang diwawancarai relatif setara. Kondisinya pun berbeda, karena tidak ada penekanan serta tidak menggunakan kekuasaan. Bahkan dalam kondisi ekstrem, seorang calon karyawan yang diwawancarai bisa saja tidak menjawab, pewawancara pun tidak akan memaksa. Namun, hal itu tentu akan sangat mempengaruhi penilaian dalam pengambilan keputusan seorang psikolog.

Cocok berbobot
Wawancara dalam tes psikologi (psikotes) sebenarnya satu paket dengan tes tertulisnya. Tes ini bertujuan mencari orang yang cocok dan pas, baik dari tingkat kecerdasan, serta sifat dan kepribadian. Istilah kerennya mendapatkan “the right man in the right place”.

Dasar pemikiran lain kenapa perlu diadakan seleksi, yaitu adanya perbedaan potensi yang dimiliki setiap individu. Perbedaan itu akan menentukan pula perbedaan dalam pola pikir, tingkah laku, minat, serta pandangannya terhadap sesuatu. Kondisi itu juga akan berpengaruh terhadap hasil kerja. Bisa jadi suatu pekerjaan atau jabatan akan lebih berhasil bila dikerjakan oleh individu yang mempunyai bakat serta kemampuan seperti yang dituntut oleh persyaratan dari suatu pekerjaan atau jabatan itu sendiri.

Ada beberapa tujuan spesifik dari wawancara psikologi. Pertama, observasi. Dalam hal ini calon karyawan dilihat dan dinilai. Mulai dari penampilan, sikap, cara menjawab pertanyaan, postur tubuh terutama untuk pekerjaan yang memang membutuhkannya, seperti tentara, polisi, satpam, dan pramugari. Penilaian juga menyangkut bobot jawaban dan kelancaran dalam menjawab.

Demikian pula perilaku dan sikap-sikap yang akan muncul secara spontan bila berada dalam situasi yang baru dan mungkin menegangkan. Misalnya, mata berkedip-kedip atau memutar jari-jemari yang dilakukan tanpa sadar.

Dalam hal bobot jawaban, misalnya, si calon bisa dinilai apakah ia memberikan jawaban yang dangkal atau tidak, atau malah berbelit-belit. Jawaban berupa “Ingin naik pesawat” atau “Ingin ke luar negeri” merupakan contoh jawaban yang dinilai dangkal atas pertanyaan alasan menjadi pramugari.

Sedangkan kelancaran dalam menjawab biasanya dinilai dari berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh seorang calon karyawan untuk menjawab pertanyaan.
Dalam wawancara psikologi yang diperlukan sebenarnya jawaban spontan dan tidak mengada-ada. Misalnya, apabila ditanya alamat, sebut saja alamat kita. Tidak usah ditambah-tambahi atau malah berlagak sok pintar.

Tujuan berikutnya dalam tes wawancara adalah menggali data yang tidak didapatkan dari tes tertulis. Misalnya, apakah istri bekerja, anak bersekolah di mana, masih tinggal bersama orangtua atau tidak, serta apa judul skripsi dan berapa nilai yang didapat.
Yang tidak kalah penting dalam mempengaruhi penilaian adalah kecocokan data. Benarkah data yang ditulis oleh sang calon?

Atas dasar itu seorang psikolog sering melontarkan pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman dan intelegensi si calon. Misalnya, calon mengaku berpendidikan S2, maka diajukan pertanyaan yang sesuai dengan tingkat pendidikan itu. Bila jawabannya kurang bermutu, dapat saja diambil kesimpulan bahwa calon memiliki intelegensi yang kurang atau dianggap tidak serius selama menjalani proses pendidikan.

Sering juga terjadi hasil tes tulis bagus, tapi hasil wawancaranya kurang meyakinkan. Hal ini bisa terjadi karena mungkin ia telah beberapa kali mengikuti psikotes atau pernah mengikuti bimbingan psikotes. Tes ulang dapat menjadi alat untuk mengatasi keraguan itu.

Perhatikan juga cara berpakaian, sebaiknya sesuaikan dengan situasi dan suasana. Misalnya, dalam wawancara untuk calon pramugari sebaiknya tidak mengenakan pakaian yang tidak selayaknya, seperti celana panjang berbahan jins. Atau menggunakan sepatu sandal, meskipun sedang mode.

Kerapian dan kesopanan berpakaian juga dipertimbangkan. Misalnya, tidak mengenakan kemeja yang lengan panjangnya dilipat, atau hanya mengenakan kaus, atau kemeja tidak dimasukkan.

Sikap pun memberikan nilai penting. Yang dimaksud dengan sikap ialah bagaimana si calon karyawan dapat menempatkan diri pada posisi yang tepat. Sebaiknya bersikap wajar saja, tidak dibuat-buat, tetapi juga tidak tegang atau gugup.

Selain itu, biasanya dinilai pula kesopanan yang sesuai dengan norma. Misalnya, tidak tampak menjilat, mengetuk pintu bila akan masuk ruangan, atau kalau belum dipersilakan duduk, ya, jangan duduk dulu. Dalam menjawab pertanyaan tidak bertele-tele, langsung pada inti masalah. Kemudian menjawab secara jujur, tidak perlu ditutup-tutupi. Misalnya, pernah tidak naik kelas atau pernah gagal pada tes di perusahaan lain.

Selain itu, dalam menjawab tidak usah menggurui, meskipun si calon sudah memiliki pendidikan yang cukup tinggi, pengalaman cukup banyak, atau dari segi usia lebih tua daripada si pewawancara.

Jangan pula menjawab dengan sombong, misalnya mengaku sebagai atlet yang sudah keliling ke banyak negara dan memiliki segudang prestasi. Bangga boleh-boleh saja, tetapi kalau hasil psikologi tertulisnya kurang baik, tetap saja tidak lulus.

Yang tidak kalah penting, tidak usah bertanya. Meski merasa optimistis dengan hasil tes tulis dan merasa bisa mengerjakan, calon tidak perlu bertanya mengenai hasilnya. Pada dasarnya wawancara adalah tes juga sehingga hal ini akan mempengaruhi penilaian. Selain itu, situasi yang dihadapi saat itu adalah situasi tes, bukan konsultasi psikologi. Pertimbangkan pula banyak calon lain yang menunggu.

Pemahaman yang lebih baik tentang wawancara psikologi akan membuat kita lebih mudah mempersiapkan diri menghadapi jenis wawancara ini. Yang pasti, wawancara psikologi tidak perlu ditakuti dan tidak bisa dibohongi.

Dalam konteks di atas, tidaklah mungkin seorang calon membohongi psikolog. Riskan pula bila dia tidak menjawab dengan sebenarnya. Terbuka sudah kepribadiannya yang tidak jujur, padahal kejujuran merupakan prasyarat penting untuk perusahaan.

Pada wawancara untuk evaluasi karyawan atau promosi jabatan biasanya data curiculum vitae (CV) dari instansi atau perusahaan sudah diberikan semua dari Bagian Personalia.

Manfaat lain wawancara adalah melengkapi data yang terlupakan atau tidak tertulis secara lengkap. Misalnya, sudah pernah mengalami psikotes atau belum. Kalau sudah, berapa kali? Untuk apa? Lulus atau tidak? Mungkin juga minat ataupun gaji yang diinginkan. Yang terakhir, manfaat wawancara yaitu untuk membuat keputusan.

Dari hasil pemeriksaan psikologi tertulis dan wawancara, dibuatlah kesimpulan, apakah calon ini memenuhi syarat seperti job description yang diberikan oleh perusahaan atau tidak.

Terkadang ada psikotes yang tidak menggunakan wawancara. Semua itu tergantung tujuan pemeriksaan, ketersediaan data yang mungkin sudah lengkap, serta tidak begitu mensyaratkan penampilan atau postur. Misalnya, bila yang diperlukan operator komputer, yang penting dia bisa komputer dan inteligensinya cukup.

13. Learning By Doing
Pengalaman memang guru yang paling baik. Lakukan perbaikan-perbaikan secara continue baik terhadap diri anda maupun terhadap kemampuan anda, di setiap psikotes yang anda hadapi. Misalnya seperti : melatih diri terhadap kesalahan/kesulitan yang dihadapi pada psikotes sebelumnya, membaca kembali materi psikotes secara keseluruhan semalam sebelum menghadapi psikotes (refreshment) dan mempersiapkan fisik sebaik-baiknya karena pada dasarnya psikotes akan selalu Anda kerjakan dalam keadaan tegang dan tekanan. Karena dengan mekanisme tersebut, psikotes bukan merupakan momok yang harus anda hindari, namun anda akan lambat laun berteman dan akrab dengan psikotes.

Namun demikian, psikotes hanyalah merupakan suatu alat buatan manusia untuk mengetahui kepribadian seseorang secara umum saja. Kesimpulan yang dihasilkannya boleh jadi berbeda dengan kepribadian yang sesungguhnya. Hal ini diakui oleh para psikolog sendiri bahwa tidak ada satu pun tes di jagad raya ini yang benar-benar akurat dapat menilai kemampuan dan kepribadian seseorang.

Pada saat Anda menjalankan test ini pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana para psikolog itu memeriksa hasil test ? Karena tulisan yang dibuat mungkin kecil, berantakan, dan banyak. Ternyata dari informasi yang didapat dari buku, internet dan orang-orang psikolog bahwa mereka mempunyai teknik tertentu dalam memeriksa hasil test ini, yaitu dengan mengabaikan kolom-kolom tertentu dan mengecek kolom-kolom tertentu juga.

Intinya adalah bahwa “gagal” lulus psikotes bukan berarti gagal segala-galanya. Jika dinyatakan tidak lulus, berarti kita memang tidak memenuhi persyaratan yang seharusnya dimiliki untuk melakukan pekerjaan tertentu menurut ukuran perusahaan tersebut. Namun ukuran setiap perusahaan belum tentu sama. Ini berarti kita dapat mencoba melamar pada perusahaan lain bukan? Namun kalau berkali-kali gagal melamar untuk satu jenis pekerjaan, kemungkinan besar pekerjaaan tersebut tidak cocok untuk kita. Karena itu sebaiknya di masa mendatang kita harus melamar jenis pekerjaan yang berbeda.

Mengapa gagal?
Banyak calon karyawan gagal dalam psikotes, termasuk di dalamnya wawancara. Mengapa?
Sesungguhnya, hasil pemeriksaan psikologi bersifat rahasia, dalam arti tidak setiap orang dapat menerjemahkan dalam bahasa sehari-hari. Jadi, yang berhak adalah psikolog yang berkompeten.

Hal itu berbeda dengan tes kesehatan, di mana jenis kegagalan dapat disebutkan dengan jelas dan biasanya dapat pula dilihat. Sementara hasil psikotes masih merupakan data kasar berupa angka-angka sehingga perlu dijelaskan dalam bahasa awam oleh psikolog, untuk dijadikan data kualitatif.

Pada dasarnya psikotes bukan ujian. Psikotes tidak mengukur prestasi melainkan potensi dasar setiap individu. Dalam tes prestasi ada materi yang dapat dipelajari, misalnya bahasa Inggris. Bila seseorang mendapat nilai B dalam pelajaran itu, berarti penguasaan materi Bahasa Inggrisnya baik.

Sedangkan psikotes mengukur potensi dasar yang dimiliki tiap individu. Seseorang yang memang pada dasarnya cerdas, dites seperti apa pun tetap akan baik hasilnya. Asalkan dia serius pada saat mengerjakan dan tidak terganggu konsentrasinya sehingga dapat bekerja secara optimal.

Untuk mengurangi risiko gagal, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Yang pertama, penampilan fisik. Perhatikan dengan saksama apalagi bila profesi yang akan dimasuki mensyaratkan penampilan menarik – seperti pramugari, teller bank, atau sekretaris. Sedangkan tentara/polisi lebih menitik-beratkan pada postur ideal antara tinggi dan bobot badan, serta ada persyaratan minimal tinggi badan.

Umumnya, untuk memperoleh informasi penting dari calon karyawan digunakan metode FACT, yaitu:
F: Feeling. Tentang apa yang dirasakan oleh orang itu. Ditanyakan minatnya, gambaran pekerjaan, apakah juga sudah terbayang.
A: Action. Mengenai tindakan-tindakan apa yang telah dilakukan.
C: Condition. Kondisi/situasi/keadaan di mana kejadian itu berlangsung.
T: Thinking. Mengenai apa yang dipikirkan atau yang diinginkan oleh orang pada saat itu.
Pemahaman yang lebih baik tentang wawancara psikologi akan membuat kita lebih mudah mempersiapkan diri menghadapi jenis wawancara ini. Yang pasti, wawancara psikologi tidak perlu ditakuti dan tidak bisa dibohongi.

Kamis, 22 Februari 2018

Skripsi PTK PGSD

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan
Belajar sebagai karakteristik yang membedakan manusia dengan makhluk lain, merupakan aktivitas yang selalu dilakukan sepanjang hayat manusia,  bahkan tiada hari tanpa belaja (Baharuddin, 2011: 12). Artinya bahwa proses pembelajaran tidak hanya untuk mengubah perilaku siswa dalam ranah kognitif dan atau keterampilan saja, melainkan untuk mengembangkan sikap dan perilaku demokratis,  senang mendengarkan dan memberikan informasi, menghargai pendapat, saling belajar, gemar berorganisasi dan bekerjasama dalam satu kesatuan tim. Setiap siswa memiliki perbedaan yang unik. Mereka memiliki kekuatan, kelemahan, minat dan perhatian yang berbeda-beda. Latar belakang keluarga,  sosial ekonomi,  dan lingkungan.  Membuat siswa berbeda dalam aktivitas, kreativitas, intelegensi, dan kompetensinya.
Undang-Undang N0.20 Tahun 2010 telah menjelaskan tentang sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 3 yang berbunyi : “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa, yang martabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Pendidikan adalah usaha dan rencana guru untuk mewujudkan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan agar siswa dapat belajar secara aktif dan mengembangkan potensi dirinya. Pembelajaran adalah proses belajar yang dipandang sebagai pencipta lingkungan yang memberi rangsangan bagi terciptanya pengetahuan siswa.
Orientasi dalam pelaksanaan proses pembelajaran adalah siswa memiliki hasil belajar yang baik sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh setiap sekolah. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa menerima pengalaman belajarnya. Sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.  Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran karena akan memberikan sebuah informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya setelah mendapatkan informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa.
Mencapai suatu hasil pembelajaran yang maksimal dan memuaskan banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor dari dalam diri dan luar siswa, atau juga yang disebut dengan faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar. Hasil belajar juga dipengaruhi oleh pendekatan belajar. Jadi dapat dikatakan bahwa guru juga menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Proses pembelajaran dikatakan efektif dan efesien apabila seorang guru mampu memilih strategi pembelajaran yang tepat sehingga membuat seluruh siswa terlibat langsung secara aktif baik mental, fisik maupun sosial.
Perubahan kurikulum juga membawa implikasi terjadinya perubahan pada penilaian. Menurut Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015, penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi atau data tentang capaian pembelajaran siswa dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar. Penilaian yang dilakukan guru di kelas terkait dengan kegiatan dengan kegiatan belajar mengajar merupakan sebuah proses menghimpun fakta-fakta dan dokumen belajar siswa untuk melakukan perbaikan program pembelajaran, khususnya pada tema Indahnya Kebersamaan.
Pada tema Indahnya Kebersamaan subtema keberagaman budaya dengan kompetensi inti sebeagai berikut :
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang di tuntutnya
2. Memiliki prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Kenyataannya di lapangan yang diperoleh dari guru kelas IV SDN 3 Ardirejo aktivitas belajar siswa belum menunjukkan kriteria aktif hal ini disebabkan oleh strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih monoton dengan mengimplementasikan strategi pembelajaran yang berorientasi pada pemprosesan informasi yang berdampak pada aktivitas belajar siswa yang kurang baik, pada pelaksanaan pembelajaran tampak sebagian siswa masih malu bertanya, kurang memperhatikan pelajaran dan banyak mencontoh temannya pada saat mengerjakan tugas hal ini terlihat dari persentase aktivitas belajar siswa yang hanya mencapai 68% dengan kriteria cukup aktif. Selain itu masih banyak siswa yang belum mencapai KKM yang ditetapkan sekolah, yaitu 68. Dalam menghadapi permasalahan tersebut, guru sudah mengupayakan perbaikan-perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar. Usaha yang dilakukan guru seperti menerapkan strategi pembelajaran yang bervariasi, tetapi kenyataannya hal itu belum berpengaruh pada hasil belajar kompetensi dasar memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indra pendengaran. Hal ini terlihat dari beberapa gejala sebagai berikut: Sebagian besar siswa dalam kelas tersebut hasil belajarnya masih dibawah KKM, yaitu dibawah 68, dari 22 siswa ada 12 orang  atau sebanyak 54,5% yang tuntas secara klasikal sedangkan 10  siswa atau 45,5% masih belum tuntas hasil belajarnya. Ketika diberikan latihan hanya sebagian siswa yang mampu menyelesaikan atau mengerjakan latihan sesuai dengan waktu yang diberikan dan hanya sedikit siswa yang mampu mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru sehingga berdampak pada perolehan hasil belajar.
Permasalahan tersebut tidak semata-mata hanya kesalahan siswa tetapi dapat juga dikarenakan penggunaan strategi pembelajaran yang kurang tepat dan kurang diperhatikannya keterampilan proses selama pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran, pendekatan yang sering digunakan adalah pendekatan konvensional yang kegiatan proses belajar mengajarnya didominasi oleh guru. Kebiasaan bersikap pasif dalam proses pembelajaran dapat mengakibatkan sebagian besar siswa takut dan malu bertanya pada guru mengenai materi yang kurang dipahami. Suasana belajar di kelas menjadi sangat monoton dan kurang menarik. Oleh karena itu, perlu dikembangkan strategi mengajar inovatif yang dapat meningkatkan pemahaman konsep pembelajaran dan melibatkan siswa untuk mandiri, kreatif dan lebih aktif.
Salah satu strategi pembelajaran yang inovatif dan menarik yang mampu melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran adalah strategi pembelajaran Question Student Have .Metode ini digunakan untuk mempelajari tentang keinginan dan harapan siswa sebagai dasar untuk memaksimalkan potensi yang mereka miliki. Metode ini menggunakan sebuah teknik untuk mendapatkan partisipasi melalui tulisan dari pada percakapan. Question Student Have merupakan  strategi  yang  mengundang  partisipasi  siswa melalui  tulisan,  sehingga  mudah  dilakukan  untuk  mengetahui  kebutuhan dan kesulitan siswa terhadap materi pelajaran. Strategi ini memungkinkan siswa yang kurang berani mengajukan pertanyaan secara lisan untuk dapat menuliskan semua kesulitannya  terhadap  materi  pelajaran. Kelebihan dari metode ini adalah dapat menjaga perhatian siswa agar tetap tertuju pada proses pembelajaran, memperkuat dan memperlancar stimulus respon siswa, sehingga pembelajaran lebih menyenangkan dan mampu memberi kesan yang mendalam pada diri siswa.
Zaini (2009:17) menyatakan “question students have merupakan teknik yang mudah dilakukan yang dapat dipakai untuk mengetahui kebutuhan dan harapan siswa”. Pembelajaran ini menekankan pada siswa untuk aktif dan menyatukan pendapat dan mengukur sejauh mana siswa memahami pelajaran melalui pertanyaan tertulis. Tujuan siswa bertanya adalah untuk meningkatkan perhatian dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu topik, siswa lebih aktif, siswa harus belajar secara maksimal dan mengembangkan pola pikir sendiri.
Penerapan strategi pembelajaran Question Student Have bertujuan untuk membina siswa dalam mengembangkan kemampuan bertanya dalam proses pembelajaran, sehingga siswa tidak menjadi pasif. Aktifnya siswa dalam proses pembelajaran memungkinkan akan terjadinya perbaikan terhadap pemahaman siswa. Dalam konteks ini siswa bebas mengungkapkan permasalahan-permasalahan, pendapat, dan mendapat kesempatan untuk mengembangkan pemahaman mereka terhadap materi pelajaran khususnya pada kompetensi dasar memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indra pendengaran.
Berdasarkan pengetahuan informal. Jika siswa mudah menyerap materi yang diberikan, maka diharapkan hasil belajar memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indra pendengaran siswa akan lebih baik. Berdasarkan uraian di atas maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul: Penggunaan strategi Question Student Have untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada tema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku kelas IV Semester genap di SDN 3 Ardirejo Kabupaten Situbondo Tahun Pelajaran 2016/2017.

1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan permasalahan dari latar belakang di atas adalah :
1. Apakah penerapan strategi pembelajaran Question Student Have dapat  meningkatkan aktivitas belajar siswa pada tema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku  kelas IV  di SDN 3 Ardirejo Kabupaten Situbondo tahun pelajaran 2016/2017?
2. Apakah penerapan strategi pembelajaran Question Student Have dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada tema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku  kelas IV  di SDN 3 Ardirejo  Kabupaten Situbondo tahun pelajaran 2016/2017?

1.3 Tujuan Penelitian
 Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui penerapan pembelajaran Question Student Have dapat meningkatan aktivitas belajar siswa kelas IV pada tema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku  di SDN 3 Ardirejo Kabupaten Situbondo tahun pelajaran 2016/2017.
2. Untuk mengetahui penerapan pembelajaran Question Student Have dapat meningkatan hasil belajar siswa kelas IV pada tema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku di SDN 3 Ardirejo Kabupaten Situbondo tahun pelajaran 2016/2017.

1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan sebagai sarana untuk memperoleh informasi tentang strategi Question Student Have terhadap hasil belajar siswa, maka penelitian ini diharapkan berguna untuk :
1 Untuk guru, sebagai acuan dalam pengolahan pembelajaran menuju terciptanya kualitas pembelajaran dan sebagai sumbang pembinaan tentang bagaimana cara menerapkan pembelajaran dengan pembelajaran Question Student Have pada siswa SDN 3 Ardirejo khususnya pada tema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku.
2 Untuk peneliti lain, sebagai motivasi untuk melakukan penelitian yang sejenis sekaligus pengembangannya sebagai bahan acuan dan reverensi.









BAB II
TINJAUAN TEORI


2.1 Pembelajaran Kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatif tumbuh dari suatu tradisi pendidikan yang menekankan untuk berfikir dan berlatih, bertindak demokratis, pembelajaran aktif, saling menerima, bekerjasama dan saling menghormati perbedaan dalam masyarakat bahwa suatu kerangka teoritis dan empirik yang kuat untuk pembelajaran kooperatif mencerminkan pandangan manusia belajar dari pengalaman mereka dan partisipasi aktif dalam kelompok kecil membantu siswa dalam belajar keterampilan sosial yang penting.
Menurut Ibrahim dkk “lingkungan belajar untuk pembelajaran kooperatif dicirikan dalam proses demokrasi dan peran aktif dalam menentukan apa yang harus dipelajari dan bagaimana mempelajarinya” (2007: 11).
Guru menerapkan struktur tingkat tinggi dalam pembentukan kelompok dan mendefinisikan semua prosedur, namun siswa diberi kebebasan untuk mengendalikan diri dari waktu kewaktu dalam kelompok, agar siswa lebih mudah dalam menerima dan memahami konsep-konsep dan masalah yang sulit.
Menurut Ibrahim dkk bahwa: “kebanyakan pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi pelajarannya.
2. Kelompok dibentuk dari siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
3. Bilamana mungkin anggota kelompok berasal dari ras, suku, budaya dan jenis kelamin yang berbeda.
4. Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok siswa dari pada individu (2006 : 64).
Ibrahim juga menjelaskan bahwa ”Strategi pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak–tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman dan pengembangan keterampilan sosial” (2009: 7 ).
Sedangkan Aisyah (2004 : 8) menyebutkan bahwa: “didalam pembelajaran kooperatif siswa dilatih keterampilan-keterampilan khusus seperti memahami konsep, kemampuan bekerjasama, kemampuan berpikir kritis dan sifat toleran kepada siswa lain”.
Penggunaan strategi kooperatif diharapkan tidak saja dapat meningkatkan aktivitas dan kemampuan siswa dalam memahami konsep–konsep mata pelajaran, tetapi juga meningkatkan kemampuan kerjasama.
Menurut Muhammad (dalam Lestari 2004 : 10) bahwa : “Pembelajaran kooperatif ada beberapa kelebihan dan kelemahan”, yaitu :
1. Kelebihan pembelajaran kooperatif :
a. Dapat mengerjakan tugas dengan cepat karena dikerjakan bersama-sama,
b. Menumbuhkan kemampuan bekerja sama,
c. Penerimaan terhadap individu lebih besar, adanya saling ketergantungan positif,
d. Materi yang diajarkan dapat melekat untuk periode waktu yang lebih lama.
2. Kelemahan pembelajaran kooperatif :
a. Membutuhkan banyak waktu, untuk mengawasi hal ini dengan cara     mengoptimalkan kerja kelompok
b. Guru tidak dapat memberikan bimbingan secara individual, karena pembelajaran  kooperatif merupakan kerja sama kelompok.
Strategi pembelajaran kooperatif menurut Slavin (2009:11-26) ada berbagai macam tipe, yaitu Student Teams-Achievement Division (STAD), Team Game Tournament (TGT), Question Students Have, Jigsaw II, Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), Team Assisted Individualization (TAI), Group Investigation, Learning Together, Complex Instruction, dan Structure Dyadic Methods.
Dalam penelitian ini metode pembelajaran yang akan dibahas adalah metode kooperatif dengan teknik Question Students Have.

2.2 Pembelajaran Question Students Have
Question students have merupakan suatu strategi yang menuntut siswa bertanya dalam bentuk tulisan. Pertanyaan adalah stimulus yang mendorong siswa untuk berpikir dan belajar. Tujuan siswa dalam membuat pertanyaan adalah mendorong siswa untuk berpikir dalam memecahkan masalah suatu soal, menyelediki dan menilai penguasaan siswa tentang bahan pelajaran, membangkitkan minat siswa untuk sesuatu sehingga akan menimbulkan keinginan untuk mempelajarinya dan juga menarik perhatian siswa dalam belajar.
Zaini (2009:17) menyatakan “Question Students Have merupakan strategi pembelajaran yang mudah dilakukan yang dapat dipakai untuk mengetahui kebutuhan dan harapan siswa”. Pembelajaran ini menekankan pada siswa untuk aktif dan menyatukan pendapat dan mengukur sejauh mana siswa memahami pelajaran melalui pertanyaan tertulis.
Hartono (2008:46) menyatakan bahwa “Strategi Question Student Have digunakan untuk mempelajari tentang keinginan dan harapan anak didik  sebagai dasar untuk memaksimalkan potensi yang mereka miliki”. Strategi ini menggunakan sebuah strategi untuk mendapatkan partisipasi siswa melalui tulisan. Hal ini sangat baik digunakan pada siswa yang kurang berani mengungkapkan pertanyaan, keinginan dan harapan-harapannya melalui percakapan.
Menurut Zaini (2009:17) langkah–langkah dalam strategi Question Students Have  adalah sebagai berikut:
1. Bagikan potongan-potongan kertas kepada siswa.
2. Minta setiap siswa untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang berkaitan dengan materi pelajaran.
3. Setelah semua selesai membuat pertanyaan, masing-masing diminta untuk memberikan kertas yang berisi pertanyaan kepada teman disamping kirinya.
4. Pada saat menerima kertas dari teman di sampingnya, siswa diminta untuk membaca pertanyaan yang ada.
5. Ketika kertas pertanyaan tadi kembali kepada pemiliknya, siswa diminta untuk menghitung tanda centang yang ada pada kertasnya.
6. Beri respon kepada pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan jawaban langsung secara singkat, menunda jawaban sampai pada waktu yang tepat atau waktu membahas topik tersebut.
7. Jika waktu cukup, minta beberapa orang siswa untuk membacakan pertanyaan yang dia tulis meskipun tidak mendapatkan tanda centang yang banyak kemudian beri jawaban.
8. Kumpulkan semua kertas. Besar kemungkinan ada pertanyaan-pertanyaan yang akan anda jawab pada pertemuan berikutnya.
Tabel 2.2 Langkah-langkah strategi question students have.
Langkah -langkah Tingkah Laku Guru Aktifivitas Siswa
Langkah 1
Meminta setiap siswa menulis beberapa pertanyaan tentang mata pelajaran yang sedang dipelajari siswa menulis beberapa pertanyaan tentang mata pelajaran yang sedang dipelajari
Lamgkah 2
Guru menyuruh masing-masing siswa  diminta untuk memberikan kertas yang berisi pertanyaan kepada teman disamping kirinya. a  Siswa memberikan kertas yang berisi pertanyaan kepada teman disamping kirinya.
Langkah 3
Guru menyuruh siswa membaca pertanyaan yang ada pada kertas yang di dapat dari teman sebangkunya. siswa membaca pertanyaan yang di dapat dari teman sebangkunya.
Langkah 4
Guru meminta kertas pertanyaan tadi di kembali kepada pemiliknya dan siswa diminta untuk menghitung tanda centang yang ada pada kertasnya. siswa menghitung tanda centang yang ada pada kertasnya.




Langka-Langka Tingkah Laku Guru Aktifitas Siswa
Langkah 5
Guru memberi respon kepada pertanyaan-pertanyaan dengan Jawaban langsung secara singkat, Menunda jawaban sampai pada waktu yang tepat atau waktu membahas topik tersebut.   siswa memperhatikan respon yang di berikan oleh guru.
Langkah 6
Guru meminta beberapa orang siswa untuk membacakan pertanyaan yang dia tulis meskipun tidak mendapatkan tanda centang yang banyak kemudian beri jawaban. siswa membacakan pertanyaan yang dia tulis meskipun tidak mendapatkan tanda centang yang banyak kemudian memberikan jawaban.
Langkah 7
Guru memberikan pembahasan terhadap materi yang telah disampaikannya Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah di pelajarinya.

Sedangkan menurut Hartono (2008: 26), langkah-langkah dalam strategi pembelajaran question students have yaitu:
1. Bagikan kartu kosong kepada siswa
2. Meminta setiap siswa menulis beberapa pertanyaan tentang mata pelajaran yang sedang dipelajari
3. Putarlah kartu tersebut searah keliling jarum jam. Ketika setiap kartu diedarkan pada siswa berikutnya, siswa tersebut harus membacanya dan memberikan tanda cek jika pertanyaan ingin mereka ajukan.
4. Saat kartu kembali pada penulisnya, setiap siswa telah memeriksa semua pertanyaan yang diajukan oleh kelompok tersebut. Langkah ini akan mengidentifikasi pertanyaan yang banyak dipertanyakan. Masing-masing pertanyaan tersebut dengan :

Jawaban langsung atau memberikan jawaban kepada siswa yang berani menjawab pertanyaan.
Menunda jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut sampai waktu yang tepat
Meluruskan pertanyaan yang tidak menunjukkan suatu pertanyaan.
5. Panggil beberapa siswa berbagi pertanyaan secara sukarela, sekalipun pertanyaan mereka tidak memperoleh suara terbanyak
6. Kumpulkan semua kartu. Kartu tersebut mungkin berisi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin dijawab pada pertemuan berikutnya.

Pembelajaran question students have merupakan  strategi  yang  mengundang  partisipasi  siswa melalui  tulisan,  sehingga  mudah  dilakukan  untuk  mengetahui  kebutuhan dan kesulitan siswa terhadap materi pelajaran. Dengan  demikian,  guru  akan  dapat mengetahui letak permasalahan siswa, dan akan berusaha menjawab permasalahan tersebut
Dari langkah-langkah tersebut di atas, guru harus bisa membuat beberapa catatan dalam proses pembelajaran seperti membuat sub kelompok dalam kelas yang jumlah siswanya banyak, dengan siswa yang berjumlah banyak akan memungkinkan kehabisan waktu  dan menjelaskan kepada siswa agar tidak hanya membuat pertanyaan, akan tetapi menuliskan harapan mereka dalam mengikuti pembelajaran. Semakin banyak siswa yang bertanya akan menjadikan proses pembelajaran berjalan dengan lancar, karena dapat dilihat bahwa siswa yang tidak pernah mengajukan pertanyaaan menjadi berani mengajukan pertanyaan. Selain siswa mengajukan pertanyaan,  dalam pembelajaran ini diperbolehkan kepada siswa mencurahkan keluhan-keluhan, keinginan  maupun harapan yang mereka pendam dan yang diinginkan selama mengikuti pelajaran. Hal ini guru akan dapat melihat bagaimana keinginan siswa yang sebenarnya dalam mengikuti proses belajar mengajar, yang pada akhirnya akan menimbulkan kegiatan belajar mengajar yang aktif dan terbuka.
 Menurut Hartono (2008: 47) strategi pembelajaran question students have memiliki kelebihan dan kelemahan sebagai berikut:

1.   Kelebihan strategi pembelajaran question students have yaitu:
a) Pelaksanaan proses pembelajaran ditekankan pada keaktifan belajar siswa dan keaktifan guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang serasi dan menantang pola interaksi siswa.
b) Siswa termotivasi dalam belajar dan siswa akan mendapat kemudahan dalam menerima dan memahami materi yang diajarkan karena terjadi timbal balik antara guru dan siswa.
c) Mendapat partisipasi siswa melalui tulisan, sehingga sangat baik bagi siswa yang kurang berani mengungkapkan pertanyaan, keinginan, dan harapan-harapan melalui percakapan.
d) Siswa tidak hanya mendengarkan tetapi perlu membaca, menulis, berdiskusi dan mendorong siswa untuk berfikir dalam memecahkan suatu soal dan menilai penguasaan siswa tentang bahan pelajaran, membangkitkan minat siswa sehingga akan menimbulkan keinginan untuk mempelajarinya juga menarik perhatian siswa dalam belajar.
e) Dapat menjaga perhatian siswa agar tetap tertuju pada proses pembelajaran, memperkuat dan memperlancar stimulus respon siswa, sehingga pembelajaran lebih menyenangkan dan mampu memberi kesan yang mendalam pada diri siswa.
f) Guru lebih mengetahui dimana letak ketidakpahaman siswa, karena semua siswa sudah mengajukan pertanyaan dan akan didiskusikan.
2.   Kelemahan Strategi pembelajaran question students have yaitu:
a) Memakan waktu yang banyak.
b) Tidak semua materi pelajaran bisa digunakan strategi pembelajaran question students have, misalnya: pada materi pelajaran singkat karena tidak terlalu banyak pertanyaan yang akan diajukan siswa

2.3 Aktivitas Belajar
Aktivitas siswa adalah serangkaian kegiatan fisik maupun mental yang saling berkaitan sehingga tercipta belajar yang optimal. Aktivitas siswa dalam pembelajaran merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam menetukan efektif tidaknya suatu pembelajaran. Dalam aktivitas ini, siswa lebih aktif dan mendominasikan proses pembelajaran sehingga dapat mengembangkan potensi anak yang ada pada dirinya. Dalam kata lain dalam beraktivitas siswa tidak hanya mendengar, mencatat dan mematuhi guru seperti yang sering dijumpai pada pembelajaran konvensial.
Menurut Joni (dalam Aisyah, 2000 : 60) untuk melihat aktivitas siswa diperlukan suatu indikator, yaitu suatu gejala-gejala yang tampak baik dalam tingka laku siswa, guru maupun di dalam iklim pembelajaran yang berlangsung. Melalui indikator tersebut dapat dilihat tingkah laku mana yang termasuk dalam pembelajaran berdasarkan apa yang dirangcang oleh guru. Menurut Aisyah                   (2000: 61) menyatakan bahwa aktivitas dalam pembelajaran dapat dilihat dari keterlibatan siswa dalam memberi respon melalui pemikiran mereka atau kegiatan yang disisipkan secara strategis selama pembelajaran berlangsung. Diendrich                  (dalam khoiriyah, 2009 : 27) membuat  suatu daftar yang berisi berbagai macam kegiatan siswa yang dapat digolongkan sebagai berikut :
1) Visual activities, yang termasuk didalamnya misalnya: membaca, memperhatikan gambar, demontrasi, percobaan dan pekerjaan orang lain,
2) Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberikan saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi dan interupsi,
3) Listening activities, seperti mendengarkan uraian, diskusi, musik, dan pidato,
4) Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, angket dan lain-lain,
5) Drawing activities, menggambar grafik, peta ataupun diagram,
6) Motor activities, yang termasuk di dalamnya adalah : melakukan percobaan, melakukan konstruksi, strategi, mereparasi, bermain, berkebun, berternak,
7) Mental activities, misalnya mengingat, memecahkan soal, mengenalisis, melihat hubungan, mengambilkan keputusan.
8) Emotional activities, misalnya menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, tenang, gugup dan lain-lain.
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti hanya akan mengamati 4 jenis aktivitas, antara lain: Memperhatikan pelajaran, mengerjakan tugas, bertanya dan mengeluarkan pendapat. Karena indikator aktivitas tersebut sangat sesuai dengan metode yang akan diterapkan yaitu Strategi Question Student Have.

2.4 Hasil Belajar
Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri. Oleh karena itu, seseorang dikatakan belajar apabila pada dirinya terjadi perubahan tingkah laku, misalnya dari yang tidak bisa mengerjakan  soal menjadi bisa, tidak dapat membaca menjadi bisa membaca.
Pendapat para ahli dalam mendefinisikan belajar beraneka ragam, hal ini dikarenakan perbedaan titik pandang juga perbedaan pandangan diantara satu situasi belajar dengan situasi belajar lainnya.
Sardiman (2009:20) menyatakan “belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, meniru, mengamati, mendengarkan dan sebagainya”.
Sedangkan menurut Morgan (dalam Ngalim, 2009:84) “belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”. Kelemahan, motivasi, perubahan dalam situasi situasi simulasi atau faktor-faktor sama lainnya yang tidak berhubungan dengan kegiatan belajar.             
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan sebagai suatu proses mental yang terjadi dalam benak seseorang yang melibatkan (proses) berpikir, dan terjadi melalui pengalaman-pengalaman belajar yang didapat oleh orang yang belajar dan melalui reaksi-reaksi terhadap lingkungan dimana dia berada, sehingga terjadi perubahan perilaku di dalam diri orang atau individu yang belajar.
Hal pokok yang mendasari suksesnya pelaksanaan pendidikan adalah merubah pandangan atau persepsi setiap individu yang terlibat langsung dalam proses belajar tema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku  sehingga terjadi perubahan tingkah laku dari yang tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengalaman baru, perubahan dalam sikap dan kebiasaan, perubahan dalam pandangan, kegemaran dan lain-lain.
Tujuan seseorang belajar adalah untuk mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, dan pembentukan sikap, mental atau nilai-nilai. Pencapaian tujuan belajar berarti akan menghasilkan hasil belajar. Dengan berakhirnya suatu proses belajar maka siswa memperoleh suatu hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan pencapaian tujuan belajar. Dengan hasil belajar seorang guru dapat memahami apakah kebijakan berupa strategi pembelajaran yang diterapkan dalam kelas telah memberikan hasil yang memuaskan atau sebaliknya, dan memberikan gambaran yang dapat dilakukan guru pada langkah selanjutnya. Dari hasil belajar ini guru memberikan penilaian yang bertujuan untuk memberikan umpan balik kepada guru untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar tema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku. Tema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku merupakan salah satu mata pelajaran penting yang harus dipahami karena sifatnya sangat berkaitan antara subtema, sehingga dibutuhkan kemampuan guru dalam merancang pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa berupa pencapaian ketuntasan hasil belajar tema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku.
Menurut Dimyati (2009:4) “hasil belajar dapat dibedakan menjadi dua yaitu dampak pengajaran dan penggiring”. Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur, seperti nilai dalam rapor, angka dalam ijazah atau kemampuan meloncat setelah latihan. Dampak penggiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar.
Menurut Slamet (2009:24), faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar adalah sebagai berikut:
a)   Faktor Internal
1.   Faktor Biologis (Jasmaniah)
Keadaan jasmani yang perlu diperhatikan, pertama kondisi fisik yang normal. Kondisi fisik normal ini terutama harus meliputi keadaan otak, panca indera, anggota tubuh. Kedua, kondisi kesehatan fisik. Kondisi fisik yang sehat dan segar sangat mempengaruhi keberhasilan belajar.
2.   Faktor Psikologis
Faktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan belajar ini meliputi segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang. Pertama, intelegensi. Intelegensi atau tingkat kecerdasan dasar seseorang memang berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar seseorang. Kedua, kemauan. Kemauan dapat dikatakan faktor utama penentu keberhasilan belajar seseorang. Ketiga, bakat. Bakat ini bukan menentukan mampu atau tidaknya seseorang dalam suatu bidang.
b)  Faktor Eksternal
1.   Faktor lingkungan keluarga
Faktor lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam menentukan keberhasilan belajar seseorang. Suasana lingkungan rumah yang cukup tenang, adanya perhatian orangtua terhadap perkembangan proses belajar dan pendidikan anak-anaknya maka akan mempengaruhi keberhasilan belajarnya.
2.   Faktor lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk menentukan keberhasilan belajar siswa. Hal yang paling mempengaruhi keberhasilan belajar para siswa disekolah mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, pelajaran, waktu sekolah, tata tertib atau disiplin yang ditegakkan secara konsekuen dan konsisten.
3.  Faktor lingkungan masyarakat
Seorang dapat memilih lingkungan masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa karena keberadannya dalam masyarakat. Lingkungan yang dapat menunjang keberhasilan belajar diantaranya adalah, lembaga-lembaga pendidikan nonformal, seperti kursus bahasa asing, bimbingan tes, pengajian remaja dan lain-lain.
Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar seseorang dan dapat mencegah siswa dari penyebab-penyebab terhambatnya pembelajaran.
Hasil belajar di dalam kelas dapat diterapkan juga di lingkungan luar kelas maupun sekolah. Artinya siswa dapat dikatakan berhasil dalam belajar apabila dapat menerapkan hasil belajarnya ke dalam situasi kehidupan nyata dalam masyarakat. Sehingga dapat diasumsikan bahwa seseorang dikatakan belajar apabila dalam dirinya telah terjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan perubahan tingkah laku. Perubahan yang dicapai siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar merupakan hasil belajar pada umumnya merupakan ranah kognitif (pengetahuan), ranah afektif (sikap), dan ranah psikomotorik (keterampilan).
Dalam penelitian ini hasil belajar siswa yang dimaksud adalah nilai ulangan harian siswa setelah diterapkan strategi pembelajan Question Student Have pada subtema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku.

2.5 Kerangka Berfikir
Dalam melaksanakan proses pembelajaran diperlukan langkah-langkah sistematik. Langkah sistematik inilah yang merupakan hal terpenting dalam melakukan strategi mengajar. Salah satu usaha guru dalam strategi mengajar adalah menggunakan metode atau strategi pembelajaran yang tepat sesuai materinya sehingga menunjang terciptanya kegiatan pembelajaran yang kondusif dan menarik bagi siswa. Perlu diupayakan suatu strategi pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa serta memberikan iklim yang kondusif dalam perkembangan daya nalar dan kreativitas siswa. Salah satunya adalah pembelajaran Question Student Have
Pembelajaran Question Student Have merupakan suatu bentuk pembelajaran dimana siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok heterogen dilihat dari kemampuan dan latar belakang yang berbeda baik dari segi gender, etnis dan agama untuk menyelidiki topik yang diberikan. Strategi ini dapat dikembangkan oleh guru dan pembelajaran ini akan lebih aktif jika siswa dilibatkan dalam mencari dan menyelesaikan beberapa pertanyaan atau masalah. Untuk itulah peneliti menerapkan pembelajaran Question Student Have pada tema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku. Khususnya pada materi sifat-sifat bunyi.
Bunyi merupakan gelombang. Bunyi merambat ke segala arah, melalui udara sekitarnya. Perambatan getaran membentuk pola rapatan dan renggangan.  Ketika getaran udara sampai di gendang telingamu maka informasi akan disampaikan ke otak. Hal itulah yang menyebabkan kamu dapat mendengar bunyi. Berdasarkan arah getarnya, gelombang dibedakan menjadi dua, yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Oleh karena dalam perambatannya gelombang bunyi membentuk pola rapatan dan renggangan, gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal.
Energi bunyi mempunyai sifat dapat berpindah ke tempat lain dengan cara merambat melalui media tertentu. Selain itu, bunyi juga dapat dipantulkan dan dapat diserap.
Penerapan Strategi Question Student Have pada subtema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku  dalam penelitian ini dapat kita lihat pada  kerangka berfikir di bawah ini:










Gambar 2.1 Alur Kerangka Berpikir


2.6 Hipotesis  Tindakan
Berdasarkan latar belakang masalah dan kajian teoritis yang telah dikemukakan diatas maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:“ Penerapan strategi Question Student Have dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Tema Indahnya Kebersamaan Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku kelas IV di SDN 3 Ardirejo Kabupaten Situbondo tahun pelajaran 2016/2017.”
























BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Setting Penelitian
3.1.1 Deskripsi Lokasi dan Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini lokasi yang dipilih adalah SD Negeri 3 Ardirejo yang berlokasi di kecamatan Panji Kabupaten Situbondo. Beberapa hal ini membuat sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar. Fasilitas belajar yang dimiliki sekolah lengkap sehingga dalam kegiatan pembelajaran tidak ada hambatan.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 3 Ardirejo, sebanyak 1 kelas yaitu 22 orang. Terdiri dari 10 orang laki-laki dan 12 orang perempuan. Dengan karakteristik dan latar belakang yang berbeda-beda. Alasan memilihan kelas IV sebagai subjek penelitian adalah berdasarkan hasil observasi awal pada pembelajaran Tema Indahnya Kebersamaan Subtema Budaya Bangsaku, hasil belajar siswa kelas IV tergolong kurang. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada tema sehat itu penting subtema pentingnya kesehatan diri dan lingkungan.
3.1.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai pada bulan Februari sampai dengan September 2016 pada semester Ganjil Tahun Ajaran 2016/2017.
3.2 Rencana Tindakan
Langkah-langkah dan prosedur penelitian ini mengikuti strategi yang dikembangkan oleh Hopkins (dalam Fahmi, 2009:32) berupa suatu siklus spiral yang meliputi kegiatan perencanaan (planing); pemberian tindakan (action); pengamatan (observation); dan refleksi (reflection) yang membentuk siklus demi siklus sampai tuntas penelitian, sehingga diperoleh data yang dapat disimpulkan sebagai jawaban dari permasalahan penelitian.
Pada penelitian ini akan direncanakan menggunakan dua siklus dengan rincian dua kali pertemuan, yaitu 2 kali tatap muka untuk pembelajaran dan pertemuan terakhir dilaksanakan ulangan harian, sedangkan pada pelaksanaan siklus II tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan siklus I yaitu terdiri dari dua kali pertemuan. Jika pada siklus I belum tercapai ketuntasan belajar siswa maka pembelajaran dilanjutkan pada pelaksanaan siklus II jika pada pelaksanaan siklus II ini sudah tercapai ketuntasan belajar maka penelitian dihentikan, sebaliknya jika pada siklus II ini masih belum tercapai ketuntasan belajar siswa berarti metode yang kita pakai tidak sesuai untuk
di terapkan pada siswa kelas IV  di SDN 3 Ardirejo .
Langkah pada penelitian ini berdasarkan strategi skema penelitian tindakan Hopkins maka dikembangkan desain penelitian yang tersaji pada gambar 3.1 :



Gambar: 3.1 Skema Strategi Hopkins
1). Tindakan Pendahuluan
Sebagai langkah awal sebelum pelaksanaan siklus, terlebih dahulu dilakukan tindakan pendahuluan agar dalam penelitian mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Tindakan pendahuluan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah dengan mengadakan ulangan harian dan melakukan observasi terhadap aktivitas belajar siswa, untuk mengetahui kemampuan masing-masing siswa sebelum dilaksanakan pembelajaran Question Student Have selanjutnya peneliti juga mengadakan wawancara dengan guru mata pelajaran seputar kondisi atau keadaan kelas dan siswa yang menjadi subyek penelitian, serta metode penilaian yang digunakan, dan sarana pendukung lainnya. Hasil dari tindakan pendahuluan ini akan dipergunakan untuk mempersiapkan siklus.
2)  Pembelajaran Siklus I
Dalam penelitian ini pembelajaran akan dilaksanakan dengan memanfaatkan metode penemuan terbimbing sebagai media pembelajaran. Penelitian tindakan kelas yang akan peneliti terapkan berupa proses pengkajian berdaur yang terdiri dari 4 fase yaitu : perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
a. Perencanaan (planing)
Dalam tahap ini peneliti menyiapkan instrumen penelitian secara rinci yang meliputi :
a. Menyusun silabus dan rancangan pembelajaran dengan sesuai dengan metode yang akan di gunakan.
b. Menyusun kisi-kisi penulisan dan format soal ulangan harian.
c. Merinci alokasi waktu pada tiap-tiap pertemuan yaitu 2x35 menit.
d. Menyusun daftar nama anggota kelompok.
e. Menyiapkan alat pemantauan berupa lembar observasi yang digunakan peneliti untuk menilai aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan aktivitas siswa selama belajar kelompok.

g. Diskusi dengan guru bidang kelas IV tentang tindakan yang akan dilaksanakan.
b. Pelaksanaan tindakan (action)
Kegiatan yang dilaksanakan tahap ini yaitu melaksanakan proses pembelajaran Question Student Have pada tema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku yang telah direncanakan diantaranya:
1) Memperhatikan pelajaran, mengerjakan tugas, bertanya dan mengeluarkan pendapat.
2) Minta setiap siswa untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang berkaitan dengan materi pelajaran.
3) Setelah semua selesai membuat pertanyaan, masing-masing diminta untuk memberikan kertas yang berisi pertanyaan kepada teman disamping kirinya.
4) Pada saat menerima kertas dari teman di sampingnya, siswa diminta untuk membaca pertanyaan yang ada.
5) Ketika kertas pertanyaan tadi kembali kepada pemiliknya, siswa diminta untuk menghitung tanda centang yang ada pada kertasnya.
6) Beri respon kepada pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan Jawaban langsung secara singkat, Menunda jawaban sampai pada waktu yang tepat atau waktu membahas topik tersebut.
7. Jika waktu cukup, minta beberapa orang siswa untuk membacakan pertanyaan yang dia tulis meskipun tidak mendapatkan tanda centang yang banyak kemudian beri jawaban.
8. Kumpulkan semua kertas. Besar kemungkinan ada pertanyaan-pertanyaan yang akan anda jawab pada pertemuan berikutnya.
c. Pengamatan (observation)
Kegiatan pengamatan dilakukan mendokumentasi segala sesuatu yang berkaitan dengan pemberian tindakan. Dalam hal ini yang diamati adalah kegiatan guru (peneliti) dan kegiatan siswa selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Dalam pelaksanaan observasi peneliti dibantu guru mata pelajaran yang tujuannya untuk mengamati peneliti dan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dengan memanfaatkan pedoman observasi yang sudah dipersiapkan.
d. Refleksi (reflection)
Refleksi merupakan kegiatan menganalisis, memahami, menjelaskan, menyimpulkan hasil pengamatan, keinginan ini sebagai upaya untuk memahami dan memakai proses dan hasil yang dicapai sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan. Hasil yang diperoleh pada kegiatan refleksi ini smerupakan informasi tentang apa yang telah terjadi dan apa yang perlu dilakukan selanjutnya yang dapat dijadikan dasar dalam melakukan perencanaan berikutnya yaitu Jika pada siklus I belum tercapai ketuntasan belajar siswa maka pembelajaran dilanjutkan pada pelaksanaan siklus II.

2)  Pembelajaran Siklus II
Kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan siklus II. Pelaksanaan siklus II ini dilaksanakan untuk memperbaiki hasil yang diperoleh pada pelaksanaan siklus I. tahap-tahap pada siklus II ini meliputi: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi
a) Perencanaan (planing)
Dalam tahap ini peneliti menyiapkan instrumen penelitian secara rinci yang meliputi :
a. Menyusun silabus dan rancangan pembelajaran dengan sesuai dengan metode  yang akan di gunakan pada siklus II.
b. Menyusun kisi-kisi penulisan dan format soal ulangan harian Siklus II.
c. Merinci alokasi waktu pada tiap-tiap pertemuan yaitu 2 x 35 menit.
d. Menyiapkan alat pemantauan berupa lembar observasi yang digunakan peneliti untuk menilai aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan aktivitas siswa selama belajar kelompok.
b) Pelaksanaan tindakan (action)
Kegiatan yang dilaksanakan tahap ini yaitu melaksanakan proses pembelajaran Question Student Have pada tema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku yang telah direncanakan diantaranya:
1) Minta setiap siswa untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang berkaitan dengan Tema Indahnya Kebersamaan Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku
2) Setelah semua selesai membuat pertanyaan, masing-masing diminta untuk memberikan kertas yang berisi pertanyaan kepada teman disamping kirinya.
3) Pada saat menerima kertas dari teman di sampingnya, siswa diminta untuk membaca pertanyaan yang ada.
4) Ketika kertas pertanyaan tadi kembali kepada pemiliknya, siswa diminta untuk menghitung tanda centang yang ada pada kertasnya.
5) Beri respon kepada pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan Jawaban langsung secara singkat, Menunda jawaban sampai pada waktu yang tepat atau waktu membahas topik tersebut.
6) Jika waktu cukup, minta beberapa orang siswa untuk membacakan pertanyaan yang dia tulis meskipun tidak mendapatkan tanda centang yang banyak kemudian beri jawaban.
7) Kumpulkan semua kertas. Besar kemungkinan ada pertanyaan-pertanyaan yang akan anda jawab pada pertemuan berikutnya.
c) Pengamatan (observation)
Dalam hal ini yang diamati adalah kegiatan guru (peneliti) dan kegiatan siswa selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Dalam pelaksanaan observasi peneliti masih dibantu guru kelas IV yang bertujuan untuk mengamati peneliti dan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran sama seperti pada pelaksanaan siklus II.


d) Refleksi (reflection)
Hasil yang diperoleh pada kegiatan refleksi ini merupakan informasi tentang apa yang telah terjadi dan apa yang perlu dilakukan selanjutnya yang dapat dijadikan dasar dalam melakukan langkah berikutnya yaitu jika pada pelaksanaan siklus II ini sudah tercapai ketuntasan belajar maka penelitian dihentikan, sebaliknya jika pada siklus II ini masih belum tercapai ketuntasan belajar siswa berarti metode yang kita pakai tidak sesuai untuk di terapkan pada siswa di SDN 3 Ardirejo .

3.3 Faktor yang diteliti
Dalam penelitian ini faktor yang diteliti antara lain:
1. Question Student Have
Question Students Have merupakan suatu strategi yang menuntut siswa bertanya dalam bentuk tulisan. Pertanyaan adalah stimulus yang mendorong siswa untuk berpikir dan belajar. Tujuan siswa dalam membuat pertanyaan adalah mendorong siswa untuk berpikir dalam memecahkan masalah suatu soal, menyelediki dan menilai penguasaan siswa tentang bahan pelajaran, membangkitkan minat siswa untuk sesuatu sehingga akan menimbulkan keinginan untuk mempelajarinya dan juga menarik perhatian siswa dalam belajar.
2. Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar di sekolah adalah suatu kegiatan yang terjadi antara guru dengan siswa, siswa dengan bahan ajar dan siswa dengan siswa dalam proses pembelajaran diantaranya memperhatikan pelajaran, mengerjakan tugas, bertanya, dan mengeluarkan pendapat.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan keluaran (out put) setelah seorang siswa melalui proses pembelajaran. Bentuk keluaran tersebut dapat berupa hasil nilai ulangan harian tema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku siswa kelas IV SD Negeri 3 Ardirejo tahun ajaran 2016/2017

3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Sumber Data
Sumber data penelitian ini berasal dari lembar observasi atau catatan lapangan dan rubrik lembar kerja siswa kelas IV SD Negeri 3 Ardirejo tahun ajaran 2016/2017 dengan sumber data sebanyak 22 siswa dari setiap siklusnya. Kelas tersebut dipilih berdasarkan hasil observasi dan saran dari guru kelas IV.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan maksud untuk memperoleh bahan-  bahan yang relevan dan akurat, dimana metode -metode yang digunakan memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda. Menurut Arikunto (dalam Wahyuningsih, 2009: 22) metode pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan: (1) test; (2) wawancara; (3) observasi; dan (4) dokumentasi.
1. Metode Tes
Metode tes adalah salah satu cara pengumpulan data berupa angka atau nilai hasil belajar dengan tehnik pengukuran. Pada penelitian ini tehnik pengukuran yang akan digunakan adalah menggunakan tes. Seperti yang dikemukakan oleh Abdul Ghofur (2010:9) yaitu dalam proses evaluasi hasil belajar siswa kita menggunakan tehnik atau metode tes, dari itu alat penilaiannya berupa tes.
Adapun jenis tes digolongkan menjadi dua yaitu tes tulis dan tes lisan. Menurut Abdul Ghofur (2010:21) menyatakan bahwa tes tulis terdiri dari tes pilihan ganda dan uraian. Pengertian dari tes pilihan ganda dan uraian adalah sebagai berikut :
1). Pilihan ganda adalah tes yang terdiri dari butir soal yang dapat di jawab dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang tersedia atau dengan mengisi jawaban yang benar.
2). Uraian adalah bentuk tes yang terdiri dari suatu pertanyaan atau perintah yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata yang relatif panjang.
Tes ini diberikan kepada siswa dengan maksud untuk mengukur sejauh mana hasil belajar siswa sesudah menerapkan pembelajaran melalui penerapan metode penemuan terbimbing. Tes yang dilakukan setelah kegiatan pembelajaran, menggunakan soal tes objektif (pilihan ganda) dan essay (uraian), serta dikonsultasikan dengan guru bidang studi, sehingga dapat menunjukkan tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran. Hasil dari tes itu juga dijadikan acuan dalam mewawancarai subyek penelitian.

2. Metode Wawancara
Menurut Arikunto (dalam Wahyuningsih, 2009:22) menyatakan bahwa wawancara atau interview dalam sebuah dialog yang dilakukan oleh penulis untuk memperoleh informasi dari yang di wawancarai. Dalam pelaksanaanya dibedakan tiga macam, yaitu :
1. Wawacara bebas, dimana pewawancara bebas menyatakan apa saja tetapi juga mengikat akan data yang dikumpulkan.
2. Wawancara terpimpin, dimana wawancara dilakukan pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci seperti yang dimaksud dalam wawancara terstruktur.
3. Wawancara bebas terpimpin, yang merupakan kombinasi antara wawancara bebas dan wawancara terpimpin.
Menurut Rostiya (dalam Wahyuningsih, 2009:23) wawancara digunakan untuk :
1. Mengetahui apakah siswa telah atau mengerti tentang materi atau konsep yang diajarkan.
2. Mengamati cara berfikir siswa yang bertingkat-tingkat.
3. Mengetahui pendapat siswa secara individu.
Sanapiah Faisal (dalam Sugiyono, 2005:76) mengemukakan ada tujuh langkah dalam penggunaan wawancara untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif, yaitu :
1. Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan.
2. Menyiapkan pokok–pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan.
3. Mengawali atau membuka alur wawancara.
4. Melangsungkan alur wawancara.
5. Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya.
6. Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan.
7. Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh.
Jenis wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara bebas terpimpin, karena pewawancara membawa pedoman dan pengembangannya dilakukan saat wawancara berlangsung. Wawancara dilaksanakan setelah/selesai diadakan tes. Wawancara dilakukan dengan pedoman pada pekerjaan siswa yang berupa ulangan harian/ tes hasil belajar. Data yang akan diperoleh adalah data tanggapan guru kelas IV  dan 1 orang siswa yang mendapatkan nilai tinggi dan 1 orang siswa lagi yang mendapatkan nilai rendah serta tentang proses dan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3. Metode Observasi
Metode observasi adalah pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek menggunakan alat indra yaitu pengamatan secara langsung (Arikunto, 2009:133). Observasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Observasi sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman instrumen pengamatan.
2. Observasi non sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan pedoman instrumen pengamatan.
Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi sistematis dengan pedoman yang telah disiapkan. Metode observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah dan profil sekolah serta  aktivitas belajar siswa dalam aktivitas siswa dalam memperhatikan pelajaran, mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru, bertanya dan mengeluarkan pendapat.
 Untuk mempermudah mendapatkan data, peneliti akan dibantu oleh seorang observer yang sudah mendapat kepercayaan dari peneliti dan guru pada saat pengambilan data. Pedoman yang akan digunakan pada saat observasi antara lain :
1. Pedoman observasi, yaitu berisikan tentang peraturan atau tata tertib dalam melaksanakan observasi.
2. Panduan pengamatan, yaitu berisikan tentang tatacara pemberian nilai, tercakup dalam kriteria atau kategori penilaian.
3. Lembar pengamatan.
4.   Metode Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode penunjang dari metode observasi dan wawancara. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlaku (Sugiyono, 2005:82). Dokumen biasanya berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya momumental dari seseorang. Tehnik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Keuntungan dan kelemahan dalam metode dokumentasi ini, menurut Usman dan Akbar adalah :
a. Keuntungannya :
Biayanya lebih murah
Waktu dan tenaga lebih efisien
b. Kelemahannya :
Data yang diambil dari dokumen cenderung sudah lama dan jika ada yang salah cetak, maka penelitian ikut salah pula dalam mengambil datanya. Jadi dengan dokumen kita dapat mengumpulkan data dengan melihat beberapa dokumen sebagai bahan informasi tambahan atau bukti otentik sebagai penunjang dalam pengumpulan data sebuah penelitian.
Adapun data dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah adalah data tentang hasil belajar sebelumnya, data guru, dan data siswa SDN 3 Ardirejo.


3.5. Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif adalah strategi analisis sederhana dengan cara membandingkan data rata-rata persentasi pencapan hasil belajar siswa. Data  penelitian yang terkumpul terdiri dari hasil tes, hasil wawancara, hasil observasi, dan dokumentasi. Sedangkan data yang akan dianalisis dalam penelitian ini  adalah :
Rafi’i (2004:23) menyatakan bahwa rumus yang digunakan dalam menganalisis keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung adalah :

                           N
 P =               x 100 %
          M

Keterangan  :
P = Persentase keaktifan siswa
N = Jumlah skor yang diperoleh
M = Jumlah skor maksimal

Dengan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.2 : Kriteria keaktifan
Persentase Kategori
P > 90 %
80 % < P < 90 %
65 % < P < 80 %
50 % < P < 65 %
P < 50 % Sangat Aktif
Aktif
Cukup Aktif
Kurang Aktif
Tidak Aktif
               Sukardi ( 2009 : 100)

Sedangkan rumus yang digunakan dalam menganalisis ketuntasan belajar adalah :
                            n
 P =                x 100 %
           N

Keterangan  :
P = Persentase ketuntasan belajar siswa
n = Jumlah siswa yang mencapai skor tes > 68 dari skor maksimal 100
N    = Jumlah siswa keseluruhan

Kriteria ketutasan belajar siswa dapat dinyatakan sebagai berikut :
a.  Daya serap perorangan yaitu seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila telah mencapai skor > 68 dari skor tes maksimal 100.
b. Daya serap klasikal yaitu suatu kelas dikatakan tuntas belajar apabila minimal 80 % dari siswa yang mencapai skor > 68 dari skor maksimal 100.
      (Sumber: Kurikulum SDN 3 Ardirejo )















BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian
Segala bentuk data-data yang diperoleh selama mengadakan penelitian dan data-data ini yang telah dilaksanakan sejak tanggal 01 Agustus sampai dengan 10 Agustus 2016 pada siswa kelas IV semester ganjil di SDN 3 Ardirejo  Kabupaten Situbondo tahun pelajaran 2016/2017.

Berdasarkan perencanaan yang telah di persiapkan sebelumnya, maka dilaksanakan tindakan penelitian dan observasi. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan pada tema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku, yang terdiri dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua dilakukan proses belajar mengajar serta dilaksanaan ulangan harian. Sedangkan observasi dilakukan selama tindakan pembelajaran berlangsung.

4.1.1 Pembelajaran Pra Siklus
Strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam mengajar pada tema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku  di kelas IV  meliputi penyampaian materi menggunakan straregi ceramah yang divariasi dengan pemberian tugas setelah proses belajar mengajar selesai, media pembelajaran yang digunakan oleh guru hanya menggunakan media papan tulis, guru masih mengalami kesulitan dalam mengembangkan media pembelajaran sehingga straregi pembelajarannya kurang variatif sehingga membuat minat belajar, semangat belajar, dan keaktifan siswa tidak terbangun, disamping itu suasana interaksi pembelajaran kurang aktif antara siswa dan guru. Berdasarkan hal tersebut, menunjukkan bahwa proses belajar mengajar dari kelas IV pada tema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku  cenderung kearah pola pembelajaran yang berpusat terhadap guru. Keaktifan siswa Pra Siklus dapat dilihat pada tabel berikut :


Tabel 4.1: keaktifan siswa Pra Siklus
No. Aktivitas Siswa Jumlah Siswa (%) Kategori
Aktif Kurang
Aktif Tidak Aktif
1. Memperhatikan pelajara 9 14 18 62,12 Kurang Aktif
2. Mengerjakan  tugas 8 12 24 66,66 Cukup Aktif
3. Bertanya 9 10 24 65,15 Cukup Aktif
4. Mengeluarkan pendapat 7 20 15 63,63 Kurang Aktif
Skor Rata-rata 64,01 Kurang Aktif
Sumber : data yang diolah dari lampiran 9

Tingkah laku siswa atau pola belajar siswa selama pembelajaran siswa di kelas IV cukup beragam. Hal ini ditunjukkan oleh sebagian siswa yang aktif dan tidak sedikit siswa yang memperhatikan guru pada saat menerangkan, tidak perhatian siswa ditunjukkan dengan tingkah laku seperti saling berbicara sendiri, melakukan aktivitas belajar pasif jika ada pertanyaan dari guru, kelesuan belajar dan pola duduk siswa yang tidak teratur. Hal ini mengindikasikan motivasi dan tanggung jawab belajar siswa kelas IV pada tema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku masih rendah sehingga hasil belajar yang diraih siswa kelas IV  beragam dan belum menunjukkan hasil yang maksimal.
Peneliti melakukan observasi awal pada saat guru kelas melakukan proses pembelajaran dengan tema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku dengan menggunakan straregi ceramah dan tugas kelompok dan setelah dilakukan beberapa kali pertemuan, guru bidang studi mengadakan ulangan harian untuk tema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku. Adapaun hasil ulangan harian tersebut ditunjukkan pada tabel berikut (lampiran 15)      Tabel 4.2: Nilai ulangan harian siswa Pra Siklus
No Nilai Jumlah siswa Presentase
1
2 < 68
> 68 6
16 27,27%
72,73%
Jumlah 22 100
Sumber : Hasil Belajar Siswsa Kelas IV   SDN 3 Ardirejo
Dari hasil perolehan nilai diatas maka dapat diketahui bahwa nilai ulangan harian siswa kelas IV  masih belum mencapai ketuntasan belajar dan masih perlu diadakan perbaikan-perbaikan sehingga ketuntasan belajar siswa secara klasikal dapat tercapai. Data hasil belajar siswa diatas juga dapat dilihat pada diagram berikut:

4.1.2 Pembelajaran Siklus I
A. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan dalam penelitian ini adalah melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan desaian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Pada tahap perencanaan semua persiapan yang telah dilakukan meliputi menyusun rencana pembelajaran dan straregi yang dipergunakan dalam proses pembelajaran, soal ulangan harian, serta pedoman pengumpulan data dan observasi. Adapun hasil dari perencanaan adalah : Rencana pelaksanaan pembelajaran, Lembar observasi keaktifan siswa, Soal ulangan harian, Pedoman wawancara siswa  (Lampiran4,8,25).

B. Tindakan
Berdasarkan perencanaan yang telah dipersiapkan sebelumnya, maka dilaksanakan tindakan penelitian dan obeservasi. Tindakan penelitian ini dilakukan pada tema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku yang terdiri dari pertemuan satu dan dua yaitu proses pembelajaran serta pertemuan ke tiga dilaksanakan ulangan harian. Sedangkan observasi dilakukan selama tindakan pembelajaran berlangsung dengan penerapan Strategi Pembelajaran Question Student Have.

(1)  Pembelajaran Pertemuan I
Pertemuan pertama dilakukan pada hari Senin tanggal 01 Agustus 2016 dengan pedoman pada rencana pembelajaran. Pembelajaran pada pertemuan ini berlangsung selama 2 x 35 menit, yaitu pukul 07.00-08.20 dengan sub tema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku. Kegiatan yang dilakukan pada pembelajaran ini meliputi :
1. Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan dilakukan oleh guru bidang studi selama                + 5 menit. Adapun kegiatan guru yang dilakukan pada tahap ini adalah :
a. Menyampaikan indikator pencapaian hasil belajar sesuai dengan materi Memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indra pendengaran.
b. Menyampaikan langkah-langkah Strategi Pembelajaran Question Student Have.
c. Mengaitkan materi yang akan disampaikan dengan kehidupan sehari-hari.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti berlangsung selama + 65 menit, adapun kegiatan yang terjadi adalah sebagai berikut :
a) Guru membagikan potongan-potongan kertas kepada siswa.
b) Minta setiap siswa untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang berkaitan dengan kompetensi dasar Memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indra pendengaran
c) Setelah semua selesai membuat pertanyaan, masing-masing diminta untuk memberikan kertas yang berisi pertanyaan kepada teman disamping kirinya.
d) Pada saat menerima kertas dari teman di sampingnya, siswa diminta untuk membaca pertanyaan yang ada.
e) Ketika kertas pertanyaan tadi kembali kepada pemiliknya, siswa diminta untuk menghitung tanda centang yang ada pada kertasnya.
f) Beri respon kepada pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan Jawaban langsung secara singkat, Menunda jawaban sampai pada waktu yang tepat atau waktu membahas topik tersebut.
g) Jika waktu cukup, minta beberapa orang siswa untuk membacakan pertanyaan yang dia tulis meskipun tidak mendapatkan tanda centang yang banyak kemudian beri jawaban.
h) Kumpulkan semua kertas. Besar kemungkinan ada pertanyaan-pertanyaan yang akan anda jawab pada pertemuan berikutnya.
3. Penutup
a) Setelah + 10 menit, guru menjelaskan aturan pembelajaran pada pertemuan berikutnya
b) Guru Memberikan tugas pekerjaan rumah kepada siswa
c) Guru menutup salam sebagai tanda berakhirnya pembelajaran.

(2)  Pembelajaran Pertemuan II
Berdasarkan rencana  yang telah dibuat, maka pada hari Selasa tanggal                    2 Agustus 2016 pada pukul 07.00-08.20 WIB. dilaksanakan pembelajaran            pertemuan II. materi yang disampaikan masih sama dengan pertemuan sebelumnya yaitu tentang kompetensi dasar Memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indra pendengaran. Tahap-tahap pembelajaran pertemuan II dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Kegiatan Awal (10 menit)
Pada tahap pendahuluan pembelajaran pertemuan II kegiatan yang dilakukan antara lain :
a) Membahas hasil pekerjaan rumah yang telah di berikan pada pertemuan I
b) Menyampaikan dan mengingatkan kembali tentang pembelajaran yang telah lalu
c) Menyampaikan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan,. Pada penyampaian langkah-langkah pembelajaran II ini siswa tampak telah memahami kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan. Hal ini karena siswa telah mengikuti kegiatan pembelajarnan sebelumnya yang tahap-tahapannya tidak jauh  berbeda.

2.   Kegiatan Inti (60 menit)
Pada tahap kegiatan inti tindakan-tindakan yang dilakukan adalah :
1) Guru kembali membagikan potongan-potongan kertas kepada siswa.
2) Guru meminta setiap siswa untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang berkaitan dengan materi pelajaran.
3) Setelah semua selesai membuat pertanyaan, masing-masing diminta untuk memberikan kertas yang berisi pertanyaan kepada teman disamping kirinya.
4) Pada saat menerima kertas dari teman di sampingnya, siswa diminta untuk membaca pertanyaan yang ada.
5) Ketika kertas pertanyaan tadi kembali kepada pemiliknya, siswa diminta untuk menghitung tanda centang yang ada pada kertasnya.
6) Beri respon kepada pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan Jawaban langsung secara singkat, Menunda jawaban sampai pada waktu yang tepat atau waktu membahas topik tersebut.
7) Jika waktu cukup, minta beberapa orang siswa untuk membacakan pertanyaan yang dia tulis meskipun tidak mendapatkan tanda centang yang banyak kemudian beri jawaban.
8) Kumpulkan semua kertas. Besar kemungkinan ada pertanyaan-pertanyaan yang akan anda jawab pada pertemuan berikutnya.

3.  Kegiatan Inti (10 menit)
Dalam tahap menutup pelajaran tindakan-tindakan yang dilakukan antara lain :
a. Membimbing siswa untuk meyimpulkan materi yang telah dipelajari dengan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi dan menyempurnakan.
b. Memberikan penilaian terhadap hasil kerja siswa.

3) Ulangan harian
Setelah dilaksanakan kegiatan belajar megajar selama 2 kali pertemuan maka pada hari Selasa tanggal Agustus 2016 peneliti juga melaksanakan ulangan harian dengan alokasi waktu 1 x 35 menit. Ulangan harian dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat menguasai materi yang dipelajari dan sejauh mana hasil belajar yang di capai oleh siswa pada pembelajaran dengan Strategi Pembelajaran Question Student Have.
C. Observasi
1)  Analisis Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Hasil observasi yang dilakukan pada satu kali pertemuan diperoleh data yang tersaji pada lampiran. hasil menunjukkan bahwa ada peningkatan aktivitas belajar siswa setelah dilakukan siklus I. (Hasil observasi aktivitas belajar siswa Pra Siklus dan setelah dilakukan siklus I dapat dilihat pada lampiran 9,10,11 ).
Hasil observasi menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar dari aktivitas belajar yang rendah menjadi sedang. Memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh guru mengalami peningkatan yang cukup tinggi dibanding Pra siklus. Hal ini dapat dilihat dari jumlah skor rata-rata 81,82% dengan kriteria aktivitas belajar aktif. Peningkatan tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya spek-aspek  pada perhatian siswa pada saat guru menjelaskan materi pelajaran. Siswa yang memperhatikan penjelasan guru dengan sungguh-sungguh sebanyak 13 siswa hanya 6 siswa saja yang terlihat kurang memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru dan 3 siswa lagi terlihat tidak mau memperhatikan penjelasan guru. Peningkatan aktivitas belajar siswa juga terlihat pada indikator atau kegiatan mengerjakan tugas dari guru, pada indikator ini aktivitas siswa sebesar 81,82% dari 22 siswa terlihat ada 14 siswa yang mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh dan bisa menyelesaikan semua soal dengan baik, 4 orang siswa hanya mampu menyelesaikan dua pertiga soal  yang diberikan oleh guru dan 4 siswa lagi tidak dapat menyelesaikan soal dengan baik, hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa kelas IV sangat baik dibandingkan aktivitas siswa sebelum di laksanakannya tindakan.
Pelaksanaan aktivitas bertanya siswa juga ada peningkatan walaupun masih sedikit peningkatannya. Siswa yang aktif dalam bertanya sebesar 83,33% ini terbukti bahwa aktivitas siswa kelas IV dalam pelaksanaan proses bertanya cukup baik. Hal ini dapat terlihat ada 14 siswa yang nampak mengukuti kegitan bertanya dengan sangat serius dan sering mengajukan pendapatnya, 5 siswa juga nampak aktif dalam bertanya. sedangkan 3 siswa lagi terlihat kurang aktif dalam bertanya hal ini terlihat dari kegiatan siswa tersebut yang hanya diam saja.
Kegiatan dalam mengeluarkan pendapat hal-hal yang berhubungan dengan kompetensi dasar Memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indra pendengaran juga meningkat walaupun masih sedikit peningkatannya. Dari 22 siswa ada 17 siswa yang selalu aktif mengeluarkan pendapat pada pelajaran yang di sampaikan oleh guru dan bertanya serta mencatat materi-materi pelajaran sesuai dengan hasil pemikirannya sendiri, sedangkan 5 siswa lainnya  hanya diam saja dan mendengarkan, akan tetapi dalam aktivitas mengeluarkan pendapat ini kriteria keaktifan siswa tergolong sangat baik hal ini dapat dilihat dari persentase aktivitas siswa dalam kegiatan mengeluarkan pendapat yang berhubungan dengan materi pelajaran mencapai 92,42% (lampiran 10,11).
Tabel 4.3: Aktivitas Siswa pada tahap siklus I
No Aktivitas Siswa Pertemuan 1 Pertemuan 2
(%) Kriteria (%) Kriteria
1. Memperhatikan pelajaran 83,33 Aktif 81,82 Aktif
2. Mengerjakan  tugas 78,79 Cukup Aktif 81,82 Aktif
3. Bertanya 81,82 Aktif 83,33 Aktif
4. Mengeluarkan pendapat 93,94 Sangat Aktif 92,42 Sangat Aktif
85,98 Aktif 86,74 Aktif
Sumber : sumber data yang diolah dari lampiran 10,11

2) Hasil Analisa Hasil Belajar Siklus I
Berdasarkan  hasil ulangan harian siswa maka diperoleh data 3 siswa yang tidak tuntas dari 22 siswa yang mengikuti ulangan harian, karena siswa tersebut memperoleh nilai kurang dari 68 dari skor 100 dan 19 siswa tuntas secara klasikal mencapai 86,36% dan siswa tidak tuntas 13,63%. Hasil belajar siswa pada siklus I sudah mengalami peningkatan yang cukup baik bila dibandingkan dengan sebelum dilakukan tindakan. Hal ini tampak pada nilai ulangan harian siswa Pra Siklus dan setelah siklus I. Adapun perbedaan ketuntasan belajar siswa dari  nilai ulangan harian siswa Pra Siklus dan setelah siklus I adalah sebagai berikut (lampiran 15,16) :
Tabel 4.4: Ketuntasan belajar siswa Pra Siklus dan Siklus I
Nilai Pra Siklus Siklus I
Jumlah siswa Persentase Jumlah siswa Persentase
< 68 6 27,27% 3 13,63%.
> 68 16 72,73% 19 86,36%
Jumlah 22 100 % 22 100 %
    Sumber : Data yang diolah dari lampiran 15,16
Tabel diatas menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa meningkat  13,63% setelah dilakukan siklus I, namun hal tersebut belum memenuhi kriteria ketuntasan belajar akan tetapi perlu dilakukan perbaikan yang akan di lanjutkan pada pelaksanaan siklus II.

D. Refleksi
Refleksi dilakukan oleh peneliti dan guru kelas IV setelah proses pembelajaran melihat hasil observasi yang dilakukan pada siklus I pertemuan 1 terdapat beberapa siswa yang belum paham akan materi Indahnya Kebersamaan sub tema Keberagaman Budaya Bangsaku dari materi yang disampaikan kebanyakan siswa sulit mempelajari tentang bagaimana benda itu bergetar, apa saja faktor yang dapat mengahantar bunyi, menyebutkan salah satu bentuk bunyi. Pada siklus I pertemuan 2 hasil dari observasi yang dilakukan guru oleh maupun peneliti terhadap siswa selama proses pembelajaran berlangsung diketahui bahwa terdapat adanya peningkatan hasil belajar siswa dibanding dengan pertemuan sebelumnya hal ini tampak pada perilaku siswa selama pelajaran dan tekun dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
Refleksi terhadap hasil wawancara guru dan siswa diperoleh data bahwa selama kegiatan pembelajaran berlangsung siswa merasa senang dengan penerapan Strategi Pembelajaran Question Student Have. Memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indra pendengaran. Namun siswa lebih cepat memahami pelajaran tema indahnya kebersamaan sub tema keberagaman budaya bangsaku bila dibandingkan sebelumnya.
Ketidak tuntasan siswa belajar disebabkan siswa tidak memahami dan kurang mengerti pada materi pelajaran dengan benar hal ini dapat terlihat dari ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal yang hanya mencapai 86,36  % saja. Masih ada 3 siswa yang hasil belajarnya masih belum mencapai ketuntasan yaitu kurang dari skor 68 sedangkan 19 siswa sudah mampu mencapai skor ketuntasan belajar karena suhah mencapai nilai 68. Guna mengatasi hal tersebut guru sebaiknya terus memantau kegiatan siswa saat proes pembelajaran, sehingga masing-masing siswa memiliki tanggung jawab dalam menyelesaikan tugasnya. Saat hendak menjelaskan materi terlebih dahulu guru harus benar-benar memperhatikan kondisi siswa, jika siswa masih ramai sebaiknya guru menegur siswa tersebut sehingga materi pelajaran mudah diserap siswa.
Sebelum pertemuan sebaiknya guru memberikan informasi pada siswa agar siswa mempelajari untuk pertemuan selanjutnya agar pada waktu pelajaran siswa cepat memahami materi dan guru tidak perlu berulang-ulang menjelaskan materi pelajaran dengan memberikan latihan-latihan soal kepada siswa. Karena pada pelaksanaan siklus I ini masih belum tercapai ketuntasan belajar yang telah di tentukan yaitu suatu kelas dikatakan tuntas belajar apabila minimal  80 % siswa tuntas belajar atau mampu mencapai skor 68 secara perseorangan, maka penelitian ini akan di lanjutkan pada siklus II untuk melaksanakan perbaikan yang telah di lakukan pada siklus I.
Pada pelaksanan pembelajaran berlangsung nampak aktivitas siswa cukup baik hal ini dapat terlihat dari hasil observasi terhadap aktivitas siswa yang di lakukan oleh peneliti dan 1 orang observer telah mencapai 86,74% peningkatan terbesar dapat di lihat pada aktivitas siswa dalam mencatat penjelasan dari guru dan kegiatan kelompok, namun masih perlu adanya perbaikan untuk meningkatkan aktivitas siswa. Karena pada pelaksanaan siklus I ini masih belum tercapai ketuntasan belajar maka pembelajaran dilanjutkan pada siklus II.


4.1.3 Pembelajaran siklus II
A. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan dalam penelitian ini adalah melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan desaian yang telah diuraikan pada pertemuan sebelumnya. Diadakan siklus II dikarenakan Ketidak tuntasan siswa belajar disebabkan siswa tidak memahami dan kurang mengerti pada materi pelajaran dengan benar hal ini dapat terlihat dari ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal yang hanya mencapai 86,36  % saja. Masih ada 3 siswa yang hasil belajarnya masih belum mencapai ketuntasan solusinya dengan cara memberikan perhatian khusus secara induvidu maupun kelompok. Pada tahap perencanaan semua persiapan yang telah dilakukan meliputi menyusun rencana pembelajaran dan media yang dipergunakan dalam proses pembelajaran, soal ulangan harian, pembegian kelompok siswa, serta pedoman pengumpulan data dan observasi. Adapun hasil dari perencanaan adalah : Rencana pelaksanaan pembelajaran II,  Lembar observasi keaktifan siswa, Soal ulangan harian, dan Pedoman wawancara siswa

B. Tindakan
Beradasarkan perencanaan yang telah dipersiapkan sebelumnya, maka dilaksanakan tindakan penelitian dan obeservasi. Tindakan penelitian ini dilakukan pada tema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku yang terdiri dari pertemuan pertama dan kedua serta pelaksanaan ulangan harian.

(1)  Pembelajaran Pertemuan I
Berdasarkan rencana  yang telah dibuat, maka pada hari Senin tanggal          08 Agustus 2016 pada pukul 07.00-08.20 WIB. dilaksanakan pembelajaran  siklus II Materi yang disampaikan adalah tentang Memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indra pendengaran. Tahap- tahap pembelajaran I dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Kegiatan Awal
Pada tahap pendahuluan pembelajaran I kegiatan yang dilakukan antara lain :
a) Mengabsen siswa, membuka pelajaran dengan mengingatkan siswa tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
b) Menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu Mendefinisikan dan Memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indra pendengaran
c) Pada awal menjelaskan pokok bahasan, guru memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indra pendengaran
2).   Kegiatan Inti
Kegiatan inti berlangsung selama + 65 menit yaitu :
a) Guru membagikan potongan-potongan kertas kepada siswa.
b) Minta setiap siswa untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang berkaitan dengan materi.
c) Setelah semua selesai membuat pertanyaan, masing-masing diminta untuk memberikan kertas yang berisi pertanyaan kepada teman disamping kirinya.
d) Pada saat menerima kertas dari teman di sampingnya, siswa diminta untuk membaca pertanyaan yang ada.
e) Ketika kertas pertanyaan tadi kembali kepada pemiliknya, siswa diminta untuk menghitung tanda centang yang ada pada kertasnya.
f) Beri respon kepada pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan jawaban langsung secara singkat, menunda jawaban sampai pada waktu yang tepat atau waktu membahas topik tersebut.
g) Jika waktu cukup, minta beberapa orang siswa untuk membacakan pertanyaan yang dia tulis meskipun tidak mendapatkan tanda centang yang banyak kemudian beri jawaban.
h) Kumpulkan semua kertas. besar kemungkinan ada pertanyaan-pertanyaan yang akan anda jawab pada pertemuan berikutnya.
3. Penutup
a. Setelah + 10 menit, guru menjelaskan aturan pembelajaran pada pertemuan berikutnya
b. Guru memberikan tugas pekerjaan rumah berupa soal di buku paket kepada siswa
c. Guru menutup salam sebagai tanda berakhirnya pembelajaran.

(2)  Pembelajaran Pertemuan II
Setelah dilaksanakan pembelajaran pada pertemuan I, maka pada hari Selasa tanggal 9 Agustus 2016 pada pukul 07.00–08.20 WIB. dilaksanakan pembelajaran pertemuan II. materi yang disampaikan sama pada pertemuan sebelumnya. Tahap -tahap pembelajaran pertemuan II dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Kegiatan Awal (10 menit)
Pada tahap pendahuluan pembelajaran pertemuan II kegiatan yang dilakukan antara lain :
a)  Membahas hasil pekerjaan rumah yang telah di berikan pada pertemuan I
b) Menyampaikan dan mengingatkan kembali tentang pembelajaran yang telah lalu
b) Menyampaikan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan, Sama dengan langkah-langkah yang telah dilaksanakan pembelajaran I

2.   Kegiatan Inti (60 menit)
Pada tahap kegiatan inti tindakan-tindakan yang dilakukan adalah :
a) Guru membagikan potongan-potongan kertas kepada siswa.
b) Minta setiap siswa untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang berkaitan dengan kompetensi dasar Memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indra pendengaran.
c) Setelah semua selesai membuat pertanyaan, masing-masing diminta untuk memberikan kertas yang berisi pertanyaan kepada teman disamping kirinya.
d) Pada saat menerima kertas dari teman di sampingnya, siswa diminta untuk membaca pertanyaan yang ada.
e) Ketika kertas pertanyaan tadi kembali kepada pemiliknya, siswa diminta untuk menghitung tanda centang yang ada pada kertasnya.
f) Beri respon kepada pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan Jawaban langsung secara singkat, menunda jawaban sampai pada waktu yang tepat atau waktu membahas topik tersebut.
g) Jika waktu cukup, minta beberapa orang siswa untuk membacakan pertanyaan yang dia tulis meskipun tidak mendapatkan tanda centang yang banyak kemudian beri jawaban.
h) Kumpulkan semua kertas. besar kemungkinan ada pertanyaan-pertanyaan yang akan anda jawab pada pertemuan berikutnya.
3.  Kegiatan Inti (10 menit)
Dalam tahap menutup pelajaran tindakan yang dilakukan antara lain :
a.) guru menginformasikan pada siswa untuk belajar di rumah guna mempersiapkan ulangan harian pada pertemuan selanjutnya dengan kompetensi dasar Memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indra pendengarandalam kehidupan sehari-hari

3)   Ulangan harian
Pada hari Selasa tanggal 9 Agustus 2016 dilaksanakan ulangan harian dengan alokasi waktu 1 x 35 menit. Ulangan harian dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat menguasai materi yang dipelajari.


C. Observasi
1) Hasil Analisis Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Pada pelaksanaan pada siklus II ini hasil observasi keaktifan siswa menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada aktivitas siswa yang mengalami peningkatan yang cukup tinggi dibandingkan pada observasi yang dilakukan pada siklus I yaitu ada peningkatan sebesar 13,63 yaitu 86,74% pada observasi keaktifan siswa siklus I menjadi 90,53% walaupun tidak terlalu tinggi peningkatan aktivitas belajar namun hal ini cukup membuktikan bahwa aktivitas belajar siswa kelas IV pada mata pembelajaran Tema indahnya kebersamaan Subtema budaya bangsaku.
Hasil observasi menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa dalam memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh guru, peningkatan ini dapat dilihat dari jumlah skor rata-rata siswa dalam memperhatikan pelajaran dari guru mencapai 89,39% dengan kriteria aktivitas belajar sangat tinggi. Peningkatan tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya perhatian siswa ketika berlangsungnya pembelajaran tema indahnya kebersamaan sub tema keragaman budaya bangsaku dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Question Student Have. Ada sebanyak 17 siswa yang mau memperhatikan pelajaran dari guru dengan sungguh–sungguh, sedangkan 3 orang siswa  lagi juga memperhatikan penjelasan dari guru namun kurang serius dan 2 siswa lagi telihat tidak serius dalam memperhatikan pelajaran yang di sampaikan oleh guru.
Peningkatan aktivitas belajar siswa juga terlihat pada kegiatan mengerjakan lembar tugas dari guru, pada kegiatan ini aktivitas siswa meningkat dibandingkan skor rata-rata siswa pada kegiatan megerjakan lembar tugas dari guru yang telah dilaksanakan pada siklus I, terlihat ada 17 siswa yang mengerjakan tugas dengan sungguh–sungguh dan bisa menyelesaikan semua soal dengan baik, 3 orang siswa hanya mampu menyelesaikan dua pertiga soal yang di berikan oleh guru, dan 2 siswa lagi tampak malas mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
Aktivitas siswa dalam bertanya juga ada peningkatan dibandingkan aktivitas siswa pada siklus I. Siswa yang aktif dalam bertanya sebanyak 89,39%. Ada 17 siswa yang mengukuti aktivitas bertanya dengan sangat serius dan sering mengajukan pendapatnya, 3 siswa juga nampak aktif dalam bertanya meskipun jarang sekali memberikan tanggapan.
Mengeluarkan pendapat hal-hal yang berhubungan dengan materi pelajaran juga meningkat, ada 18 siswa aktif mengeluarkan pendapat pelajaran yang di sampaikan oleh guru dan mampu berpendapat dengan baik tentang materi–materi pelajaran sesuai dengan hasil pemikirannya sendiri, sedangkan 4 siswa lainnya juga berpendpat tetapi kurang jelas dari materi. Kriteria keaktifan siswa pada kegiatan bertanya ini tergolong baik dibandingkan aktivitas menulis siswa pada pelaksanan siklus I yaitu terjadi peningkatan yaitu mencapai skor 89,39%
Persentase aktivitas siswa pada pelaksanaan siklus II ini dapat di lihat pada tabel di bawah ini (lampiran 12,13) :
Tabel 4.5. Aktivitas Siswa pada tahap siklus II
No Aktivitas Siswa Pertemuan 1 Pertemuan 2
(%) Ket (%) Ket
1. Memperhatikan pelajaran 89,39 Aktif 89,39 Aktif
2. Mengerjakan  tugas 87,87 Aktif 89,39 Aktif
3. Bertanya 86,36 Aktif 89,39 Aktif
4. Mengeluarkan pendapat 89,39 Aktif 93,94 Sangat Aktif
88,25 Aktif 90,53 Sangat Aktif
Sumber : sumber data yang diolah dari lampiran 12,13

2) Hasil Analisa Ulangan Harian
Berdasarkan hasil belajar siswa pada pertemuan siklus II diperoleh data 2 siswa yang tidak tuntas dari 22 siswa yang mengikuti ulangan harian, karena siswa tersebut memperoleh nilai kurang dari 68 dari skor 100 dan 20 siswa tuntas secara klasikal mencapai 90,91% dan siswa tidak tuntas 9,09%. Hasil  belajar siswa pada siklus II sudah mengalami peningkatan yang cukup baik bila dibandingkan dengan sebelum dilakukan tindakan dan siklus I. Adapun perbedaan ketuntasan belajar siswa dari nilai ulangan harian siswa terdapat dari hasil Pra Siklus  dan siklus I meningkat sebear 13,36% dan setelah siklus II ada peningkatan sebesar 4,55 % sehingga sesuai ketercapian yang diinginkan oleh peneliti sebagai berikut (lampiran 15,16, dan 17) :
Tabel 4.6:  Nilai ulangan harian siswa Pra Siklus, setelah Siklus I dan setelah Siklus II
Nilai Pra Siklus Siklus I Siklus II
Jumlah siswa (%) Jumlah siswa (%) Jumlah siswa (%)
< 68 6 27,27% 3 13,63% 2 9.09%
> 68 16 72,73% 19 86,36% 20 90,91%
Jumlah 22 100 % 22 100 % 22 100 %
    Sumber : data yang diolah dari lampiran 15,16,17
Tebel diatas menunjukkan bahwa adanya peningkatan terhadap hasil belajar siswa setelah dilakukan siklus II dan peningkatan tersebut sudah sesuai dengan tujuan yang ingin di capai peneliti.
Dari hasil tersbut juga dapat kita ketahui adanya pningkatan hasil belajar siswa mulai dari Pra Siklus, pelaksanaan siklus I dan pelaksanaan siklus II.

D. Refleksi
Refleksi dilakukan oleh peneliti dan guru bidang studi setelah proses pembelajaran berdasarkan analisis hasil observasi, ulangan harian dan wawancara. Melihat hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung diketahui bahwa terdapat adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dibanding dengan Pra Siklus dan siklus I, hal ini tampak pada perilaku siswa selama pelajaran tema indahnya kebersamaan sub tema keberagaman budaya bangsaku dan tekun dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Sedangkan observasi terhadap guru saat pembelajaran berlangsung guru tidak memperhatikan alokasi waktu yang telah direncanakan oleh peneliti dan pada kegiatan penutup guru, guru tidak memberikan kesempatan pada siswa untuk kegiatan tanya jawab. Ini dikarenakan guru masih belum terbiasa menggunakan Strategi Pembelajaran Question Student Have.
Refleksi terhadap hasil wawancara guru dan siswa diperoleh data bahwa selama kegiatan pembelajaran berlangsung siswa merasa senang dengan straregi pembelajaran yang diterapkan. Sehingga siswa merasa mata pelajaran tema indahnya kebersamaan sub tema keberagaman budaya bangsaku dapat mudah dipahami dan tidak membosankan bila menggunakan Strategi Pembelajaran Question Student Have sedangkan yang lain masih ada yang merasa kesulitan dalam menyerap materi tentang sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indra pendengaran. Namun siswa lebih cepat memahami pelajaran tema indahnya kebersamaan sub tema keberagaman budaya bangsaku bila dibandingkan sebelumnya.
Ketidak tuntasan siswa belajar disebabkan siswa tidak memahami materi pelajaran dengan benar. Hal ini dikarenakan ada sebagian siswa yang tidak memperhatikan dengan sungguh-sungguh pada saat guru menjelaskan materi pelajaran, dan pada saat dibentuk dalam kelompok ada sebagian siswa yang hanya melihat temannya mengerjakan tugas dan tidak memberi masukan atau pendapat pada kelompoknya. Guna mengatasi hal tersebut guru sebaiknya terus memantau aktivitas siswa saat mengerjakan tugas, sehingga masing-masing siswa memiliki tanggung jawab dalam menyelesaikan tugasnya. Saat hendak menjelaskan materi terlebih dahulu guru harus benar-benar memperhatikan kondisi siswa, jika siswa masih ramai sebaiknya guru menegur siswa tersebut sehingga materi pelajaran mudah diserap siswa. Karena pada siklus II ini sudah tercapai ketuntasan hasil belajar siswa maka penelitian ini dianggap berhasil dan penelitian di hentikan.

4.2 Pembahasan
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini maka akan dibahas mengenai aktivitas siswa saat mengikuti pembelajaran dan persentase ketuntasan hasil belajar yang siswa setelah kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan observer adalah menganalisis hasil-hasil yang diperoleh dari observasi terhadap aktifitas siswa, dari hasil observasi aktivitas siswa pada pelaksanaan siklus II ini nampak ada peningkatan di bandingkan skor rata-rata yang di capai pada pelaksanaan siklus I yaitu 86,74% menjadi  90,53%, Peningkatan aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut (lampiran 9,10 dan 12) :
Tabel 4.7: hasil Observasi aktivitas belajar siswa
No Aktivitas Siswa Prasiklus Siklus I Siklus II
(%) Ket (%) Ket (%) Ket
1. Memperhatikan pelajaran 62,12 Kurang Aktif 81,82 Aktif 89,39 Aktif
2. Mengerjakan  tugas 66,66 Cukup Aktif 81,82 Aktif 89,39 Aktif
3. Bertanya 65,15 Cukup Aktif 83,33 Aktif 89,39 Aktif
4. Mengeluarkan pendapat 63,63 Kurang Aktif 92,42 Sangat Aktif 93,94 Sangat Aktif
64,01 Kurang Aktif 86,74 Aktif 90,53 Sangar Aktif
Sumber : data yang diolah dari lampiran 9,10,12
Peningkatan ini terjadi pada aktivitas siswa saat hasil observasi aktivitas belajar siswa Pra Siklus persentase aktivitas siswa sebesar 64,01% dengan kriteria keaktifan yang Kurang Aktif. Sedangkan hasil observasi yang dilakukan pada pelaksanaan pembelajaran siklus I keativan siswa mencapai 86,74% dengan kriteria keaktifan baik, dan setelah di laksanakan observasi aktifitas belajar siswa nampak terjadi peningkatan yang sangat baik dengan persentase keaktifan siswa mencapai 90,53%.
Sedangkan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil ulangan harian siswa diketahui bahwa persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada siklus II sebesar 90,91% (lampiran) dan terdapat 2 orang siswa yang masih belum tuntas belajar secara individu. Peningkatan hasil belajar siswa pada penelitian ini dapat kita lihat pada tabel berikut:

Tabel 4.8: Hasil Belajar Siswa Pra siklus, Siklus I dan Siklus II
Nilai Pra Siklus Siklus I Siklus II
Jumlah siswa (%) Jumlah siswa (%) Jumlah siswa (%)
< 68 6 27,27% 3 13,63%. 2 9,09%
> 68 16 72,73% 19 86,36% 20 90,91%
Jumlah 22 100 % 22 100 % 22 100 %
    Sumber : data yang diolah dari lampiran 15,16,17

Tebel diatas menunjukkan bahwa ada peningkatan terhadap hasil belajar siswa setelah dilakukan siklus II dan peningkatan tersebut sudah sesuai dengan tujuan yang ingin di capai peneliti. Demikian siklus II dinyatakan berhasil mencapai ketuntasan klasikal.
Dari pengamatan dan penilaian yang dilakukan oleh guru (peneliti) terhadap aktivitas siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam kelas menunjukkan bahwa dengan Strategi Pembelajaran Question Student Have dapat meningkatkan keterlibatan dan minat siswa dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan pembelajaran yang diterapkan menempatkan siswa sebagai subyek belajar bukan sebagai obyek, pembelajaran terpusat pada siswa bukan terpusat pada guru dan sesuai dengan tujuan belajar konstruktivisme yang menuntut siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran mereka sendiri dan pembelajaran yang berlangsung terpusat pada siswa (student-centered intruction).
Dari hasil ulangan harian yang dilaksanakan pada pembelajaran siklus I diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal sebesar 86,36 % siswa yang tuntas belajar secara individu sebanyak 19 orang siswa, sedangkan yang belum tuntas secara individu sebanyak 3 orang. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti kepada 2 orang siswa diketahui bahwa kesalahan yang banyak dilakukan oleh siswa adalah siswa kurang teliti dalam menuliskan jawaban soal dan kurang memahami soal sehingga jawaban yang diberikan siswa kurang sesuai dengan jawaban yang diminta soal.
Analisa yang dilakukan terhadap hasil belajar siswa pada siklus I ini menunjukkan bahwa penelitian belum memenuhi ketuntasan belajar secara individu. Karena itu diperlukan adanya perbaikan dan penambahan siklus yaitu siklus kedua pada penelitian ini. Dari hasil ulangan harian yang dilakukan pada siklus II menunjukkan 20 siswa sudah tuntas belajarnya yaitu sebesar 90,91%, sedangkan yang masih belum mencapai skor ketuntasan belajar sebanyak 2 siswa, hal ini di karenakan siswa masih sulit memahami materi yang telah di sampaikan oleh guru selain itu siswa kurang memahami soal yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan hasil ulangan pendahuluan atau tes Pra Siklus dapat dilihat bahwa 27,27% siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal yang di buat oleh guru karena mereka masih belum memahami materi dan hanya 72,73% siswa yang mampu mengerjakan ulangan dengan baik. Pada siklus II diikuti oleh seluruh siswa kelas IV  yaitu 22 siswa dan hasil pelaksanaan ulangan harian diperoleh ada 2 siswa yang masih belum tuntas belajarnya, sedangkan ketuntasan belajar siswa mencapai 90,91%. Hasil kegiatan pembelajaran pada siklus II ini menjadi lebih baik dan ditunjukkan semakin aktif siswa memberikan pendapat dan dalam mengerjakan ulangan harian.
Dari hasil analisis ulangan harian pada siklus I diperoleh ketuntasan klasikal 86,36%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran menggunakan Strategi Pembelajaran Question Student Have pada siklus I belum berhasil maka dilanjutkan pada siklus II. Hasil analisis ulangan harian pada siklus II diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 90,91% dengan keberhasilan siswa pada ulangan harian menunjukkan bahwa dengan Strategi Pembelajaran Question Student Have telah berhasil dan telah dapat membawa siswa pada hasil belajar yang semakin meningkat serta ditunjukkan ketuntasan belajar secara individu dengan nilai rata-rata > 68 dan secara klasikal > 80 % ketercapaian.
Peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini:





Diagram 4.1 : Hasil observasi aktivitas dan hasil  belajar siswa Pra Siklus, siklus I dan siklus II

Hasil penilaian aktivitas siswa digunakan sebagai masukan bagi guru dan siswa untuk mengetahui perkembangan aktivitas siswa yang dapat dijadikan acuan bagi peningkatan hasil belajar bagi siswa dan untuk perbaikan straregi pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Ketuntasan hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jika terdapat minimal 80% siswa dalam satu kelas telah mencapai skor > 68 dari skor maksimal 100.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan Strategi Pembelajaran Question Student Have dapat dijadikan salah satu alternatif dalam tema indahnya kebersamaan. Tema indahnya kebersamaan dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Question Student Have memberikan dampak positif bagi keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dapat dilihat dari persentase keaktifan siswa sangat baik. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa hasil belajar siswa secara klasikal telah tuntas yaitu lebih dari 80% siswa yang tuntas belajar secara individu.
Hasil wawancara terhadap 2 siswa diketahui bahwa mereka yang kurang aktif dalam kegiatan belajar karena belum terbiasa aktif dalam prose bertanya jawab saat proses pembelajaran dan salah satu faktor pendukung kurang aktifnya siswa pada penerapan Strategi Pembelajaran Question Student Have  pada pembelajaran siklus I adalah masih ada beberapa siswa yang tidak membawa buku pegangan dan sulitnya siswa mengubah kebiasaan belajar dengan mendengarkan ceramah dari guru.









BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Hasil analisis observasi siswa menunjukkan peningkatan persentase ketercapaian tingkah laku yang positif terhadap pembelajaran Tema Indahnya Kebersamaan Subtema Kebaragaman Budaya Bangsaku melalui penerapan Strategi Pembelajaran Question Student Have. Hal ini ditunjukkan oleh hasil observasi terhadap aktivitas belajar siswa sebelum pada pembelajaran Pra Siklus dengan persentase aktivitas siswa sebesar 64,01% dengan kriteria keaktifan yang kurang aktif. Sedangkan hasil observasi yang dilakukan pada pelaksanaan pembelajaran siklus I keatifan siswa mencapai 86,74% dengan kriteria keaktifan aktif, dan setelah di laksanakan observasi aktifitas belajar siswa nampak terjadi peningkatan yang sangat dengan persentase keaktifan siswa mencapai 90,53%.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan Strategi Pembelajaran Question Student Have, hasil belajar siswa mata pelajaran tema indahnya kebersamaan sub tema keberagaman budaya bangsaku kelas IV  tahun pelajaran 2016/2017 di SDN 3 Ardirejo   meningkat. Hasil belajar siswa telah memenuhi standar ketuntasan belajar, yaitu 80% siswa mendapatkan nilai diatas 68, walaupun pada siklus I hasil belajar siswa baik secara individu maupun klasikal masih dibawah standar ketuntasan. Perolehan nilai pada siklus I mengalami peningkatan yaitu dari 16 siswa menjadi 19 siswa yang mendapatkan nilai > 68. Sedangkan pada siklus II yaitu ada 20 siswa yang mendapatkan nilai > 68. hal ini terbukti dengan hasil belajar siswa memenuhi ketuntasan hasil belajar secara klasikal mencapai 90,91 %, jadi sebagian besar siswa kelas IV  sudah memahami kompetensi dasar Memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indra pendengaran.


Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan Strategi Pembelajaran Question Student Have dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada tema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku kelas IV di SDN 3 Ardirejo  Tahun 2016/2017.

5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan sehubungan dengan penelitian ini     adalah :
1. Hendaknya hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam pengolahan pembelajaran menuju terciptanya kualitas pembelajaran dan sebagai sumbang pembinaan tentang bagaimana cara menerapkan pembelajaran dengan pembelajaran Question Student Have pada siswa SD khususnya pada tema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku.
2. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang sejenis hendaknya hasil penelitian ini dapat dijadikan motivasi untuk melakukan penelitian sekaligus pengembangannya sebagai bahan acuan dan reverensi melalui pola dan sudut pandang yang berbeda.













DAFTAR PUSTAKA

Abdul Ghoufur, 2010, Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bima Aksara
Aisyah, 2004, Keterampilan - Keterampilan  Dalam Pembelajaran Kooperatif Yogyakarta : Pustaka.
Arikunto, 2009, Penelitian Tindakan  Kelas, Bandung. Bumi Aksara.
Baharuddin, 2011, Pengolahan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Depdiknas, 2011, Ketuntasan Hasil Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Dimyati, 2009, Hasil belajar dan dampak pengajaran. Bandung : Remaja Rosdayakarya.
Ema H, 2009, Implikasi strategi pembelajaran aktif tipe questionstudent have terhadap prestasi belajar IPS siswa ditinjau dari kreativitas belajar siswa kelas X SMA N-1 Kartasura T.A 2008/2009.
Fahmi, 2009, Langka – Langka Prosedur Penelitian Strategi Hopkins, Bandung : Penerbit Refika Aditama
Hadi, 2001, Metode Penelitian, Jakarta : Bumi Aksara.
Hamalik, 2007, Kelompok Kegiatan Belajar, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Hartono, 2008, Kelebihan dan Kelemahan model pembelajaran question students have. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Ibrahim, 2007, Pembelajaran Kooperatif, Bandung : Bumi Aksara.
Joni, 2000, Aktivitas siswa, Jakarta : Bumi Aksara.
Lestari, 2004, Pembelajaran Kooperatif,  Jakarta : Katalog dalam Terbitan Bandung. Remaja Rosdakarya.
Morgan, 2006, Belajar dan Hasil belajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Rafi’i, 2006, Metode Statiskal. Bandung : Tarsito
Romaito, 2009, Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Model Question Students Have (Qsh) dan Hubungannya Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa di SMP Negeri 27 Medan.
Sardiman, 2009, Belajar Merupakan Perubahan Tingkah Laku atau Penampilan dengan Serangkaian kegiatan, Jakarta :Rineka Cipta.
Slamet, 2009, Faktor- faktor Belajar, Jakarta : Rineka Cipta.
Silberman, 2004, Strategi Belajar Aktif Question Students Have, Jakarta : Bumi Aksara.
Sugiyono, 2005, Metodologi Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta.
Syafri, 2007, Proses Mengidentifikasikan, Mengukur dan Menyampaikan Informasi, Bandung : Remaja Rosdakarya.
Usman, 2001, Tehnik Pengumpulan data dengan  dokumentasi, Bandung : Remaja Rosdakarya.
Zaini, Hisam, dkk, 2009, Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta : CTSD

MATRIK PENELITIAN
Judul Rumusan masalah Variabel Indikator Sumber Data Metode Penelitian

Penerapan model pembelajaran Question Student Have untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada tema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku kelas IV Semester ganjil di SDN 3 Ardirejo Kabupaten Situbondo Tahun Pelajaran 2016/2017 3. Apakah penerapan model pembelajaran Question Student Have dapat  meningkatkan aktivitas belajar siswa pada tema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku  kelas IV  di SDN 3 Ardirejo Kabupaten Situbondo tahun pelajaran 2016/2017?

4. Apakah penerapan model pembelajaran Question Student Have dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada tema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku  kelas IV  di SDN 3 Ardirejo  Kabupaten Situbondo tahun pelajaran 2016/2017? 1. Penerapan model pembelajaran Question Student Have









2. Aktivitas belajar






3. Hasil belajar



Pembelajaran tema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku dengan penarapan model pembelajaran Question Student Have



Memperhatikan pelajaran
Mengerjakan tugas
Bertanya
Mengeluarkan pendapat


Hasil ulangan harian



1.  Responden penelitian : Siswa kelas IV SD Negeri 3 Ardirejo

2.  Informan : Guru Kelas IV SD Negeri 3 Ardirejo


3.  Dekomentasi 1. Jenis Penelitian  : PTK
2. Metode penentuan daerah penelitian :
    Metode Purposive  di kelas  IV
1. Metode pengumpulan data:
- Observasi
- Wawancara
- Dokumenter
- Tes
2. Analisis data :
- Deskriptif kualitatif.
Analisis ketuntasan belajar :
            n
P =                x 100 %
            N
Keterangan  :
P= Persentase ketuntasan belajar siswa
n= Jumlah siswa yang mencapai skor tes > 70 dari skor maksimal 100
N= jumlah siswa keseluruhan
-   Analisis keaktifan siswa :
            N
P =                x 100 %
           M
Keterangan  :
P= Persentase keaktifan siswa
n= Jumlah skor yang diperoleh
N= Jumlah skor maksi

SILABUS KELAS IV

Satuan Pendidikan       : SD Negeri 3 Ardirejo
K I   1.   :    Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
K I   .2   :    Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
KI    3.   :    Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan  menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain
KI    4    :    Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

     Mata Pelajaran Kompetensi Dasar Tema Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
T  E  M  A        1
PPKn

1.1 Menghargai kebhinneka-tunggalikaan dan keragaman agama, suku bangsa, pakaian tradisional, bahasa, rumah adat, makanan khas, upacara adat, sosial, dan ekonomi di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar
Indahnya Kebersamaan
Dengan
sub Tema i :
Keberagaman Budaya Bangsaku
Kegiatan Pembelajaran dalam tema Indahnya kebersamaan akan dilaksanakan selama 3 minggu

1.  Mengamati :
a.    Ragam  pakaian adat Indonesia
b.   Permainan teman ktika bermain peran mempercakapkan ragam pakaian adat,
c.    Ragam alat musik daerah ,rumah adat, macam-macam agama di Indonesia, suku bangsa, makanan khas, tarian
d.   Simbol pancasila
e    Pasar tradisional dan melihat kegiatan yang  terjadi di pasar.
f.    Panca indra baik secara langsung maupun melalui gambar
g.   Gambar bencana alam

2.    Menyimak
a.    Tanggapan yang disampaikan teman tentang keberagaman : pakaian adat, lagu daerah, pagelaran budaya, alat musik, upacara adat
      hubungannya  dengan semboyan bangsa Indonenesia berbeda tetapi tetap satu
b.   Tanggapan teman tentang pengertian kalimat tanggapan dan fungsinya
c.    budaya daerah tentang gotong royong dan pantun
d.   pengumuman yang dibacakan teman
e     mengenai tata cara penulisan kalimat dalam dialog.
f.    tata cara menyusun kalimat langsung maupun tak langsung

3.   Membaca :
a.    teks bacaan tentang upacara adat
b.    teks bacaan tentang lompat batu Pulau Nias
c.   Teks bacaan tentang. Kebudayaan, Kesenian, dan Kebersamaan
d.   artikel teng sumpah pemuda


4.   Menanya
a.   Ragam pakaian adat  yang ada di Indonesia berkaitan dengan jumlah suku bangsa yang ada di Indonesia.
b.   Pengertian dan fungsi kalimat tanggapan
c.    alasan adanya perbedaaqn budaya

5.   Mengumpulkan data tentang :
a.    pakaian adat asal murid, syair lagu daerah, upacara adat, alat musik daerah, suku-suku bangsapagelaran budaya.
b.    contoh-contoh kalimat tanya
c.   sumber bunyi
d.   tentang bencana alam yang terjadi di Indonesia
e.   peristiwa sumpah pemuda dari berbagai sumber ( media cetak, media elktronik dll )
f.    kalimat langsung maupun tak langsung
g.   Membandingkan gagasan pokok yang ditentukan sendiri dengan gagasan pokok yang ditulis teman

6.   Asosiasi
a.   berdasarkan tanggapan teman dan pernyataan guru, siswa menyimpulkan pengertian  dan fungsi kalimat tanggapan
b.   Berdasarkan  data yang diperoleh siswa tentang keberagaman yang ada di Indonesia baik pakaian adat, lagu daerah, alat musik, pagelaran budaya, upacara adat maka anak dapat menyimpulkan bahwa keberagaman itu indah  dan cara mensikapi keberagaman tersebut
c.    Benda-benda sebagai sumber bunyi yang menghasilkan bunyi
d.   fungsi panca indra ( telinga )
e.    Menyimpulkan tentang pengertian dan ciri-ciri pantun
f.    Menyimpulkan isi pengumuman yang didengarnya

7.   Eksperimen / eksplorasi
a.   membuat alat musik dari bahan daur ulang
b.    Perambatan bunyi pada benda padat
c.    Mengetahui sumber –sumber bunyi dan menemukan sifat-sifat bunyi.
d.    Mencari sumber bunyi harmonis  melalui permainan  alat musik tanpa arahan guru dan  dengan arahan guru
e.    Menguji  Rambatan Bunyi Melalui Air
f.    menemukan gagasan utama dari setiap paragraf

8.   Komunikasi
a.   Mendiskusikan cara memainkan alat musik sehinngga menghasilkan nada yang harmonis                  ( menjadi sumber bunyi yang harmonis )
b    Menyampaikan tanggapan hasil eksperimen  cara
       memainkan alat musik yang harmonis
c.   Menyampaikan  saat perlunya sebuah bilangan dilakukan  pembulatan
d.   perilaku yang mencerminkan nilai-nilai pancasila
e.   Menjawab pertanyaan guru tentang makna sila-sila dalam Pancasila
f.    Mendiskusikan dalam kelompok makna sila dalam Pacaila dan pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari
g.   Bekerja kelompok mendiskusikan hasil eksperimen  rambatan bunyi pada benda padat
h.   Mengkomunikasikan hasil eksperimen dan diskusi kelompok menyimpulkan  sumber bunyi yang harmonis dari alat musik tradisional ; perambatan bunyi pada benda padat dalam bentuk laporan  ilmiah.
i..    Mendiskusikan bagian indra pendengar
j.     Mengkomunikasikan hasil eksplorasi  dan atau  diskusi kelompok menyimpulkan  perambatan bunyi pada benda cair/ air  dalam bentuk laporan  ilmiah.
k..   Menyimpulkan hasil diskusi berdasarkan eksplorasi bacaan tentang kalimat utama pada setiap paragraf
l..   Mengidentifikasi ciri-ciri khusus provinsi siswa bedaraskan makanan, bahasa, pakaian dan tarinya
m.  Menyanyi lagu daerah
n.   Mempresentasikan slogan yang dibuat siswa tentang penga   -ma lan  Pancasila sila ke-4
o..  Menyampaikan cara mensikapi jika ada bencana alam baik secara lisan maupun tertulis
p.   Mengkomunikasikan dengan gambar dan lisan permasalahan sosial yang aktual yang ada dalam masyarakat
q..  Meneruskan informasi berantai dari teman tentang suatu pengumuman
r.    Menyusun karangan tengan pengalaman melihat pertunjukkan kesenian daerah
s.    Membuat brosur tentang ajakan menyaksikan pagelaran budaya.
t.     Menyusun kalimat tanya
g.    Mengkomunikasikan slogan yang dibuatnya
h... Mengkomunikasikan naskah drama yang disusunnya dalam permainan drama sederhana

9.  Praktek langsung
a..   Olah raga jalan jinjit, jalan biasa
b.    Lari estafet
c.    Gerakan dasar senam irama
      ( kayang, kopstand  dll )
d.   Menggambar pemandangan alam
e    Membuat naskah drama dan memerankan hasil drama.tentang Sumpah Pemuda dll
f..   Membuat kalimat tak langsung dari kalimat langsung yang ada
g.   Meringkas teks bacaan tentang. Kebudayaan, Kesenian, dan Kebersamaan
h.   Berlatih  menaksir penjumlahan bilangan untuk memperkirakan hasil perhitungan.
i.     Berlatih menaksir hasil pengurangan untuk memperkirakan hasil perhitungan
 j.    Berlatih menaksir hasil operasi  bilangan.


  Tugas :

Mencari keberagaman yang ada di Indonesia
Membuat kalimat tanya, naskah drama dlli
Membuat kesimpulan
Mendiskusikan berbagai topik sesuai tema/ pembelajaran
Melaporkan hasil diskusi, eksperimen, eksplorasi secara lisan dan tertulis baik dengan media pendukung maupun tanpa media pendukung



Observasi : keaktifan siswa memberi tanggapan dan melaksanakan tugas baik individual maupun kelompok

Portofolio :
Mengumpulkan gambar pakaian adat, syair lagu daerah, alat musik tradisional, pagelaran budaya dan upacara adat, makanan, tarian daerah dll

Tes :
Tes lisan
Tes tertulis Tes Tertulis : untuk mengukur penguasaan konsep
Tes perbuatan
    ( menyanyi, eksperimen, eksplorasi, praktek langsung dll )

Hasil Kerja : menilai hasil kerja berupa daftar unsur-unsur keberagaman di Indonesia
@ 35 menit x 4 jp  x 3 minggu Buku Tematik Kelas IV
Media gambar
Casette tape recorder
Bahan daur ulang
Langsung kunjungan edukatif  di pasar
Benda-benda yang menghasilkan sumber bunyi : alat musik, peluit dll
Perlengkapan untuk eksperimen ( bahan daur ulang, kaleng, benang dll )
Alat peraga langsung diri sendiri maupun diri teman
Surat kabar, majalah, tabloid, print out internet dll
Alam Indonesia

1.2 Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah  Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar
3.1 Memahami makna dan keterkaiatan simbol-simbol sila Pancasila dalam memahami Pancasila secara utuh

3.4 Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah dan masyarakat

3.5 Memahami Nilai-nilai Persatuan pada masa Hindu Buddha

4.1 Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan sekolah dari sudut pandang kelima simbol Pancasila sebagai satu kesatuan yang utuh

4.4 Mengelompokkan kesamaan identitas suku bangsa (pakaian tradisional, bahasa, rumah adat, makanan khas, dan upacara adat), sosial ekonomi (jenis pekerjaan orang tua) di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar

4.5 Mensimulasikan nilai-nilai persatuan pada masa Hindu Buddha dalam kehidupan di masyarakat

Bahasa Indonesia 1.1 Meresapi makna anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang diakui sebagai bahasa persatuan yang kokoh dan sarana belajar untuk memperoleh ilmu pengetahuan @ 35 menit x 7  jp  x 3  minggu
2.1 Memiliki kepedulian terhadap gaya, gerak, energi panas, bunyi, cahaya, dan energi alternatif melalui pemanfaatan bahasa Indonesia

3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

Matematika 2.1 Menunjukkan perilaku patuh, tertib dan mengikuti prosedur dalam melakukan operasi hitung campuran
@ 35 menit x 6  jp  x 3 minggu
2.3 Menunjukkan perilaku adil dalam membagi suatu benda kepada teman sekelompok dengan rata-rata jumlah yang sama

3.2 Menerapkan penaksiran dalam melakukan penjumlahan, perkalian, pengurangan dan pembagian untuk memperkirakan hasil perhitungan

3.11 Menunjukkan pemahaman persamaan antara sepasang ekspresi menggunakan penambahan, pengurangan, dan perkalian

4.1 Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri , menyatakan kalimat matematika dan memecahkan masalah dengan efektif permasalahan yang berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan kuantitas, desimal dan persen terkait dengan aktivitas sehari-hari di rumah, sekolah, atau tempat bermain  serta memeriksa kebenarannya

IPA 1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya @ 35 menit x 3  jp  x 3 minggu
3.4 Membedakan berbagai bentuk energi melalui pengamatan dan mendeskripsikan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari
3.5 Memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indera pendengaran

4.4 Menyajikan hasil percobaan atau observasi tentang bunyi

IPS 1.2 Menjalankan ajaran agama dalam berfikir dan berperilaku sebagai penduduk Indonesia dengan mempertimbangkan kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam masyarakat
@ 35 menit x 3  jp  x 3 minggu
2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya

3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi

4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP Pra Siklus)

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Negeri 3 Ardirejo
Kelas/Semester : IV/1 ( satu)
Tema : 1. Indahnya Kebersamaan
Sub Tema : Keberagaman Budaya Bangsaku
Pembelajaran ke : 4
Alokasi waktu : 1 hari

A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percayadiri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, mendengar,melihat membaca dan  menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan     kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang  estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar
PPKn
1.1 Menghargai kebhinneka-tunggalikaan dan keberagaman agama, suku bangsa, pakaian tradisional, bahasa, rumah adat, makanan khas, upacara adat, sosial, dan ekonomi di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar.
2.1 Menunjukkan perilaku, disiplin, tanggung jawab, percaya diri, berani mengakui kesalahan, meminta maaf dan memberi maaf sebagaimana dicontohkan tokoh penting yang berperan dalam perjuangan menentang penjajah hingga kemerdekaan Republik Indonesia sebagai perwujudan nilai dan moral Pancasila.
3.1 Memahami makna dan keterkaitan simbol-simbol sila Pancasila dalam memahami Pancasila secara utuh
4.1 Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan sekolah dari sudut pandang kelima simbol Pancasila sebagai satu kesatuan yang utuh

Indikator
3.1.1 Menceritakan pengalaman mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
3.1.2 Menyebutkan arti lambang pohon beringin dalam simbol sila ke tiga dalam Pancasila dan perilaku sehari-hari
3.1.3 Menyebutkan simbol sila ke empat Pancasila dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
4.1.1 Menyebutkan arti lambang kepala banteng dalam sila ke lima dalam perilaku sehari-hari
4.1.2 Menjelaskan arti lambang sila ke lima dalam Pancasila dan perilaku sehari-hari
Kompetensi Dasar
IPA
1.1 Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2.2 Memiliki rasa ingin tahu dan ketertarikan pada matematika yang terbentuk melalui
pengalaman belajar
3.5 Memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indra pendengaran
4.1 Menyajikan hasil percobaan atau observasi tentang bunyi
Indikator
3.5.1 Menjelaskan sumber bunyi dalam bentuk tulisan
3.5.2 Membandingkan bunyi yang dihasilkan oleh benda yang bergetar rtulis hasil percobaan tentang perambatan bunyi
3.5.3 Menyebutkan bermacam-macam bentuk bunyi yang berasal dari benda padat yang dapat di dengar
3.5.4 Menyebutkan bermacam bentuk benda bunyi yang di hasilkan oleh benda gas
4.1.1 Membandingkan hasil bunyi yang dihasilkan oleh benda padat dan benda cair
4.1.2 Membandingkan hasil bunyi yang dihasilkan oleh benda cair dan benda gas
Kompetensi Dasar
IPS
1.3 Menerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya
2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya
3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi
4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi
Indikator
4.5.1 Menceritakan pengalamannya menjaga keharmonisan hubungan dengan teman sebagai pengamalan nilai-nilai Pancasila
4.5.2 Menceritakan budaya Indonesia yang ada di daerah-daerah contoh: alat musik yang dimiliki oleh berbagai suku di Indonesia contoh: angklung dari Jawa Barat dll.
4.5.3 Menceritakan berbagai budaya di Indonesia contoh : tarian daerah, makanan daerah, musik daerah
4.5.4 Menceritakan tentang cara memainkan alat musik tradisional
C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan bereksplorasi siswa dapat menjelaskan sumber bunyi dalam bentuk tulisan dengan benar
2. Dengan membaca teks siswa dapat menjelaskan sumber bunyi dalam bentuk tulisan dengan benar
3. Dengan bereksplorasi dengan benda-benda sekitar, siswa dapat membandingkan bunyi yang dihasilkan oleh benda yang bergetar dengan benar.
4. Dengan berdiskusi siswa dapat menceritakan pengalamannya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.

D. Materi
1. Benda-benda yang bergetar dan menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi.
2. Bunyi dapat merambat melalui benda padat, cair, dan gas. Akan tetapi, bunyi tidak dapat merambat pada ruang hampa
3. Membandingkan bunyi yang dihasilkan oleh benda yang bergetar.
4. Menceritakan pengalamannya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dengan benar

E. Metode dan Pendekatan Pembelajaran.
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode :ceramah,tanya jawab, diskusi, pengamatan, aaaaaaaaaaaaadaaaaademonstrasi, percobaan.
F. Media , Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media :papan tulis
2. Alat    :berbagai jenis benda yang menghasilkan bunyi cccbbcccccccccccccseperti botol, sendok, tutup panci, dan lain-lain
3. Sumber belajar :Buku Siswa kurikulum 13 hal 24  s.d. 28

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Memberi salam, dan menanyakan keadaan siswa (melakukan presensi).
2. Berdoa bersama
3. Melakukan apersepsi sebagai awal komunikasi guru sebelum melaksanakan pembelajaran inti
4. Guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti pelajaran
5. Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan hari ini dan tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut. 10 menit
Inti 1. Guru menunjukkan beberapa gambar alat musik. (mengamati)
2. Siswa mengamati gambar dan diberi kesempatan membuat pertanyaan. (mengamati)
3. Siswa mendiskusikan pertanyaan yang dibuatnya secara berpasangan. (mengolah data)
4. Siswa membaca dan memahami informasi teks tentang Alat Musik Tradisional. (mengamati)
5. Siswa diminta menyebutkanvalat musik yang diketahuinya serta cara memainkan alat tersebut. (mengkomunikasikan)
6. Siswa bereksplorasi dengan berbagai sumber bunyi dari benda-benda di sekitar. Hasil eksplorasi dituliskan pada tabel yang terdapat pada buku siswa. (mengkomunikasikan)
7. Guru menyiapkan benda-benda yang dibunyikan (mengumpulkan data)
8. Siswa mengamati tabel dan mengambil kesimpulan dari kegiatan yang dilakukan. (mengamati)
9. Guru membantu siswa untuk menemukan kesimpulan yang sesuai harapan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan (mengkomunikasikan) seperti:
a. Apakah semua benda yang kalian amati dapat mengeluarkan bunyi?
b. Dengan cara apakah benda itu dapat berbunyi?
c. Apa yang kalian rasakan pada kulit saat kalian membuat benda itu berbunyi?
d. Apa yang kalian simpulkan dari kegiatan ini?
10. Guru membimbing siswa bermain musik dengan alat-alat yang ada. (mengolah data)
11. Guru mengajak siswa menyanyikan lagu yang dikenal dengan iringan musik buatan.  (mengkomunikasikan)
12. Siswa dikenalkan dengan konsep harmoni dalam bermusik.(mengamati)
13. Siswa mendikusikan makna harmoni dalam kehidupan sehari-hari. (menalar)
14. Siswa mendiskusikan manfaat keharmonisan alam kehidupan berbangsa dan bertanah air (menalar)
15. Siswa menceritakan sikap harmoni dengan makna yang terkandung dalam sila Pancasila. (mengkomunikasikan)
16. Siswa menjawab pertanyaan pada buku siswa. (menalar) 155
menit
Penutup 1. Guru membimbing siswa untuk merangkum materi yang baru di sajikan.
2. Siswa melakukan perenungan dengan menjawab pertanyaan yang terdapat dalam buku siswa
3. .menutup pembelajaran 10 menit
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap : observasi dan penilaian diri
b. Penilaian Pengetahuan : uraian
c. Penilaian Ketrampilan    : praktik dan portopolio
Menggunakan instrumen penilaian hasil belajar dengan tes tertulis





Mengetahui
Kepala Sekolah




Tuki Adiriyanto, S.Pd
NIP. Situbondo, ............................................
Guru Kelas IV




Sri Wahyuni, SPd
NIP. -

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Siklus I Pertemuan 1)

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Negeri 3 Ardirejo
Kelas/Semester : IV/1 ( satu)
Tema : 1. Indahnya Kebersamaan
Sub Tema : Keberagaman Budaya Bangsaku
Pembelajaran ke : 4
Alokasi waktu : 2 x 35 Menit (1 x Pertemuan)

A. KompetensiInti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percayadiri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, mendengar,melihat membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan    kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar
PPKn
1.2 Menghargai kebhinneka-tunggalikaan dan keberagaman agama, sukubangsa, pakaian tradisional, bahasa,rumah adat, makanan khas,upacara adat, sosial, dan ekonomidi lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar.
2.2 Menunjukkan perilaku, disiplin,tanggung jawab, percaya diri, berani mengakui kesalahan, meminta maafdan memberi maaf sebagaimana dicontohkan tokoh penting yang berperan dalam perjuangan menentang penjajah hingga kemerdekaan Republik Indonesia sebagai perwujudan nilai dan moralPancasila.
 3.1Memahami makna dan keterkaitan simbol-simbol sila Pancasila dalam memahami Pancasila secara utuh
4.1 Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan sekolah dari sudut pandang kelima simbol Pancasila sebagai satu kesatuan yang utuh

Indikator
3.1.1 Menceritakan pengalaman mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
3.1.2 Menyebutkan arti lambang pohon beringin dalam simbol sila ke tiga dalam Pancasila dan perilaku sehari-hari
3.1.3 Menyebutkan simbol sila ke empat Pancasila dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
4.1.1 Menyebutkan arti lambang kepala banteng dalam sila ke lima dalam perilaku sehari-hari
4.1.2 Menjelaskan arti lambang sila ke lima dalam Pancasila dan perilaku sehari-hari

Kompetensi Dasar
IPA
1.1 Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2.2 Memiliki rasa ingin tahu dan ketertarikan pada matematika yang terbentuk melalui pengalaman belajar
3.5 Memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indra pendengaran
4.1 Menyajikanhasilpercobaanatauobservasitentangbunyi

Indikator
3.5.1 Menjelaskan sumber bunyi dalam bentuk tulisan
3.5.2 Membandingkan bunyi yang dihasilkan oleh benda yang bergetar tulis hasil percobaan tentang perambatan bunyi
3.5.3 Menyebutkan bermacam-macam bentuk bunyi yang berasal dari benda padat yang dapat di dengar
3.5.4 Menyebutkan bermacam bentuk benda bunyi yang di hasilkan oleh benda gas
4.1.1 Membandingkan hasil bunyi yang dihasilkan oleh benda padat dan benda cair
4.1.2 Membandingkan hasil bunyi yang dihasilkan oleh benda cair dan benda gas

Kompetensi Dasar
IPS
1.3 Menerima karunia Tuhan YME yangtelah menciptakan manusia danlingkungannya
2.3 Menunjukkan perilaku santun, tolerandan peduli dalam melakukan interaksisosial dengan lingkungan dan temansebaya
3.5 Memahami manusia dalam dinamikainteraksi dengan lingkungan alam,sosial, budaya, dan ekonomi
4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi

Indikator
4.5.1 Menceritakan pengalamannya menjaga keharmonisan hubungan dengan teman sebagai pengamalan nilai-nilai Pancasila
4.5.2 Menceritakan budaya Indonesia yang ada di daerah-daerah contoh: alat musik yang dimiliki oleh berbagai suku di Indonesia contoh: angklung dari Jawa Barat dll.
4.5.3 Menceritakan berbagai budaya di Indonesia contoh : tarian daerah, makanan daerah, musik daerah
4.5.4 Menceritakan tentang cara memainkan alat musik tradisional

C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan bereksplorasi siswa dapat menjelaskan sumber bunyi dalam bentuk tulisan dengan benar
2. Dengan membaca teks siswa dapat menjelaskan sumber bunyi dalam bentuk tulisan dengan benar
3. Dengan bereksplorasi dengan benda-benda sekitar, siswa dapat membandingkan bunyi yang dihasilkan oleh benda yang bergetar  dengan benar.
4. Dengan berdiskusi siswa dapat menceritakan pengalamannya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.

D. Materi
1. Benda-benda yang bergetar dan menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi.
2. Bunyi dapat merambat melalui benda padat, cair, dan gas. Akan tetapi, bunyi tidak dapat merambat pada ruang hampa
3. Membandingkan bunyi yang dihasilkan oleh benda yang bergetar.
4. Menceritakan pengalamannya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dengan benar

E. Metodedan Pendekatan Pembelajaran.
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode :Questions Student Have

F. Media , Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media :  Papantulis
2. Alat : Berbagai jenis benda yang menghasilkan bunyi seperti ddddddddddd   botol,  sendok, tutup panci, dan lain-lain
3. Sumber :  Buku Siswa kurikulum 13 hal24s.d28


G. Langkah-langkahPembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Memberi salam, dan menanyakan keadaan siswa
2. Berdoabersama
3. Melakukan apersepsi sebagai awal komunikasi guru sebelum melaksanakan pembelajaran inti
4. Guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti pelajaran
5. Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan hari ini dan tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut. 10 menit
Inti 1. Guru menjelaskan materi tentang pembelajaran tema Indahnya Kebersamaan sub tema Keberagaman Budaya Bangsaku, untuk mengetahui daya serap siswa, guru menyuruh siswa membaca materi yang ada di buku
2. Guru memberikan kertas pada masing-masing siswa untuk membuat sebuah pertanyaan
3. Siswa bertukar kertas yang berisi pertanyaan sesuai arahan guru
4. Guru memilih beberapa siswa untuk menjawab pertanyaan dari teman sebangkunya
5. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil pertanyaan yang telah di bahas. 50
menit
Penutup 1. Guru membimbing siswa untuk merangkum materi yang baru di sajikan.
2. Siswa melakukan perenungan dengan menjawab pertanyaan yang terdapat dalam buku siswa
3. menutup pembelajaran 10 menit

H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian aktivitas : observasi keaktivan siswa
b. Penilaian Pengetahuan : uraian
Menggunakan instrumen penilaian hasil belajar dengan tes tertulis

2 Instrumen Penilaian
a. Penilaian aktivitas


NO



 Nama
  siswa Aspek Penilaian Aktivitas

JML

%
Memperhatikanpelajaran Mengerjakantugas Bertanya MengeluarkanPendapat
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1.
2.
3.

b. Penilaian Pengetahuan:
No. Nama siswa Skor   Jumlah Tuntas
1 2   3   4   5   Ya Tidak
1.
2.
3.

Tes tertulis: Skor
Jumlah Soal: 5 Soal



Mengetahui
Kepala Sekolah


Tuki Adiriyanto, S.Pd
NIP. Situbondo, .................................
Guru Kelas IV


Erfan Adi Rachman
     NIM. 201210028


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Siklus I Pertemuan 2)

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Negeri 3 Ardirejo
Kelas/Semester : IV/1 ( satu)
Tema : 1. Indahnya Kebersamaan
Sub Tema : Keberagaman Budaya Bangsaku
Pembelajaran ke : 4
Alokasi waktu : 2 x 35 Menit (1 x Pertemuan)

A. KompetensiInti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percayadiri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, mendengar,melihat membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan    kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar
PPKn
1.1. Menghargai kebhinneka-tunggal ikaan dan keberagaman agama, suku bangsa, pakaian tradisional, bahasa,rumah adat, makanan khas,upacara adat, sosial, dan ekonomidi lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar.
2.1 Menunjukkan perilaku, disiplin,tanggung jawab, percaya diri, berani mengakui kesalahan, meminta maafdan memberi maaf sebagai mana dicontohkan tokoh penting yang berperan dalam perjuangan menentang penjajah hingga kemerdekaan Republik Indonesia sebagai perwujudan nilai dan moral Pancasila.
3.1 Memahami makna dan keterkaitan simbol-simbol sila Pancasila dalam memahami Pancasila secara utuh
4.1 Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan sekolah dari sudut pandang kelima simbol Pancasila sebagai satu kesatuan yang utuh

Indikator
3.1.1 Menceritakan pengalaman mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
3.1.2 Menyebutkan arti lambang pohon beringin dalam simbol sila ke tiga dalam Pancasila dan perilaku sehari-hari
3.1.3 Menyebutkan simbol sila ke empat Pancasila dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
4.1.1 Menyebutkan arti lambang kepala banteng dalam sila ke lima dalam perilaku sehari-hari
4.1.2 Menjelaskan arti lambang sila ke lima dalam Pancasila dan perilaku sehari-hari

Kompetensi Dasar
IPA
1.1 Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2.2 Memiliki rasa ingin tahu dan ketertarikan pada matematika yang terbentuk melalui pengalaman belajar
3.5 Memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indra pendengaran
4.1 Menyajikanhasilpercobaanatauobservasitentangbunyi


Indikator
3.5.1 Menjelaskan sumber bunyi dalam bentuk tulisan
3.5.2 Membandingkan bunyi yang dihasilkan oleh benda yang bergetar tulis hasil percobaan tentang perambatan bunyi
3.5.3 Menyebutkan bermacam-macam bentuk bunyi yang berasal dari benda padat yang dapat di dengar
3.5.4 Menyebutkan bermacam bentuk benda bunyi yang di hasilkan oleh benda gas
4.1.1 Membandingkan hasil bunyi yang dihasilkan oleh benda padat dan benda cair
4.1.2 Membandingkan hasil bunyi yang dihasilkan oleh benda cair dan benda gas

Kompetensi Dasar
IPS
1.3IMenerima karunia Tuhan YME yangtelah menciptakan manusia dan lingkungannya
2.3 Menunjukkan perilaku santun, tolerandan peduli dalam melakukan interaksisosial dengan lingkungan dan temansebaya
3.5 Memahami manusia dalam dinamikainteraksi dengan lingkungan alam,sosial, budaya, dan ekonomi
4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi

Indikator
4.5.1 Menceritakan pengalamannya menjaga keharmonisan hubungan dengan teman sebagai pengamalan nilai-nilai Pancasila
4.5.2 Menceritakan budaya Indonesia yang ada di daerah-daerah contoh: alat musik yang dimiliki oleh berbagai suku di Indonesia contoh: angklung dari Jawa Barat dll.
4.5.3 Menceritakan berbagai budaya di Indonesia contoh : tarian daerah, makanan daerah, music daerah
4.5.4 Menceritakan tentang cara memainkan alat musik tradisional

C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan bereksplorasi siswa dapat menjelaskan sumber bunyi dalam bentuk tulisan dengan benar
2. Dengan membaca teks siswa dapat menjelaskan sumber bunyi dalam bentuk tulisan dengan benar
3. Dengan bereksplorasi dengan benda-benda sekitar, siswa dapat membandingkan bunyi yang dihasilkan oleh benda yang bergetar dengan benar.
4. Dengan berdiskusi siswa dapat menceritakan pengalamannya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.

D. Materi
1. Benda-benda yang bergetar dan menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi.
2. Bunyi dapat merambat melalui benda padat, cair, dan gas. Akan tetapi, bunyi tidak dapat merambat pada ruang hampa
3. Membandingkan bunyi yang dihasilkanoleh benda yang bergetar.
4. Menceritakan pengalamannya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dengan benar

E. Metodedan Pendekatan Pembelajaran.
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Questions Student Have

F. Media , Alat, danSumber Pembelajaran
1. Media :  Papan tulis
2. Alat : Berbagai jenis benda yang menghasilkan bunyi seperti dddddddd         dbotol,  sendok, tutup panci, dan lain-lain
3. Sumber :  Buku Siswa kurikulum 13 hal 24 s.d 28


G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Memberi salam, dan menanyakan keadaan siswa
2. Berdoabersama
3. Melakukan apersepsi sebagai awal komunikasi guru sebelum melaksanakan pembelajaran inti
4. Guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti pelajaran
5. Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan hari ini dan tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut. 10 menit
Inti 1. Guru memberikan kertas kepada siswa untuk membuat pertanyaan sesuai dengan mata pelajaran yang sedang di pelajari.
2. Siswa membaca pertanyaan yang di dapat dari teman sebangkunya
3. Guru memberikan arahan kepada siswa untuk memberikan tanda centang pada pertanyaan yang sulit
4. Siswa menjawab pertanyaan dari teman sebangkunya
5. Guru memberikan pembahasan terhadap materi yang telah disampaikannya Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah di pelajarinya
6. Setelah kegiatan tanya jawab guru memberikan tes individu untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa dalam menerima pelajaran dengan pembelajaran Question Student Have. 50
menit
Penutup 1. Guru membimbing siswa untuk merangkum materi yang baru di sajikan.
4. Siswa melakukan perenungan dengan menjawab pertanyaan yang terdapat dalam buku siswa
5. .menutup pembelajaran 10 menit

H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian aktivitas : observasi keaktivan siswa
b. Penilaian Pengetahuan : uraian
Menggunakan instrumen penilaian hasil belajar dengan tes tertulis

2. Instrumen Penilaian
a. Penilaian aktivitas


NO



 Nama
  siswa Aspek Penilaian Aktivitas

JML

%
Memperhatikanpelajaran Mengerjakantugas Bertanya MengeluarkanPendapat
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1.
2.
3.

b. Penilaian Pengetahuan:
No. Nama siswa Skor   Jumlah Tuntas
1 2   3   4   5   Ya Tidak
1.
2.
3.

Tes tertulis: Skor
Jumlah Soal: 5 Soal

Mengetahui
Kepala Sekolah


Tuki Adiriyanto, S.Pd
NIP. Situbondo, ............................................
Guru Kelas IV


Erfan Adi Rachman
NIM.201210028

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Siklus II Pertemuan 1)

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Negeri 3 Ardirejo
Kelas/Semester : IV/1 ( satu)
Tema : 1. Indahnya Kebersamaan
Sub Tema : Keberagaman Budaya Bangsaku
Pembelajaran ke : 4
Alokasi waktu : 2 x 35 Menit (1 x Pertemuan)

A. KompetensiInti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percayadiri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, mendengar,melihat membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan    kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KompetensiDasar dan Indikator
Kompetensi Dasar
PPKn
1.1 Menghargai kebhinneka-tunggalikaan dan keberagaman agama, suku bangsa, pakaian tradisional, bahasa,rumah adat, makanan khas,upacara adat, sosial, dan ekonomidi lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar.
2.1 Menunjukkan perilaku, disiplin,tanggung jawab, percaya diri, berani mengakui kesalahan, meminta maafdan memberi maaf sebagaimana dicontohkan tokoh penting yang berperan dalam perjuangan menentang penjajah hingga kemerdekaan Republik Indonesia sebagai perwujudan nilai dan moral Pancasila.
3.1 Memahami makna dan keterkaitan simbol-simbol sila Pancasila dalam memahami Pancasila secara utuh
4.1 Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan sekolah dari sudut pandang kelima simbol Pancasila sebagai satu kesatuan yang utuh

Indikator
3.1.1 Menceritakan pengalaman mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
3.1.2 Menyebutkan arti lambang pohon beringin dalam simbol sila ke tiga dalam Pancasila dan perilaku sehari-hari
3.1.3 Menyebutkan simbol sila ke empat Pancasila dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
4.1.1 Menyebutkan arti lambang kepala banteng dalam sila ke lima dalam perilaku sehari-hari
4.1.2 Menjelaskan arti lambang sila ke lima dalam Pancasila dan perilaku sehari-hari

Kompetensi Dasar
IPA
1.1 Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2.2 Memiliki rasa ingin tahu dan ketertarikan pada matematika yang terbentuk melalui pengalaman belajar
3.5 Memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indra pendengaran
4.1 Menyajikanhasilpercobaanatauobservasitentangbunyi

Indikator
3.5.1 Menjelaskan sumber bunyi dalam bentuk tulisan
3.5.2 Membandingkan bunyi yang dihasilkan oleh benda yang bergetar tulis hasil percobaan tentang perambatan bunyi
3.5.3 Menyebutkan bermacam-macam bentuk bunyi yang berasal dari benda padat yang dapat di dengar
3.5.4 Menyebutkan bermacam bentuk benda bunyi yang di hasilkan oleh benda gas
4.1.1 Membandingkan hasil bunyi yang dihasilkan oleh benda padat dan benda cair
4.1.2 Membandingkan hasil bunyi yang dihasilkan oleh benda cair dan benda gas

Kompetensi Dasar
IPS
1.3jMenerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya
2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya
3.5 Memahami manusia dalam dinamikainteraksi dengan lingkungan alam,sosial, budaya, dan ekonomi
4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi

Indikator
4.5.1 Menceritakan pengalamannya menjaga keharmonisan hubungan dengan teman sebagai pengamalan nilai-nilai Pancasila
4.5.2 Menceritakan budaya Indonesia yang ada di daerah-daerah contoh: alat musik yang dimiliki oleh berbagai suku di Indonesia contoh: angklung dari Jawa Barat dll.
4.5.3 Menceritakan berbagai budaya di Indonesia contoh : tarian daerah, makanan daerah, musik daerah
4.5.4 Menceritakan tentang cara memainkan alat musik tradisional
C. TujuanPembelajaran
1. Dengan bereksplorasi siswa dapat menjelaskan sumber bunyi dalam bentuk tulisan dengan benar
2. Dengan membaca teks siswa dapat menjelaskan sumber bunyi dalam bentuk tulisan dengan benar
3. Dengan bereksplorasi dengan benda-benda sekitar, siswa dapat membandingkan bunyi yang dihasilkan oleh benda yang bergetar dengan benar.
4. Dengan berdiskusi siswa dapat menceritakan pengalamannya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.

D. Materi
1. Benda-benda yang bergetar dan menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi.
2. Bunyi dapat merambat melalui benda padat, cair, dan gas. Akan tetapi, bunyi tidak dapat merambat pada ruang hampa
3. Membandingkanbunyi yang dihasilkan oleh benda yang bergetar.
4. Menceritakan pengalamannya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dengan benar

E. MetodedanPendekatanPembelajaran.
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Questions Student Have

F. Media , Alat, danSumber Pembelajaran
1. Media :  Papantulis
2. Alat : Berbagai jenis benda yang menghasilkan bunyi seperti dddddddddddd  dbotol,  sendok, tutup panci, dan lain-lain
3. Sumber belajar:  Buku Siswa kurikulum 13 hal 24 s.d 28


G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Memberi salam, dan menanyakan keadaan siswa
2. Berdoabersama
3. Melakukan apersepsi sebagai awal komunikasi guru sebelum melaksanakan pembelajaran inti
4. Guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti pelajaran
5. Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan hari ini dan tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut. 10 menit
Inti 1. Guru menunjukkan beberapa gambar alat musik
2. Guru menjelaskan materi tentang pembelajaran tema Indahnya Kebersamaan sub tema Keberagaman Budaya Bangsaku.
3. Guru mengarahkan siswa untuk membuat pertanyaan yang ditulis di sebuah kertas
4. Siswa memberikan kertas yang berisi pertanyaan kepada teman disamping kirinya
5. Siswa diminta menghitung tanda centang yang ada pada kertasnya dan mengumpulkan pertanyaan yang di anggap sulit kemudian dibahas bersama.
6. Guru memberi respon kepada pertanyaan-pertanyaan dengan Jawaban langsung secara singkat. 50
menit
Penutup 1. Guru membimbing siswa untuk merangkum materi yang baru di sajikan.
2. Siswa melakukan perenungan dengan menjawab pertanyaan yang terdapat dalam buku siswa
3. Menutup pembelajaran 11 menit
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian aktivitas : observasi keaktivan siswa
b. Penilaian Pengetahuan : uraian
Menggunakan instrumen penilaian hasil belajar dengan tes tertulis

2. Instrumen Penilaian
a. Penilaian aktivitas


NO



 Nama
  siswa Aspek Penilaian Aktivitas

JML

%
Memperhatikanpelajaran Mengerjakantugas Bertanya MengeluarkanPendapat
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1.
2.
3.

b. Penilaian Pengetahuan:
No. Nama siswa Skor   Jumlah Tuntas
1 2   3   4   5   Ya Tidak
1.
2.
3.

Tes tertulis: Skor
Jumlah Soal: 5 Soal






Mengetahui
Kepala Sekolah


Tuki Adiriyanto, S.Pd
NIP. Situbondo, ............................................
Guru Kelas IV


Erfan Adi Rachman
NIM.201210028


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Siklus II Pertemuan 2)

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Negeri 3 Ardirejo
Kelas/Semester : IV/1 ( satu)
Tema : 1. Indahnya Kebersamaan
Sub Tema : Keberagaman Budaya Bangsaku
Pembelajaran ke : 4
Alokasi waktu : 2 x 35 Menit (1 x Pertemuan)

A. KompetensiInti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percayadiri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, mendengar,melihat membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan    kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KompetensiDasar dan Indikator
Kompetensi Dasar
PPKn
1.1 Menghargai kebhinneka-tunggalikaan dan keberagaman agama, suku bangsa, pakaian tradisional, bahasa,rumah adat, makanan khas,upacara adat, sosial, dan ekonomidi lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar.
2.1 Menunjukkan perilaku, disiplin, tanggung jawab, percaya diri, berani mengakui kesalahan, meminta maafdan memberi maaf sebagaimana dicontohkan tokoh penting yang berperan dalam perjuangan menentang penjajah hingga kemerdekaan Republik Indonesia sebagai perwujudan nilai dan moral Pancasila.
3.1 Memahami makna dan keterkaitan simbol-simbol sila Pancasila dalam memahami Pancasila secara utuh
4.1 Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan sekolah dari sudut pandang kelima simbol Pancasila sebagai satu kesatuan yang utuh

Indikator
3.1.1 Menceritakan pengalaman mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
3.1.2 Menyebutkan arti lambang pohon beringin dalam simbol sila ke tiga dalam Pancasila dan perilaku sehari-hari
3.1.3 Menyebutkan simbol sila ke empat Pancasila dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
4.1.1 Menyebutkan arti lambang kepala banteng dalam sila ke lima dalam perilaku sehari-hari
4.1.2 Menjelaskan arti lambang sila ke lima dalam Pancasila dan perilaku sehari-hari

Kompetensi Dasar
IPA
1.1 Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2.2 Memiliki rasa ingin tahu dan ketertarikan pada matematika yang terbentuk melalui pengalaman belajar
3.5 Memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indra pendengaran
4.1 Menyajikanhasilpercobaanatauobservasitentangbunyi

Indikator
3.5.1 Menjelaskan sumber bunyi dalam bentuk tulisan
3.5.2 Membandingkan bunyi yang dihasilkan oleh benda yang bergetar tulis hasil percobaan tentang perambatan bunyi
3.5.3 Menyebutkan bermacam-macam bentuk bunyi yang berasal dari bendapadat yang dapat di dengar
3.5.4 Menyebutkan bermacam bentuk benda bunyi yang di hasilkan oleh benda gas
4.1.1 Membandingkan hasil bunyi yang dihasilkan oleh bendapadat dan benda cair
4.1.2 Membandingkan hasil bunyi yang dihasilkan oleh benda cair dan benda gas

Kompetensi Dasar
IPS
1.3NMenerima karunia Tuhan YME yangtelah menciptakan manusia danlingkungannya
2.3 Menunjukkan perilaku santun, tolerandan peduli dalam melakukan interaksisosial dengan lingkungan dan temansebaya
3.5 Memahami manusia dalam dinamikainteraksi dengan lingkungan alam,sosial, budaya, dan ekonomi
4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi

Indikator
4.5.1 Menceritakan pengalamannya menjaga keharmonisan hubungan dengan teman sebagai pengamalan nilai-nilai Pancasila
4.5.2 Menceritakan budaya Indonesia yang ada di daerah-daerah contoh: alat musik yang dimiliki oleh berbagai suku di Indonesia contoh: angklung dari Jawa Barat dll.
4.5.3 Menceritakan berbagai budaya di Indonesia contoh : tarian daerah, makanan daerah, musik  daerah
4.5.4 Menceritakan tentang cara memainkan alat musik tradisional
C. TujuanPembelajaran
1. Dengan bereksplorasi siswa dapat menjelaskan sumberbunyi dalam bentuk tulisan dengan benar
2. Dengan membaca teks siswa dapat menjelaskan sumber bunyi dalam bentuk tulisan dengan benar
3. Dengan bereksplorasi dengan benda-benda sekitar, siswa dapat membandingkan bunyi yang dihasilkan oleh benda yang bergetar dengan benar.
4. Dengan berdiskusi siswa dapat menceritakan pengalamannya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.

D. Materi
1. Benda-benda yang bergetar dan menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi.
2. Bunyi dapat merambat melalui benda padat, cair, dan gas. Akan tetapi, bunyi tidak dapat merambat pada ruang hampa
3. Membandingkan bunyi yang dihasilkan oleh benda yang bergetar.
4. Menceritakan pengalamannya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dengan benar

E. Metodedan Pendekatan Pembelajaran.
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Questions Student Have

F. Media , Alat, danSumberPembelajaran
1. Media :  Papantulis
2. Alat : Berbagai jenis benda yang menghasilkan bunyi seperti dddddddddddd  dbotol,  sendok, tutup panci, dan lain-lain
3. Sumberbelajar :  Buku Siswa kurikulum 13 hal 24 s.d 28


G. Langkah-langkahPembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Memberi salam, dan menanyakan keadaan siswa
2. Berdoabersama
3. Melakukan apersepsi sebagai awal komunikasi guru sebelum melaksanakan pembelajaran inti
4. Guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti pelajaran
5. Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan hari ini dan tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut. 10 menit
Inti 1. Guru menjelaskan materi tentang pembelajaran tema Indahnya Kebersamaan sub tema Keberagaman Budaya Bangsaku, untuk mengetahui daya serap siswa, guru menyuruh siswa membaca materi yang ada di buku
2. Guru menunjukkan beberapa contoh gambar alat musik
3. Guru memberikan kertas kepada siswa untuk membuat pertanyaan
4. Guru menyuruh siswa membaca pertanyaan dan memberikan tanda centang yang ada pada kertas, kemudian mengembalikan kertas pada pemiliknya dan menghitung tanda centang tersebut.
5. Guru meminta beberapa orang siswa untuk membacakan pertanyaan yang ditulis meskipun tidak mendapatkan tanda centang yang banyak kemudian beri jawaban.
6. Guru memberikan pembahasan terhadap materi yang telah disampaikannya Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah di pelajarinya
7. Setelah kegiatan tanya jawab guru memberikan tes individu untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa dalam menerima pelajaran dengan pembelajaran Question Student Have. 50
menit
Penutup 1. Guru membimbing siswa untuk merangkum materi yang baru di sajikan.
2. Siswa melakukan perenungan dengan menjawab pertanyaan yang terdapat dalam buku siswa
3. Menutup pembelajaran 12 menit

H. Penilaian
1. TeknikPenilaian
a. Penilaian aktivitas : observasi keaktivan siswa
b. Penilaian Pengetahuan : uraian
Menggunakan instrumen penilaian hasil belajar dengan tes tertulis

2. Instrumen Penilaian
a. Penilaian aktivitas


NO



 Nama
  siswa Aspek Penilaian Aktivitas

JML

%
Memperhatikanpelajaran Mengerjakantugas Bertanya MengeluarkanPendapat
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1.
2.
3.











b. Penilaian Pengetahuan:
No. Nama siswa Skor   Jumlah Tuntas
1 2   3   4   5   Ya Tidak
1.
2.
3.

Tes tertulis: Skor
Jumlah Soal: 5 Soal











Mengetahui
Kepala Sekolah


Tuki Adiriyanto, S.Pd
NIP. Situbondo, ............................................
Guru Kelas IV


Erfan Adi Rachman
NIM.201210028











LEMBAR OBSERVASI KEAKTIVAN SISWA


NO



Nama
siswa Aspek Penilaian Aktivitas

JML

Presentase
%
Memperhatikan
pelajaran Mengerjakan
tugas Bertanya Mengeluarkan
Pendapat
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
dst

Keterangan:
Memperhatikan pelajaran
3 = Siswa selalum memperhatikan penjelasan guru
2 = Siswa memperhatikan penjelasan guru tetapi kurang serius
1 = Siswa diam dan tidak memperhatikan penjelasan guru
Mengerjakan tugas
3 = Siswa mengerjakan tugas dan benar seluruhnya
2 = Siswa mengerjakan tugas dan sebagian benar seluruhnya
1 = Siswa mengerjakan tugas dan banyak salahnya
Bertanya
3 = Siswa Bertanya lebih dari 3 kali
2 = Siswa Bertanya  3 kali
1 = Siswa Bertanya lebih hanya 1 kali
Mengemukakan Pendapat
3 = Siswa Mengemukakan Pendapat sesuai materi, mengemukakan secara runtut dengan bahasa indonesia yang baik dan benar
2D=Siswa Mengemukakan Pendapat sesuai materi tetapi tidak menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar
1= Siswa Mengemukakan Pendapat tidak sesuai dengan materi dan tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Analisis Hasil Observasi Terhadap Keaktifan Siswa Pada Pra Siklus
No Nama Siswa Aspek Penilaian JML

vKetercapian
Memperhatikan
Pelajaran Mengerjakan
tugas Bertanya Mengemukakan
Pendapat
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Mulyadi 2 1 2 2 7 58,33
2 Rina Riska 1 2 2 3 8 66,66
3 Adit Pratama 3 3 3 1 10 83,33
4 Ahmad Faisal 1 3 3 2 9 75
5 Anandita Dwi W. 3 1 2 2 8 66,66
6 Gama Eka G. H. 2 3 3 2 10 83,33
7 Icha Fajaria 1 2 2 2 7 58,33
8 Imawati 1 3 1 1 6 50
9 Khairil Ikhwan 1 2 1 1 5 41,66
10 Moechamad F. 3 3 1 2 9 75
11 Moh. Deny A. 2 2 2 2 8 66,66
12 Natasya Bulan A. 2 3 3 1 9 75
13 Nur Fatmawati 2 2 3 1 7 58,33
14 Rafif Fahri R. 2 3 1 2 8 66,66
15 Putri Amelia 1 2 3 3 9 75
16 Ratu Salsa Bella 3 1 1 2 7 58,33
17 Renata Fitria W. 1 1 3 3 8 66,66
18 Reyhan Angga P. 3 1 1 3 8 66,66
19 Riskia Intan H. 1 1 1 2 5 41,66
20 Tika Aprilianti 2 1 1 3 7 58,33
21 Yuni Nurul J. 3 1 3 1 8 66,66
22 Dimas K.S. 1 3 1 1 6 50
Jumlah skor 9 14 18 8 12 24 9 10 24 7 20 15 169
Skor Tercapai 41 44 43 42
Skor maksimal 66 66 66 66 264
% Ketercapaian 62,12 66,66 65,15 63,63 64,01










Analisis Hasil Observasi Terhadap Keaktifan Siswa Pada Siklus I Pertemuan 1
No Nama Siswa Aspek Penilaian JML

vKetercapian
Memperhatikan
Pelajaran Mengerjakan
tugas Bertanya Mengemukakan
Pendapat
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Mulyadi 3 3 3 3 12 100
2 Rina Riska 3 2 3 3 11 91,66
3 Adit Pratama 2 3 2 2 9 75
4 Ahmad Faisal 3 1 3 3 10 83,33
5 Anandita Dwi W. 3 3 1 3 10 83,33
6 Gama Eka G. H. 3 3 3 3 12 100
7 Icha Fajaria 3 2 2 2 9 75
8 Imawati 3 3 3 3 12 100
9 Khairil Ikhwan 3 3 3 3 12 100
10 Moechamad F. 2 2 3 3 10 83,33
11 Moh. Deny A. 2 3 3 3 11 91,66
12 Natasya Bulan A. 3 3 3 3 12 100
13 Nur Fatmawati 2 2 2 3 9 75
14 Rafif Fahri R. 3 3 2 2 10 83,33
15 Putri Amelia 3 1 3 3 10 83,33
16 Ratu Salsa Bella 3 3 3 2 11 91,66
17 Renata Fitria W. 1 2 3 3 9 75
18 Reyhan Angga P. 3 3 3 3 12 100
19 Riskia Intan H. 3 3 2 3 11 91,66
20 Tika Aprilianti 2 1 3 3 9 75
21 Yuni Nurul J. 3 3 1 2 9 75
22 Dimas K.S. 3 3 3 3 12 100
Jumlah skor 1 10 48 3 10 42 2 10 45 0 10 51 232
Skor Tercapai 59 55 57 61
Skor maksimal 66 66 66 66 264
% Ketercapaian 83,33 78,79 81,82 93,94 85,98










Analisis Hasil Observasi Terhadap Keaktifan Siswa Pada Siklus I Pertemuan 2
No Nama Siswa Aspek Penilaian JML

vKetercapian
Memperhatikan
Pelajaran Mengerjakan
tugas Bertanya Mengemukakan
Pendapat
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Mulyadi 3 3 3 3 12 100
2 Rina Riska 3 2 3 3 11 91,66
3 Adit Pratama 2 3 2 2 9 75
4 Ahmad Faisal 3 1 3 3 10 83,33
5 Anandita Dwi W. 3 3 1 3 10 83,33
6 Gama Eka G. H. 3 3 3 3 12 100
7 Icha Fajaria 3 2 2 2 9 75
8 Imawati 3 3 3 3 12 100
9 Khairil Ikhwan 3 3 3 3 12 100
10 Moechamad F. 2 1 3 3 9 75
11 Moh. Deny A. 2 3 3 3 11 91,66
12 Natasya Bulan A. 3 3 3 3 12 100
13 Nur Fatmawati 2 2 2 3 9 75
14 Rafif Fahri R. 3 3 2 2 10 83,33
15 Putri Amelia 1 1 3 3 8 66,66
16 Ratu Salsa Bella 3 3 3 2 11 91,66
17 Renata Fitria W. 1 2 1 3 7 58,33
18 Reyhan Angga P. 3 3 3 3 12 100
19 Riskia Intan H. 1 3 2 3 9 75
20 Tika Aprilianti 2 1 3 3 9 75
21 Yuni Nurul J. 2 3 1 2 8 66,66
22 Dimas K.S. 3 3 3 3 12 100
Jumlah skor 3 12 39 4 8 42 3 10 42 0 10 51 229
Skor Tercapai 54 54 55 61
Skor maksimal 66 66 66 66 264
% Ketercapaian 81,82 81,82 83,33 92,42 86,74










Analisis Hasil Observasi Terhadap Keaktifan Siswa Pada Siklus II Pertemuan 1
No Nama Siswa Aspek Penilaian JML

vKetercapian
Memperhatikan
Pelajaran Mengerjakan
tugas Bertanya Mengemukakan
Pendapat
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Mulyadi 3 3 3 3 12 100
2 Rina Riska 3 2 3 3 11 91,66
3 Adit Pratama 1 3 3 2 9 75
4 Ahmad Faisal 3 2 3 3 11 91,66
5 Anandita Dwi W. 3 1 3 3 10 83,33
6 Gama Eka G. H. 3 3 3 3 12 100
7 Icha Fajaria 2 2 3 2 9 75
8 Imawati 3 3 3 3 12 100
9 Khairil Ikhwan 3 3 3 3 12 100
10 Moechamad F. 2 3 2 3 10 83,33
11 Moh. Deny A. 2 3 2 3 10 83,33
12 Natasya Bulan A. 3 3 3 3 12 100
13 Nur Fatmawati 2 3 2 3 10 83,33
14 Rafif Fahri R. 3 3 2 2 10 83,33
15 Putri Amelia 2 2 3 1 9 75
16 Ratu Salsa Bella 3 3 2 3 11 91,66
17 Renata Fitria W. 1 2 3 3 9 75
18 Reyhan Angga P. 3 3 3 1 10 83,33
19 Riskia Intan H. 3 3 2 3 11 91,66
20 Tika Aprilianti 2 1 3 3 9 75
21 Yuni Nurul J. 3 3 3 3 12 100
22 Dimas K.S. 3 3 3 3 12 100
Jumlah skor 2 12 45 2 8 48 0 12 45 2 6 51 233
Skor Tercapai 59 58 57 59
Skor maksimal 66 66 66 66 264
% Ketercapaian 89,39 87,87 86,36 89,39 88,25










Analisis Hasil Observasi Terhadap Keaktifan Siswa Pada Siklus II Pertemuan 2
No Nama Siswa Aspek Penilaian JML

vKetercapian
Memperhatikan
Pelajaran Mengerjakan
tugas Bertanya Mengemukakan
Pendapat
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Mulyadi 3 3 3 3 12 100
2 Rina Riska 3 2 3 3 11 91,66
3 Adit Pratama 3 3 2 2 10 83,33
4 Ahmad Faisal 3 2 3 3 11 91,66
5 Anandita Dwi W. 2 3 3 3 11 91,66
6 Gama Eka G. H. 3 3 3 3 12 100
7 Icha Fajaria 1 2 3 2 8 66,66
8 Imawati 3 3 3 3 12 100
9 Khairil Ikhwan 3 3 3 3 12 100
10 Moechamad F. 3 3 1 3 10 83,33
11 Moh. Deny A. 3 3 2 3 11 91,66
12 Natasya Bulan A. 3 3 3 3 12 100
13 Nur Fatmawati 2 3 1 3 9 75
14 Rafif Fahri R. 3 3 3 2 11 91,66
15 Putri Amelia 3 3 3 3 12 100
16 Ratu Salsa Bella 3 3 2 3 11 91,66
17 Renata Fitria W. 3 1 3 3 10 83,33
18 Reyhan Angga P. 3 3 3 2 11 91,66
19 Riskia Intan H. 3 3 3 3 12 100
20 Tika Aprilianti 2 1 3 3 9 75
21 Yuni Nurul J. 1 3 3 3 10 83,33
22 Dimas K.S. 3 3 3 3 12 100
Jumlah skor 2 6 51 2 6 51 2 6 51 0 8 54 239
Skor Tercapai 59 59 59 62
Skor maksimal 66 66 66 66 264
% Ketercapaian 89,39 89,39 89,39 93,94 90,53










ANALISIS ULANGAN
No. Nama Siswa Skor yang diperoleh Jumlah Ketuntasan
1 2 3 4 5 Skor Ya Tidak
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Skor Tercapai
Skor Maksimal
% Ketercapaian

Taraf pencapaian ketuntasan
a. Ketuntasan perorangan
Jumlah siswa yang tuntas belajar :
Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar :
b. Ketuntasan klasikal
Taraf pencapaian :     n      x   100%      =
    N




ANALISIS ULANGAN PRA SIKLUS
No. Nama Siswa Skor yang diperoleh Jumlah Ketuntasan
1 2 3 4 5 Skor Ya Tidak
1 Mulyadi 20 20 20 10 10 80
2 Rina Riska 20 10 20 10 10 70
3 Adit Pratama 20 10 10 10 20 70
4 Ahmad Faisal 15 20 20 10 10 75
5 Anandita Dwi W. 20 10 10 10 10 60
6 Gama Eka G. H. 10 20 10 10 10 60
7 Icha Fajaria 20 20 20 10 10 80
8 Imawati 10 20 20 10 20 80
9 Khairil Ikhwan 20 20 15 10 10 75
10 Moechamad F. 20 20 10 5 5 60
11 Moh. Deny A. 20 20 10 10 10 70
12 Natasya Bulan A. 20 20 20 10 10 80
13 Nur Fatmawati 10 10 10 10 10 50
14 Rafif Fahri R. 20 15 20 10 10 75
15 Putri Amelia 20 10 10 10 10 60
16 Ratu Salsa Bella 10 10 20 10 20 70
17 Renata Fitria W. 10 10 20 20 20 80
18 Reyhan Angga P. 10 10 15 20 20 75
19 Riskia Intan H. 20 10 20 20 20 90
20 Tika Aprilianti 10 10 10 10 10 50
21 Yuni Nurul J. 20 10 5 10 10 55
22 Dimas K.S. 10 20 20 5 20 85
Skor Tercapai 355 325 335 240 295 1550 16 6
Skor Maksimal 440 440 440 440 440 2200
% Ketercapaian 80,68 73,86 76,13 54,54 67,04 70,45

Taraf pencapaian ketuntasan
a. Ketuntasan perorangan
Jumlah siswa yang tuntas belajar :  16
Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar :   6
b. Ketuntasan klasikal
Taraf pencapaian :   16       x   100%  =  72,73 %
                    22




ANALISIS ULANGAN SIKLUS 1
No. Nama Siswa Skor yang diperoleh Jumlah Ketuntasan
1 2 3 4 5 Skor Ya Tidak
1 Mulyadi 20 10 20 10 20 80
2 Rina Riska 20 10 20 10 15 75
3 Adit Pratama 20 20 20 10 10 80
4 Ahmad Faisal 15 20 20 10 10 75
5 Anandita Dwi W. 20 20 20 10 10 80
6 Gama Eka G. H. 10 20 20 20 10 80
7 Icha Fajaria 10 20 20 20 10 80
8 Imawati 10 20 10 15 10 65
9 Khairil Ikhwan 20 20 15 10 10 75
10 Moechamad F. 20 20 20 10 10 80
11 Moh. Deny A. 20 20 10 10 10 70
12 Natasya Bulan A. 20 10 20 20 10 80
13 Nur Fatmawati 20 10 10 20 20 80
14 Rafif Fahri R. 20 15 10 10 20 75
15 Putri Amelia 20 5 5 20 10 60
16 Ratu Salsa Bella 10 10 10 20 20 70
17 Renata Fitria W. 20 20 10 10 20 80
18 Reyhan Angga P. 20 20 15 10 10 75
19 Riskia Intan H. 10 20 20 20 20 90
20 Tika Aprilianti 15 20 20 5 10 70
21 Yuni Nurul J. 20 10 5 10 20 55
22 Dimas K.S. 20 20 20 5 20 85
Skor Tercapai 370 360 340 285 305 1660 19 3
Skor Maksimal 440 440 440 440 440 2200
% Ketercapaian 84,09 81,81 77,27 64,77 69,31 75,00

Taraf pencapaian ketuntasan
a. Ketuntasan perorangan
Jumlah siswa yang tuntas belajar :  19
Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar :  3
b. Ketuntasan klasikal
Taraf pencapaian :  19   x   100%  =  86,36 %
                  22






ANALISIS ULANGAN SIKLUS II
No. Nama Siswa Skor yang diperoleh Jumlah Ketuntasan
1 2 3 4 5 Skor Ya Tidak
1 Mulyadi 20 20 20 10 10 80
2 Rina Riska 20 10 20 20 10 80
3 Adit Pratama 20 10 20 10 20 80
4 Ahmad Faisal 15 20 20 10 10 75
5 Anandita Dwi W. 20 20 20 10 10 80
6 Gama Eka G. H. 10 20 20 10 10 70
7 Icha Fajaria 20 20 20 10 10 80
8 Imawati 10 20 20 20 10 80
9 Khairil Ikhwan 20 20 15 10 10 75
10 Moechamad F. 20 20 20 10 10 80
11 Moh. Deny A. 10 20 10 15 20 75
12 Natasya Bulan A. 20 20 10 20 10 80
13 Nur Fatmawati 10 20 20 20 10 80
14 Rafif Fahri R. 10 15 10 20 20 75
15 Putri Amelia 20 10 10 10 15 65
16 Ratu Salsa Bella 10 20 20 10 20 80
17 Renata Fitria W. 20 10 20 10 20 80
18 Reyhan Angga P. 20 20 15 10 10 75
19 Riskia Intan H. 20 10 20 20 20 90
20 Tika Aprilianti 20 10 20 20 5 75
21 Yuni Nurul J. 20 5 10 10 15 60
22 Dimas K.S. 20 20 20 5 20 85
Skor Tercapai 375 360 380 290 295 1700 20 2
Skor Maksimal 440 440 440 440 440 2200
% Ketercapaian 85,22 81,81 86,36 65,90 67,04 77,27

Taraf pencapaian ketuntasan
a. Ketuntasan perorangan
Jumlah siswa yang tuntas belajar : 20
Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar : 2
b. Ketuntasan klasikal
Taraf pencapaian :    20     x   100%  =  90,90 %
                     22






LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN

Nama : …………………………….
Kelas /Semester : IV/I
Tema : 1. Indahnya Kebersamaan
Subtema : 1. Keberagaman Budaya Bangsaku
Pembelajaran : 4

I. Isilahtitik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar!

1. Sebutkan nama alat musik dibawah ini?
 
2. Berasal dari daerah mana alat musik rebana?
3. Sebutkan alat musik yang cara penggunaannya di petik?
4. Gitar termasuk kedalam jenis alat musik?
5. Hentakan kaki, tepuk tangan, dan suara-suara dari mulut merupakan iringan tari yang berasal dari?















Kunci jawaban

No Jawaban Skor
1. Angklung,kecapi,harmonika. 20
2. Jawa tengah 20
3. Gitar,Kecapi, Harpa. 20
4. Alat musik Ritmis 20
5. Tubuh manusia 20
































LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN

Nama : …………………………….
Kelas /Semester : IV/I
Tema : 1. Indahnya Kebersamaan
Subtema : 1. Keberagaman Budaya Bangsaku
Pembelajaran : 4

I. Isilahtitik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Alat musik angklung berasal dari daerah ...
2. Alat musik Saluang dimainkan dengan cara ...
3. Benda-benda yang bergetar dan menghasilkan bunyi disebut ...
4. Bunyi dapat merambat melalui ...
5. Frekuensi bunyi yang hanya dapat didengar pada frekuensi antara 20 sampai dengan 20.000 Hz disebut ...

























Kunci jawaban

No Jawaban Skor
1. Sunda ( Jawa Barat ) 20
2. Dengan di Tiup 20
3. Sumber Bunyi 20
4. dapat merambat melalui medium perantara. Contohnya udara, air, dankayu 20
5. Frekuensi audio atau frekuensi pendengaran manusia 20





























LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN

Nama : ............................................
Kelas /Semester : IV/I
Tema : 1. Indahnya Kebersamaan
Subtema : 1. Keberagaman Budaya Bangsaku
Pembelajaran : 4

I. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Jelaskan apa yang dimaksud sumber bunyi !
2. Sebutkan sumber bunyi yang ada disekitar kita !
3. Media atau benda apakah yang digunakan untuk merambatkan bunyi?
4. apakah yang dimaksud dengan teknik kolase?
5. Apa saja alat dan bahan yang digunakan dalam teknik kolase?























Kunci Jawaban
NO JAWABAN SKOR
1. Sumber bunyi adalah benda-benda yang bergetar dan menghasilkan bunyi 20
2. Gitar, botol yang dipukul 20
3. Cair, gas, padat 20
4. Teknik kolase adalah teknik mendekorasi suatu benda dengan menempelkan materiseperti kertas, kaca, kain, daun kering dan sebagainya, kemudian dikombinasikan
dengan teknik melukis dengan cat atau media sejenis. 20
5. Kertas, kain, kaca, daun kering, cat dll. 20


















PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU
1. Bagaimana tanggapan ibu mengenai strategi Question Student Have yang baru saja saya terapkan?
2. Lalau, saran apa yang dapat ibu berikan agar pembelajaran dengan strategi Question Student Have dapat berjalan dengan baik?
3. Menurut ibu apakah penerapan strategi Question Student Have baik digunakan pada mata pelajaran tema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku untuk meningkatkan hasil belajar siswa?
4. Apakah ibu juga akan menerapkan strategi Question Student Have pada setiap kegiatan belajar mengajar selanjutnya?
5. Terima kasih bu, atas waktunya dan kesediaan menjawab pertanyaan saya?



















PEDOMAN INTERVIEW / WAWANCARA PADA SISWA
1. Bagaimana menurutmu pelajaran tema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku setelah diterapkan dengan menggunakan strategi Question Student Have?
2. Bagaimana aktivitas belajarmu terhadap mata tema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan strategi Question Student Have?
3. Apakah yang kamu lakukan jika ada materi pelajaran yang kamu belum mengerti atau kurang jelas, apakah kamu akan bertanya langsung pada guru, bertanya kepada teman atau membaca buku?mengapa?
4. Apa yang kamu lakukan apabila guru memberikan tugas LKS, apakah kamu segera mengerjakan, contoh pekerjaan teman atau tidak mengerjakan sama sekali?mengapa?
5. Saat diberi tugas secara kelompok, apakah kamu juga ikut berdiskusi atau bertanya sekedar berkumpul saja dengan kelompok?mengapa?
6. Berkaitan dengan tugas yang diberikan guru, selain metode yang diterapkan oleh guru apakah kamu juga membaca buku lain untuk menyelesaikan tugas tersebut?mengapa?
7. Apakah kamu saat gurumu menggunakan strategi Question Student Have pada mata pelajaran tema indahnya kebersamaan subtema keberagaman budaya bangsaku?(senang/kurang senang/ tidak senang)mengapa?
8. Apakah dengan pembelajaran menggunakan Question Student Have kamu menghadapi kesulitan?dimana letak kesulitannya?







Hasil Wawancara dengan Guru Kelas IV SD Negeri 3 Ardirejo
Peneliti :“Bagaimana tanggapan Ibu mengenai StrategiQuestions Student Have yang baru saja saya terapkan?”
Guru :”Saya rasa bagus, karena menurut saya pembelajaran tersebut membuat siswa aktif dan mandiri dalam belajar, serta dapat meringankan tugas saya sebagai pendididk karena saya bukan satu-satunya sumber informasi bagi siswa
Peneliti :“lalu, saran apa yang dapat ibu berikan agar pembelajaran dengan Strategi Questions Student Have dapat berjalan dengan baik?
Guru :”Menurut saya, sebelum guru menerapkan pembelajaran dengan model sepeti itu,guru harus mampu menuangkan ide-ide kreatif untuk mengembangkan pikiran siswa, sehingga apa yang kita ajarkan kepada siswa benar-benar dapat dipahami oleh siswa kan konsep tersebut tertanam di benak siswa
Peneliti :”Bagaimana tanggapan Ibu dengan siswa yang ramai  pada saat proses pembelajaran?”
Guru :”Saya rasa jika anak ramai dalam proses pembelajaran itu wajar, Hanya saja ramainya siswa sisni harus diarahkan saling berdiskusi dengan teman untuk membahas pelajaran, bukan ramai bersifat mengganggu”
Peneliti :“Apa kira-kira bapak sewaktu-waktu akan menggunakan   pembelajaran  ini?”
Guru :“Insyaallah  saya akan menggunakan model ini,karena memang dalam pembelajaran tersebut siswa harus mengetahui banyak model-model yang diterapkan pada kurikulum tematik baru ini.
Peneliti :”Terima kasih Bu, atas waktunya dan kesediaan menjawab pertanyaan saya”
Guru :”Sama-sama”


Hasil Wawancara Siswa setelah penerapan Strategi Questions Student Have
Peneliti :”Bagaimana menurutmu pelajaran tema Indahnya Kebersamaan                sub tema Keberagaman Budaya Bangsaku setelah diterapkan dengan  menggunakan Strategi Questions Student Have?”
Dimas :”Menurut saya cukup menarik pak!”
Peneliti :”Bagaimana aktivitas belajarmu Hasanah setelah diterapkan dengan menggunakan StrategiQuestions Student Have”
Dimas :”Lebih mudah dipelajari pak”
Peneliti :”Apakah dengan pembelajaran StrategiQuestions Student Have?kamu    cmenghadapi kesulitan?dimana letak kesulitannya?
Dimas :”Kalau kesulitan pada saat teman-teman rame sendiri,dari situ saya ffsulit memahami apa yang bapak sampaikan!”
Peneliti :”Baiklah,Terimakasih sudah membantu menyelesaikan penelitian yang ffterapkan dikelas IV ini semoga bermanfaat bagi kalian.”
Dimas :”iya bapak.”













Hasil Wawancara dengan Siswa yang Tuntas Belajarnya
Peneliti : “Tika,sudah tahu hasil ulanganmu?”
Tika : “Sudah,Bapak”
Peneliti :”Apakah kamu senang dengan kegiatan pembelajaran yang   FBapakffterapkan tadi?”
Tika :”Ia Pak, saya senang sekali “apalagi kalau ngajarnya seperti yang  vvtadi”
Peneliti :”Apa kamu senang dengan nilai yang kamu peroleh?”
Tika :”Senang sekali Pak”
Peneliti :”Ya, susdah tingkatkan lagi belajarmu, tapi kalau dikelas jangan fframe sendiri dan jangan suka mengganggu teman yang lain?”
Tika :” Ya Bapak”

Hasil Wawancara dengan Siswa yang Belum  Tuntas Belajarnya
Peneliti :” Yuni, sudah tahu hasil ulanganmu?”
Yuni :“Sudah, Pak”
Peneliti :“Bagaimana hasilnya?”
Yuni :“Nilainya jelek, Pak”
Peneliti :“Kok nilainya jelek,kamu  tidak belajar ya?”
Yuni :“Belajar Bu, tapi saya kurang hati-hati mengerjakannya”
Peneliti :“Lain kali harus lebih hati-hati mengerjakannya?”sebenrnya ffkamu bisa.
Yuni :“IyaPak,Terimakasih







Foto Kegiatan